Konten dari Pengguna

K3 Dari Rumah, Solusi Saat Pandemi COVID-19

Sari Haniah
ASN Kementerian Ketenagakerjaan R.I.
20 Desember 2020 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sari Haniah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
K3 di Lingkungan Rumah
Rumah dianggap sebagai lingkungan yang aman. Namun, banyak hal di dalam rumah yang dapat menjadi potensi bahaya bagi penghuni rumah tersebut. Sumber bahaya yang dapat ditemui di rumah adalah seperti peralatan listrik, perlengkapan mencuci pakaian (deterjen, pemutih), peralatan memasak (kompor gas/listrik, pisau), hewan peliharaan dan cara melakukan pekerjaan rumah (ergonomi).
ADVERTISEMENT
Karenanya, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga perlu diterapkan dan ditingkatkan dalam rumah. Meningkatkan penerapan K3 di rumah, dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan sukarela. Hal ini karena rumah bukan perusahaan, dimana K3 wajib diterapkan dan ada sanksi apabila dilanggar. Dalam rumah, peningkatan K3 dilakukan tanpa adanya paksaan. Namun dikarenakan kebutuhan agar selalu selamat dan sehat dalam lingkungan rumah.
Ketika berperilaku K3 dilakukan dalam lingkungan rumah, diharapkan perilaku selamat dan sehat menjadi kebiasaan yang dilakukan secara otomatis, sukarela, dan tanpa harus diperintah atau diawasi oleh orang lain.
K3 Sejak Dini
Rumah merupakan sebuah madrasah awal bagi anak. Seyogyanya, sedari dini anak sudah diajarkan berperilaku dan berkebiasaan baik. Demikian pula penerapan K3, yang akan lebih “tertanam” apabila sedari kecil telah diperkenalkan dengan K3 itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Banyak hal dapat diajarkan sejak dini terkait penerapan K3. Ajarkan hal sederhana mengenai K3 kepada anak. Perkenalkan bahaya di sekitar dirinya, misalnya bahaya yang muncul apabila tidak merapikan mainan (jelaskan bahaya jatuh bila menginjak kelereng yang berserakan). Ajarkan anak berperilaku baik di jalan raya, berkegiatan dengan listrik atau api, menggunakan dan menyimpan kembali alat tajam (pisau, gunting), serta jelaskan risiko secara sederhana kepada anak apabila perilaku aman tidak dilakukan.
Biasakan anak berperilaku sehat sedari kecil. Seperti mencuci tangan, kapan dan bagaimana melakukannya dengan baik. Ajarkan anak menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, seperti membersihkan diri, merapikan kamar, menyikat gigi, membuang sampah dan lainnya.
Apabila sedari kecil terbiasa berperilaku selamat dan sehat, paham risiko bahaya yang dapat muncul dari tindakannya, maka ketika dewasa dan bekerja akan lebih mudah menerapkan K3 dimanapun berada. Baik di rumah maupun di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Penerapan K3 dapat menjadi budaya apabila sedari kecil dibiasakan berperilaku selamat dan sehat. Selain diperkenalkan dengan K3, berikan contoh kepada anak bagaimana berperilaku selamat dan sehat. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan menerapkan perilaku aman di rumah sebagai bentuk pembiasaan dan penguatan penerapan K3 di tempat kerja, sekaligus mengajarkan dan memberikan contoh kepada anak.
K3 Saat Pandemi Covid-19
Pandemi covid-19 belum berakhir. Penambahan kasus baru di Indonesia sebanyak 7751 dan dengan kasus aktif mencapai 102.029 (Worldometers, 19 Desember 2020), harus membuat kita semakin waspada. Apalagi menjelang libur akhir tahun yang cukup panjang, dikhawatirkan akan terjadi penambahan yang cukup banyak. Dengan kekhawatiran tersebut, sangat wajar jika pemerintah semakin memperketat dan melakukan pembatasan terhadap kegiatan/mobilisasi masyarakat. Hal ini guna mencegah penyebaran Covid – 19 dan menekan munculnya kasus baru.
ADVERTISEMENT
Kita dapat ikut berpartisipasi dan mendukung upaya pemerintah dengan melaksanakan anjuran pemerintah untuk tidak keluar rumah, kecuali untuk hal yang sangat penting. Kalau pun harus berkegiatan di luar rumah, lakukanlah dengan protokol kesehatan.
Dengan munculnya tatanan normal baru (new normal), kita dituntut untuk memiliki kebiasaan – kebiasaan baru untuk hidup di tatanan normal baru ini. Memunculkan kebiasaan baru bukanlah hal yang mudah dilakukan, apalagi dituntut dalam waktu singkat.
Namun jika sedari kecil di rumah dibiasakan hidup secara selamat dan sehat, maka membiasakan atau memunculkan kebiasaan baru terkait keselamatan dan kesehatan bukanlah hal sulit. Hanya dibutuhkan penambahan sedikit atau modifikasi dari perilaku sehat dan aman dari rumah.
Seperti protokol kesehatan yang mendasar yaitu mencuci tangan. Mencuci tangan adalah kebiasaan yang sedari kecil sudah diajarkan kepada anak. Bahkan di sekolah juga diajarkan dan dibiasakan mencuci tangan ketika mau makan, dari luar rumah dan sehabis dari kamar mandi (BAK dan BAB).
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk adaptasi terhadap tatanan normal baru, mencuci tangan dilakukan tidak hanya untuk ketiga hal tersebut. Mencuci tangan harus sering dilakukan, sebagai protokol kesehatan, terutama setelah kita menyentuh barang atau permukaan benda.
Belum terlambat untuk membiasakan berkegiatan dengan selamat dan sehat dimanapun. Dengan kebijakan adanya work from home (WFH), perilaku selamat dan sehat dapat dimulai dari rumah. Orang tua dapat mengajari anak dan menjadi contoh dalam berperilaku selamat dan sehat saat pandemi ini. Jika sudah terbiasa berperilaku selamat dan sehat dari rumah, anak sudah memiliki bekal untuk melakukan kegiatan di luar rumah dalam tatanan normal baru.