Diagnosa PSMA Kanker Prostat dengan Modalitas MRI & PET-CT di Kedokteran Nuklir

SARAH FAUZIYAH AZ-ZAHRA
Saya adalah mahasiswa D4 Teknologi Radiologi Pencitraan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga. Saya memiliki hobi menulis dan pernah publikasi karya puisi ditahun 2021 menjadi buku.
Konten dari Pengguna
9 Juni 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SARAH FAUZIYAH AZ-ZAHRA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kanker prostat (PCa) adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan pria, dengan tingkat kejadian dan kematian yang signifikan di seluruh dunia. Menurut data WCRF Internasional tahun 2020, terdapat sekitar 375.304 kematian akibat kanker prostat di seluruh dunia, dengan angka kematian standar usia (ASR) sekitar 7, per 100.000 orang. Di beberapa negara, angka kematian ini bisa jauh lebih tinggi, misalnya di Zimbabwe yang memiliki ASR 41,7 per 100.000 orang. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan prognosis dan kualitas hidup pasien. Prostate-Specific Membrane Antigen (PSMA) telah muncul sebagai awal mula diagnosis dan pengobatan kanker prostat. Penargetan PSMA bertujuan untuk diagnostik dan ditinjau dengan radioligand PSMA untuk tujuan terapeutik. Pendekatan ini disebut terapi radioligand (RLT).
ADVERTISEMENT
PET-CT
Penyebaran kanker prostat dapat diidentifikasi dengan PSMA PET/ CT terutama dalam penentuan stadium primer dibandingkan dengan pencitraan konvensional. Pada jurnal Pienta dkk. memberikan gambaran bahwa kinerja18F-DCFPyL, ligan PET/CT PSMA generasi kedua memiliki keunggulan dalam mendeteksi penyakit metastasis pada stadium awal pada PCa risiko tinggi. Dalam uji coba prospektif multisenter fase II/III ini, total 252 pasien dengan PCa risiko tinggi menjalankan pengobatan tahap lanjutan setelah dapat dideteksi metastasis kanker. 18F-DCFPyL PET/CT dibandingkan MRI menunjukkan spesifisitas yang lebih tinggi (masing-masing 97,9% berbanding 65,1%) dan sensitivitas serupa (masing-masing 40,3% berbanding 42,6%) untuk mendeteksi keterlibatan kelenjar getah bening panggul (LNI).
Gambaran Peningkatan Metastasis Tulang Menggunakan18F-DCFPyL PET/CT. Foto: Luining et al., 2022.
MRI
Meskipun dalam penentuan metastase MRI kalah dengan PET/ CT PSMA, MRI memiliki peran lain dalam memberikan informasi penting untuk penentuan stadium lokal dan perencanaan pengobatan kuratif, seperti prostatektomi radikal atau terapi radiasi. Bila dalam pemeriksaan MRI berhasil ditemukan invasi dari kanker atau tumor penyebab ke jaringan ekstrakapsuler atau ke vesika seminalis, maka terapi prostatektomi radikal dapat dihindari. Jenis sequence yang direkomendasikan dalam penentuan stadium kanker prostat yaitu T2WI (T2-Weighted imaging), DWI (diffusion-weighted imaging), DCEI (dynamic contrast-enhanced imaging), dan MRSI (magnetic resonance spectroscopy imaging).
Gambar A. Gambaran Normal Prostat MRI sequence T2WI Potongan Coronal. B. Potongan Axial MRI sequence T2WI. C. Focal Early Enhancement Asimetris pada Fase Arteri. Foto: Rahman et al., 2022
Perencanaan lanjutan pada kanker prostat bisa dilakukan dengan kedokteran nuklir, meskipun pada diagnosa awal kedokteran nuklir juga memiliki peran dalam memperoleh karakterisasi tumor secara lebih mendalam, memungkinkan personalisasi terapi berdasarkan sifat-sifat unik dari tumor setiap pasien. Selain itu, dapat mengevaluasi kelenjar getah bening dan organ lain untuk menentukan penyebaran tingkat keparahan. Dengan menggunakan terapi radionuklida, kedokteran nuklir memberikan pengobatan yang terarah dan personalisasi sesuai dengan karakteristik biologis kanker setiap pasien. Pada pemantauan respons terapi dan jangka panjang pasien terhadap terapi radionuklida PSMA, kedokteran nuklir memastikan efektivitas pengobatan dan deteksi dini potensi kambuh.
ADVERTISEMENT
Referensi
Pienta, K. J., Gorin, M. A., Rowe, S. P., Carroll, P. R., Pouliot, F., Probst, S., Saperstein, L., Preston, M. A., Alva, A. S., Patnaik, A., Durack, J. C., Stambler, N., Lin, T., Jensen, J., Wong, V., Siegel, B. A., & Morris, M. J. (2021). A Phase 2/3 Prospective Multicenter Study of the Diagnostic Accuracy of Prostate Specific Membrane Antigen PET/CT with 18F-DCFPyL in Prostate Cancer Patients (OSPREY). Journal of Urology, 206(1), 52–61. https://doi.org/10.1097/JU.0000000000001698
Rahman, F., Rumanter, R., Rizal Hamid, A. A., Mochtar, C. A., Umbas, R., & BRE Matondang, S. (2022). ROLE OF MAGNETIC RESONANCE IMAGING IN NODAL AND METASTATIC STAGING OF PROSTATE CANCER: A SYSTEMATIC REVIEW AND META-ANALYSIS. In Indonesian Journal of Urology (Vol. 29, Issue 1).
ADVERTISEMENT
Vetrone, L., Fortunati, E., Castellucci, P., & Fanti, S. (2024). Future Imaging of Prostate Cancer: Do We Need More Than PSMA PET/CT? In Seminars in Nuclear Medicine (Vol. 54, Issue 1, pp. 150–162). W.B. Saunders. https://doi.org/10.1053/j.semnuclmed.2023.06.004