Konten dari Pengguna

Mengenal Sedikit Kepribadian Nabi Muhammad

Saqif Azziyad Atthoriq
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22 Desember 2022 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Saqif Azziyad Atthoriq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto : Pixabay
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad merupakan penutup para nabi sebelumnya. Tidak ada nabi sesudah Muhammad. Ini telah disepakati oleh umat Muslim dan merupakan salah satu aksioma Islam (Purnamalia, 2016:179). Nabi Muhammad juga merupakan nabi bagi umat Muslim di seluruh dunia. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah atau 570 Masehi, beliau juga wafat pada tanggal 12 Rabiul Awwal. Ayahnya wafat saat Nabi Muhammad berumur dua bulan dalam kandungan ibunya. Pada umur 6 tahun, Ibunya meninggal. Ketika Nabi lahir banyak kejadian yang luar biasa, diantaranya adalah api majusi yang seketika menjadi padam ketika Nabi Muhammad lahir ke dunia, hancurnya kerajaan Abrahah yang ingin menghancurkan ka’bah dan Nabi dilahirkan sudah dalam keadaan dikhitan.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad mempunyai kepribadian yang sangat indah dibandingkan manusia-manusia yang ada di dunia ini, akan tetapi kita tidak bisa membayangkannya, karena Nabi Muhammad lebih indah daripada yang kita bayangkan. diantaranya kepribadian Nabi Muhammad adalah :
1. Ciri fisik Nabi Muhammad
Nabi Muhammad mempunyai fisik yang sangat sempurna. Badan beliau tidak terlalu tinggi dan juga tidak pula terlalu pendek. Nabi Muhammad mempunyai dada yang bidang dan perut yang sixpack. Kulit Nabi Muhammad tidak putih dan tidak pula coklat atau hitam, akan tetapi kulit Nabi Muhammad itu adalah putih kemerah-merahan. Karena Nabi Muhammad adalah orang Arab, tinggi dari orang Arab dan orang barat tidak bisa disamakan, Nabi Muhammad tidak tinggi dan tidak pendek itu menurut perawakan dari orang-orang Arab.
ADVERTISEMENT
2. Rambut Nabi Muhammad
Nabi Muhammad juga mempunyai rambut yang tidak lurus dan juga tidak keriting, akan tetapi nabi Muhammad mempunyai rambut ikal. Menurut para sahabat Nabi Muhammad mempunyai tiga model rambut karena mungkin pada saat itu sahabat nabi yang satu melihat nabi rambutnya agak pendek dan di waktu yang lain ada sahabat nabi yang melihat nabi rambutnya panjang hingga ke pundak. Diantara model rambut nabi adalah al-waffrah, al-limmah dan al-jummah. Al-wafrah merupakan rambut yang panjangnya sampai kedua daun telinga. Al-limmah merupakan rambut yang panjangnya melebihi daun telinga baik sampai bahu ataupun tidak. Yang terakhir al-jummah merupakan rambut yang panjangnya itu mencapai bahu dan bisa melebihi dari bahu (Munadi, 2019:227). Nabi Muhammad juga sering menyisiri rambutnya setelah diberikan minyak rambut dan juga Nabi Muhammad sering menyisiri janggutnya. Ketika Siti Aisyah sedang haid, beliau juga meyisiri rambut Nabi Muhammad. Uban yang terdapat pada Rahmat Rasulullah ada dua pendapat, pendapat yang pertama adalah bahwasanya Rasulullah rambutnya beruban sebanyak empat belas helai dan pendapat yang kedua mengatakan bahwasanya uban yang terdapat di rambut Rasulullah itu sebanyak dua puluh helai. Seketika Abu Bakar pernah berkata kepada Nabi Muhammad “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami melihat anda telah beruban” kemudian Rasulullah Saw. Menjawab “Surah Hud, Surah Al-Waqiah, Surah Al-Mursalat, Surah An-Naba' dan surah At-Takwirlah yang membuat rambutku menjadi putih (beruban)”. Nabi Muhammad dan para sahabatnya juga menyemir rambutnya yang berwarna putih Karena supaya ketika perang, musuh-musuh Nabi Muhammad menjadi takut karena melihat rambut-rambut yang disemir itu, seakan-akan tidak ada orang tua dalam perang tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Pakaian yang dipakai Rasulullah
