Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bioteknologi: Revolusi Rekayasa Genetik dalam Medis
3 Juni 2024 8:39 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Siti Sarah Safar Yuni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bioteknologi berkembang sangat pesat seiring berjalannya waktu terutama di negara-negara maju. Bioteknologi merupakan sebuah teknik menggunakan organisme hidup untuk membuat dan memodifikasi sebuah produk dengan tujuan tertentu. Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk hidup seperti virus, bakteri dan fungi untuk menghasilkan barang atau jasa yang bisa digunakan oleh manusia. Kemajuan bioteknologi modern menyangkut kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan dengan ditandai banyaknya penemuan obat-obatan di bidang farmasi maupun pada terapi pengobatannya. Lahirnya bioteknologi modern ini pun ditandai dengan munculnya teknologi Rekombinan DNA.
ADVERTISEMENT
Bioteknologi telah menjadi salah satu bidang ilmu pengetahuan yang paling revolusioner terutama dalam sektor medis yakni dengan adanya penggabungan biologi dengan teknologi dalam bidang medis dapat memberikan kemudahan untuk memahami, mendiagnosis, dan mengobati penyakit. Rekayasa genetik sebagai salah satu pilar utama bioteknologi, juga memainkan peran penting dalam transformasi ini.
Rekayasa genetik adalah proses manipulasi gen untuk mengubah sifat atau karakteristik suatu organisme. Melalui teknologi ini, ilmuwan dapat memodifikasi DNA, menambahkan atau menghapus gen, bahkan menciptakan gen baru untuk tujuan tertentu. Dalam konteks medis, rekayasa genetik digunakan untuk mengembangkan terapi gen, obat-obatan baru, serta diagnostik yang lebih presisi dan salah satu contoh dari rekayasa genetika yaitu terapi gen.
Tujuan dari terapa gen yaitu untuk mengobati atau mencegah penyakit dengan memperbaiki gen yang rusak. Misalnya, penyakit seperti fibrosis kistik, yang disebabkan oleh mutasi pada gen CFTR, dapat diobati dengan memasukkan salinan gen yang sehat ke dalam sel pasien. Teknik ini tidak hanya memberikan harapan baru bagi penderita penyakit genetik langka, tetapi juga membuka jalan bagi pengobatan kanker dan penyakit kronis lainnya.
ADVERTISEMENT
CRISPR-Cas9 adalah teknologi revolusioner yang memungkinkan ilmuwan untuk mengedit gen dengan presisi tinggi. Ditemukan pada 2012, CRISPR-Cas9 telah digunakan untuk berbagai tujuan medis dan teknologi ini memungkinkan ilmuwan untuk memotong DNA pada titik tertentu, menghapus atau mengganti bagian yang bermasalah. Melalui CRISPR-Cas9, pengembangan terapi baru menjadi lebih cepat dan efisien. Rekayasa genetik tidak hanya terbatas pada pengobatan, tetapi juga pada diagnostik. Tes genetik dapat mengidentifikasi risiko seseorang terhadap penyakit tertentu, memungkinkan deteksi dini dan intervensi yang lebih efektif. Sebagai contoh, tes genetik untuk BRCA1 dan BRCA2 dapat menentukan risiko kanker payudara dan ovarium, sehingga individu dapat mengambil langkah pencegahan lebih dini.
Melalui tangan manusia, bioteknologi medis dapat dipakai untuk kepentingan yang baik dan buruk. Hal yang mustahil bagi manusia dengan hikmatnya sendiri dapat menjawab setiap permasalahan yang ada dengan memuaskan tanpa menimbulkan dampak atau akibat yang negatif. Manusia hanya dapat menciptakan bioteknologi medis tanpa mampu mengantisipasi dampak bioteknologi medis itu sendiri. Dalam kasus bioteknologi medis kloning misalnya, teknik ini berusaha melepaskan proses reproduksi dari hubungan kelamin dua organisme sejenis berbeda kelamin, dan jika hal ini dilakukan maka akan terbuka kemungkinan kehamilan dengan beragam permasalahannya. Manusia akan dapat terus mencoba apakah kloning dapat dilakukan atau tidak, misalnya antara manusia dengan hewan ternak ruminansia (sapi, kambing, domba) hanya saja yang ini "dilegitimasi" oleh bioteknologi.
Ilmuwan terkemuka seperti Liebe Cavalieri, George Wald dan David Suzuki mengatakan bahwa bioteknologi medis pada proses kloning merupakan, ”Kekuatan teknologi baru yang amat dahsyat, dan bakal melampaui batas kemampuan manusia untuk menggunakannnya dengan aman. Baik kepentingan alam maupun masyarakat, kita tidak akan mampu memberi perlindungan yang memadai terhadap dampak rekayasa genetika yang dapat diantisipasi.”
ADVERTISEMENT
Dampak percobaan revolusi rekayasa genetik belum dipikirkan terhadap bentuk kehidupan yang dimodifikasi secara genetik dan interaksinya dengan organisme lain. Bioteknologi ini, tidak seperti bahan kimia berbahaya, misalnya pestisida dan CFC yang tidak ramah lingkungan yang dapat ditarik peredarannya dari pasaran. Adapun produk rekayasa genetik tidak dapat ditarik dari pasaran, seperti diungkapkan George Wald bahwa, ”Pada kasus rekayasa genetik, hasilnya mungkin organisme penting yang berumur panjang dan sifatnya lebih permanen. Akan tetapi, sekali organisme itu ’diciptakan’ maka tidak dapat ditarik kembali.”