Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Untuk Penanggulangan Bencana

Saqina Fidelia
Sedang menempuh pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Medan Area
5 November 2024 8:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Saqina Fidelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki risiko menghadapi bencana alam tinggi karena letak Geografisnya di cincin api Pasifik. Dalam satu tahun, berbagai bencana alam, mulai dari gempa bumi, tanah longsor, banjir, hingga erupsi gunung berapi, dapat melanda wilayah ini. dalam konteks penanggulanga bencana, komunikasi bencana menjadi faktor penting untuk memastikan keselamatandan kesiapsiagaan masyarakat. Seiringprkembangan teknologi, media sosial kini memegang peranan besar dalam mempercepat penyebaran informasi terkait bencana.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan media sosial dalam komunikasi bencana tidak hanya efektif dalam menyebarkan informasi tetapi juga berpotensi meningkatkan partisipasi masyarakat.Media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, hingga WhatsApp telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Platform ini memiliki kemampuan untuk menyabarkan informasi secara luas, instan dan realtime sehingga informasi yang di sampaian dapat di jangkau secara cepat dan publik yang luas, hal ini sangat penting dalam situasi darurat.
Ketika bencana terjadi, kecepatan informasi mejadi sangat krusial, karena setiap detik bisa berarti perbedaan antara hidup dan mati. Media sosial menawarkan beberapa keunggulan dalam komunikasi bencana, di antaranya adalah kecepatan, jangkauan, dan keterjangkauan.
Dengan bantuan media sosial, pemerintah, khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dapat menyampaikan peringatan dini dan informasi penting kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana. Misalnya, ketika gempa terjadi, BNPB atau BMKG dapat langsung mengeluarkan informasi terkait lokasi gempa, potensi tsunami, dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Media sosial memungkinkan penyebaran informasi ini secara cepat dan merata, bahkan menjangkau daerah yang jauh.Media sosial juga menyediakan jalur komunikasi dua arah. Masyarakat tidak hanya menerima informasi tetapi juga dapat melaporkan situasi di lokasi mereka masing-masing.
Ketika ada bencana banjir, misalnya, warga bisa melaporkan ketinggian air di wilayah mereka dan mengunggah foto atau video yang memperlihatkan kondisi terkini. Informasi ini sangat berguna bagi pihak berwenang untuk menilai situasi dan mengambil tindakan cepat jika diperlukan. Hal ini juga meningkatkan rasa kepedulian masyarakat terhadap situasi bencana yang terjadi di sekitarnya. Interaksi di media sosial juga bisa berjalan tanpa ruang dan waktu, seperti fitur komen dan chat langsung ke-akun respi badan-bahan berwenang dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meskipun media sosial memiliki banyak kelebihan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar pemanfaatannya dalam komunikasi bencana bisa optimal. Salah satunya adalah penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks. Dalam situasi bencana, sering kali beredar informasi yang belum diverifikasi atau bahkan sengaja disebarkan untuk menimbulkan kepanikan. Informasi yang salah ini dapat memperburuk situasi dan menghambat upaya evakuasi atau penanganan. Sebagai contoh, ada beberapa kasus di mana hoaks terkait prediksi gempa susulan menyebar dan menyebabkan kepanikan di masyarakat.
Untuk mengatasi hal ini, BNPB dan instansi terkait perlu bekerja sama dengan platform media sosial untuk memverifikasi informasi yang beredar. Mereka juga bisa mengembangkan program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, sehingga warga dapat lebih selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi.Tantangan lain adalah keterbatasan akses internet di beberapa daerah terpencil di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meskipun media sosial efektif dalam menyebarkan informasi, daerah-daerah yang belum memiliki infrastruktur internet yang memadai akan sulit untuk memperoleh informasi secara cepat. Pada saat yang sama, daerah ini sering kali juga merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana. Untuk mengatasi hal ini, perlu ada dukungan infrastruktur digital, misalnya pemasangan jaringan internet darurat di wilayah-wilayah yang rawan bencana, terutama ketika bencana terjadi.Selain itu, tantangan dari segi manajemen komunikasi juga tidak kalah penting.
Dengan adanya berbagai pihak yang menyebarkan informasi terkait bencana di media sosial, sering kali informasi yang disampaikan menjadi tumpang tindih dan membingungkan masyarakat. Dalam kondisi darurat, informasi yang membingungkan dapat memperlambat reaksi masyarakat atau bahkan menyebabkan tindakan yang tidak diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan manajemen komunikasi yang lebih terkoordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai lembaga terkait agar informasi yang disampaikan konsisten, jelas, dan mudah dipahami
ADVERTISEMENT
Kesimpulan Pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi bencana di Indonesia merupakan langkah yang strategis mengingat kecepatan dan jangkauan platform ini dalam menyebarkan informasi. Dalam situasi darurat, media sosial bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk peringatan dini, penyebaran informasi, dan koordinasi tanggap bencana. Namun, pemanfaatannya masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti hoaks, keterbatasan infrastruktur internet, dan manajemen komunikasi yang kurang terkoordinasi.
Untuk mengoptimalkan media sosial dalam penanggulangan bencana, diperlukan kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan media sosial, influencer, dan masyarakat itu sendiri. Melalui pemanfaatan media sosial yang efektif, penanggulangan bencana di Indonesia diharapkan dapat lebih cepat, tepat, dan mampu melibatkan masyarakat luas dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga medium partisipasi yang dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak bencana.
Sumber Ilustrasi Ai