Baju gamis merupakan suatu pakaian yang sangat disukai oleh Rasulullah Saw. Karena baju gamis merupakan salah satu tradisi yang ada di Arab Saudi. Panjang lengan dari baju gamis Nabi adalah sampai pergelangan tangan dan panjang gamisnya tidak melebihi dari mata kaki beliau, karena dikhawatirkan pakaian tersebut menjadi kotor jika panjangnya melebihi mata kaki. Ketika Nabi Muhammad memiliki pakaian yang baru seperti sorban, baju, selendang, beliau menamai pakaian tersebut dengan namanya sendiri, yaitu Muhammad. Nabi Muhammad juga mengenakan sorban, namun ketika sorban di letakan diatas pundak namanya itu adalah rida’, dan ketika sorban dipakai di kepala namanya itu adalah imamah. Nabi Muhammad dan para sahabatnya memakai rida’ diletakkan dipundak bagian kiri, namun Ali bin Abi Thalib berbeda mengenai cara memakai rida’.
ADVERTISEMENT
4. Sendal Radulullah
Nabi Muhammad ketika melakukan sesuatu selalu memulainya dengan bagian kanan, karena Nabi Muhammad sangat menyukai bagian sebelah kanan. Contohnya adalah ketika Nabi Muhammad memakai sendal, Nabi selalu memulainya dengan bagian kanan dan ketika melepasnya selalu memulai bagian sebelah kiri. Nabi juga selalu memakai sendal yang berpasangan, tidak pernah memakai sendal hanya sebelah saja. Sendal Nabi Muhammad itu mempunyai dua tali yang bersatu pada bagian depannya dan terjepit diantara jari kaki.
5. Cara Makan dan Minum Rasululullah
Nabi Muhammad ketika makan dan minum selalu memakai tangan kanan. Nabi ketika makan menggunakan tiga jari dan setelah Nabi selesai makan, Nabi menjilati jarinya yang tiga itu. Nabi makan menggunakan tiga jari hanya ketika Nabi memakan-makanan seperti buah-buahan, roti, dan kurma. Ketika Nabi memakan-makanan yang berkuah, Nabi makan seperti orang biasa. Nabi tidak pernah memakan roti yang kualitasnya bagus, namun Nabi memakan roti yang kualitasnya tidak bagus bertujuan untuk menghindari kelezatan dunia demi mencapai kelezatan akhirat yang kekal. Dengan ini, tindakan Nabi Saw. tersebut tidak berarti menunjukkan bahwa kemiskinan lebih mulia dibandingkan menjadi kaya (Hudaya, 2016:143). Nabi Muhammad ketika meminum air zamzam pernah sambil berdiri dan sambil duduk, namun Nabi tidak pernah meminum air sambil berjalan. Ketika Nabi minum air, Nabi selalu mengambil nafas di luar bejananya sebanyak tiga kali.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka :
Hudaya, H. (2016)"Takhrij al-Hadits tentang Peralatan Makan Nabi Saw." Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman,15(2), 127-146.
Munadi,R.(2019) "Panjang Rambut Nabi Muhammad Saw.(Studi Ma ‘ani al-Hadis dan Implementasinya pada Jamaah an-Nadzir Gowa–Sulawesi Selatan)." Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis,10(2 ), 212-238.
Purnamalia, T.(2016) "Mukjizat Nabi Muhammad Saw Dalam Novel “Muhammad Para Pengeja Hujan” Karya Tasaro GK." Dialektologi,1(2), 177-201.