Konten dari Pengguna

Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Budaya: Menjembatani Perbedaan dalam Masyarakat

Sarmiati mia
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
9 Juli 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sarmiati mia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Tangkapan Sendiri (Adaptasi Budaya)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Tangkapan Sendiri (Adaptasi Budaya)

Adaptasi Budaya: Menjembatani Perbedaan dalam Masyarakat

ADVERTISEMENT
Adaptasi budaya merupakan suatu hal yang harus diterapkan di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagamana budaya. Adaptasi budaya (Martin dan Nakayama, 2003) merupakan proses jangka panjang dalam menyesuaikan diri dengan budaya yang ada dilingkungan tersebut, seperti perilaku, nilai, norma dengan tujuan agar bisa berinteraksi secara aktif dengan budaya yang berbeda. Seperti yang kita ketahui, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia akan melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Perbedaan budaya yang berbeda tentu menjadi kesulitan tersendiri untuk melakukakan berbegai aktivitas dilingkungan baru. Oleh karena itu dibutuhkan adaptasi budaya agar bisa menjembatani perbedaan dan mendorong pemahaman serta kerjasama.
ADVERTISEMENT
Adaptasi budaya sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan seseorang, hal ini dikarenakan beberapa faktor:
1. Meningkatkan toleransi dan pengertian. Adaptasi budaya membantu individu dalam memahami perspektif dan cara pandang yang berbeda terhadap budaya lain. Dengan adapanya pemahaman terhadap latar belakang, nilai, serta kepercayaan orang lain, kita akan lebih menghargai perbedaan dan mengurangi prasangka serta stereotip yang dapat menyebabkan konflik dan kesalah pahaman.
2. Memfasilitasi Komunikasi. Secara umum perbedaan budaya juga mempengaruhi perbedaan bahasa dalam berkomunikasi. Dengan adanya adaptasi budaya akan membantu individu untuk memahami bahasa, isyarat non-verbal, serta gaya komunikasi untuk mengurangi kesalahpahaman sehingga komunikasi lebih efektif.
3. Mendukung integrasi sosial. Integrasi sosial menurut Abdul Syani (2006:9) adalah proses penyesuaian diri terhadap unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga terciptanya suatu kesatuan yang utuh dan bulat. Pendatang baru seperti imigran seringkali menghadapi tantangan besar agar bisa menyesuaikan diri dengan budaya baru. Dengan adanya adaptasi budaya akan dapat membantu mereka memahami dan mematuhi norma, nilai, dan kebiasaan masyarakat setempat, sehingga dapat berpartisipasi secara lebih penuh dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
4. Mendorong Inovasi. Adaptasi budaya membantu individu dengan berbagai latar belakang bekerja sama dan saling bertukar pandangan, ide, dan pemikiran. Keberagaman perspektif ini akan membantu dalam menciptakan ide-ide baru yang tidak mungkin muncul dalam lingkungan yang homogen. Selain itu adaptasi budaya juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, dimana setiap individu merasa dihargai dan didukung untuk ikut serta dalam berkontibusi dengan cara mereka sendiri. Lingkungan seperti inilah yang akan melahirkan inovasi karena setiap orang bebas untuk membagikan ide-ide yang dimiliki tanpa takut untuk didiskriminasi.
Adaptasi budaya sangatlah penting untuk diterapkan oleh setiap individu. Terlebih lagi saat ini akses untuk datang ke lingkukan, tempat, bahkan suatu negara sudah terbilang mudah. Sehingga dibutuhkan penyesuaian diri baik dari segi bahasa, pakaian, makanan, tradisi, kebiasaan, bahkan pola kerja yang dimiliki daerah tersebut. Sebagai pendatang tentu kita harus mampu untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Selain untuk menambah pemahaman, hal ini juga berdampak terhadap kemampuan kita dalam meningkatkan sikap tolerasi terhadap budaya yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Meskipun Adaptasi budaya sangat mempengaruhi dan penting bagi kehidupan seseorang, nyatanya untuk mewujudkannya tidaklah mudah. Banyak tantangan dan juga hambatan yang harus dilalui seorang individu untuk bisa berinteraksi secara maksimal dilingkungan baru, diantaranya:
Perbedaan nilai dan norma yang mendasar dalam budaya yang berbeda bisa sangat bervariasi, seperti apa yang dianggap sopan atau tidak, benar atau salah, dan masih banyak hal lainnya. Sehingga dibutuhkan kepekaan terhadap budaya yang ada untuk membantu individu dalam memahami dan menghargai perbedaan, dengan membangun dialog terbuka dan saling menghormati.
Resistensi terhadap perubahan juga menjadi tantangan dalam melakukan adaptasi budaya. Seringkali seorang individu merasa nyaman dengan budaya yang dimiliki sehingga memperlihatkan perlawanan dan penolakan terhadap adaptasi budaya. Oleh karena itu, masyarakat bersama pemimpin dan juga tokoh masyarakat, harus memiliki kesadaran untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberikan contoh nyata tentang manfaat adaptasi budaya.
ADVERTISEMENT
Kesalahpahaman dan stereotip. Hal ini sering kali terjadi dan menimbulkan konflik antar kelompok yang memiliki budaya yang berbeda. Sehinggat dibutuhkan pelatihan, pengenalan, dan pendalaman terhadap adaptasi budaya.
Perbedaan bahasa dan gaya komunikasi. Setiap budaya memiliki bahasa dan gaya komunikasi yang berbeda. Seperti orang Batak dengan logat komunikasi yang cukup keras, sementara orang Jawa dengan logat komunikasi yang lembut. Tak jarang perbedaan ini akan menimbulkan kesalahpahaman ketika mengekspresikan emosi atau menyampaikan kritik. Sehingga diperlukan kesadaran tentang gaya komunikasi yang berbeda bagi semua individu.
Diskriminasi dan eksklusi. Praktik diskriminasi dan eksklusi (proses menghalangi individu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di lingkungan tersebut) berdasarkan ras, etnis, agama, gender, atau latar belakang budaya dapat mempengaruhi terhambatnya adaptasi. Sehingga perlunya kebijakan adan aturan yang berkaitan dengan anti diskriminasi, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya inklusi, serta mempromosikan lingkungan yang menghargai keberagaman.
ADVERTISEMENT
Adaptasi budaya memainkan peran yang sangat penting dalam menjembatani perbedaan dalam masyarakat yang beragam. Dengan memahami dan menghargai nilai-nilai, norma, dan praktik budaya yang berbeda, individu dapat mengurangi konflik, meningkatkan toleransi, dan membangun hubungan yang lebih harmonis.