Konten dari Pengguna

Komunikasi Pendidikan: Merangkul Perbedaan dengan Mengimplementasikan DEI

Sarmiati mia
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
18 Agustus 2024 15:14 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sarmiati mia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Komunikasi Pendidikan dengan Mengimplementasikan DEI

Sumber: Pexels.com (Komunikasi Pendidikan melalui Prinsip DEI)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pexels.com (Komunikasi Pendidikan melalui Prinsip DEI)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komunikasi pendidikan dapat digunakan sebagai alat untuk merangkul keberagaman melalui penerapan prinsip-prinsip Diversity, Equity, and Inclusion (DEI). Keberagaman dalam pendidikan dirangkul melalui prinsip-prinsip Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) dalam komunikasi pendidikan adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang adil dan inklusif. DEI bukan hanya sekadar konsep, tetapi merupakan fondasi yang memungkinkan semua individu, tanpa memandang latar belakang, ras, gender, agama, atau status sosial ekonomi, untuk merasa dihargai dan diterima dalam lingkungan pendidikan. Nelson Mandela pernah mengatakan "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa anda gunakan untuk mengubah dunia."
ADVERTISEMENT
Pendidikan, sebagai suatu pilar dalam kemajuan bangsa, memiliki tanggung jawab yang besar dalam membangun masyarakat yang menghargai keberagaman, adil, dan inklusif. Oleh karena itu, komunikasi pendidikan memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang beragam, inklusif dan adil tersebut. Namun, dalam masyarakat yang semakin beragam, komunikasi pendidikan perlu beradaptasi untuk mengakomodasi perbedaan dan memastikan bahwa semua siswa merasa didengar, diperhatikan dan dihargai, serta memiliki kesempatan yang sama dalam belajar. Untuk itu, Konsep Diversity, Equity, dan Inclusion (DEI) menjadi semakin penting dalam dunia pendidikan, karena konsep tersebut menawarkan jalan untuk menciptakan lingkungan belajar yang merangkul semua individu yang terlibat dalam proses pembelajaran, terlepas dari latar belakang, identitas, dan kemampuan dari masing-masing individu tersebut.
ADVERTISEMENT
Komunikasi pendidikan merupakan bidang studi yang praktis dan terapan yang berfokus pada menerapkan teori dan konsep komunikasi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan proses pembelajaran, serta sebagai solusi atas berbagai tantangan yang muncul dalam dunia pendidikan dan pembelajaran (Nofrion;2018). Dalam konteks pendidikan dan pembelajaran, peran komunikasi sangat penting dalam mamfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, serta turut berperan dalam menyelesaikan beragam masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar.
Manusia adalah makhluk yang memiliki ciri yang sangat kompleks dan beragam, di mana setiap individu memiliki karakteristik unik yang dapat membedakannya dari individu yang lain. Keberagaman setiap manusia tersebut dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari penampilan fisik, seperti keberagaman dalam warna kulit, bentuk wajah, tinggi badan dan bentuk fisik lainnya. Keberagaman dalam nilai-nilai yang dianut, kepercayaan, budaya, seperti perbedaan bahasa, tradisi, agama dan juga keberagaman dalam psikologis, baik intelegensi, emosi dan kebpribadian. Semua perbedaan itu perlu dihargai dan diperhatikan agar tercipta kedamaian dan kenyamanan.
ADVERTISEMENT
Diversity dalam hal ini adalah keberagaman merupakan satu konsep yang mencakup penerimaan dan penghormatan terhadap seluruh karakterisitik manusia. Pemahaman bahwa setiap individu, keluarga, komunitas maupun kelompok masyarakat lainnya memiliki keunikan yang kemudian membuat mereka berbeda antara satu dan lainnya. Equlity atau disebut juga dengan kesetaraan merupakan keadaan yang menjadi setara atau sama, baik dalam hal status, hak dan peluang. Artinya kesetaraan yang dimaksud di sini adalah bahwa setiap individu atau kelompok orang diberikan sumber daya dan peluang yang sama tanpa memandang keadaan mereka untuk mengembangkan diri. Sedangkan Inklusi dipandang sebagai hak asasi manusia secara universal. Tujuan dari inkulsi ini adalah untuk merangkul semua orang tanpa memandang ras, gender, disabilitas, atau kebutuhan lainnya, dalam rangka memberikan akses dan peluang yang sama serta menghilangkan diskriminasi dan intoleransi dalam semua aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa DEI mengakui setiap individu memiliki keberagaman dalam pengalaman, perspektif, dan bakat yang unik. Di ruang kelas yang beragam, teradapat siswa dari berbagai ras, etnis, agama, gender, kemampuan, dan latar belakang sosioekonomi yang mendapat kesempatan saling belajar dan memperkaya satu dengan yang lainnya. DEI mendorong terciptanya penghargaan terhadap perbedaan, menghilangkan stereotip, dan menciptakan ruang aman bagi semua siswa untuk mengeksplorasi potensi mereka. DEI juga berusaha untuk menghilangkan kesenjangan dan ketidakadilan yang sering terjadi dalam sistem pendidikan. DEI mengupayakan keadilan dalam pengalaman pendidikan, menjamin bahwa semua siswa memiliki peluang yang sama untuk berhasil.
Saat ini dunia pendidikan mendapat tugas untuk merangkul keberagaman, dengan melakukan pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menerima dan menghormati semua individu dengan segala keragamannya. Dengan adanya sekolah inklusi maka DEI bisa diterapkan dalam proses pembelajaran. Tidak ada lagi hambatan dalam berkomunikasi dan berinteraksi, serta tidak ada lagi hambatan yang akan menghalangi siswa yang berbeda baik perbedaan dalam kebutuhan seperti siswa berkebutuhan khusus, atau perbedaan bahasa dan budaya dalam mengembangkan bakat dan talentanya sehingga bisa berjuang bersama dalam merubah dunia. Karena sekolah menciptakan lingkungan yang membuat siswa merasa saling terhubung, terlibat dan dihargai dalam semua proses di sekolah.
ADVERTISEMENT
Pada dunia pendidikan, terdapat tiga permasalahan serius yang dikenal sebagai "tiga dosa besar," yang mengancam keamanan dan kesejahteraan peserta didik di lingkungan sekolah. Kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi adalah masalah yang tidak hanya mengganggu proses belajar-mengajar, tetapi juga membahayakan masa depan generasi penerus. Kehadiran tiga permasalahan ini mencerminkan situasi yang mengkhawatirkan di dalam sistem pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan menunjang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Namun tentunya kehadiran DEI merupakan angin segar bagi dunia pendidikan. Untuk itu, komunikasi pendidikan dalam hal ini sangat berperan, di mana semua komponen komunikasi pendidikan, dalam hal ini adalah pendidik atau guru, peserta didik yang dalam hal ini adalah murid atau siswa, pesan/informasi yang disampaikan dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam menyampaikan pesan, efek dari pesan yang disampaikan dan feedback atau respon dari komunikasi yang berlangsung, sangat perlu diperhatikan agar bisa menjadi kunci dalam merangkul keberagaman dan menciptakan pendidikan inklusi yang bermakna.
ADVERTISEMENT