Konten dari Pengguna

Pentingnya Peran Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Anak

Sartika
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20 Oktober 2021 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sartika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi gambar keluarga yang sedang tertawa bahagia. Foto : Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi gambar keluarga yang sedang tertawa bahagia. Foto : Shutterstock
ADVERTISEMENT
Keluarga merupakan tempat tumbuh dan berkembang pertama kalinya bagi seorang anak. Lingkungan keluarga, terutama orang tua, memiliki pengaruh yang besar bagi pembentukan karakter anak. Tanggung jawab orang tua tidak hanya sebatas pemenuhan pada kebutuhan materi, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk pembentukan karakter anak. Karakter anak biasanya mulai terbentuk dari kebiasaan atau pola asuh yang dilakukan orang tua selama masa kanak-kanak hingga remaja. Pada masa kanak-kanak hingga remaja inilah yang kemungkinan akan menentukan atau memengaruhi karakter anak saat dewasa nanti.
ADVERTISEMENT
Sebelum kita membahas pentingnya peran keluarga terhadap pembentukan karakter anak lebih jauh, kita tentunya harus tahu apa itu karakter? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “karakter” diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lainnya. Karakter juga dapat diartikan sebagai cara berpikir dan berperilaku seseorang, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan. Karakter terbentuk dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan yang berdasarkan pada norma dan hukum yang berlaku.
Karakter yang baik menurut Lickona (2013 : 82), terdiri dari mengetahui yang baik (moral knowing), menginginkan yang baik (moral feeling), dan melakukan hal yang baik (moral action), atau dapat dijelaskan sebagai pembiasaan dalam cara berpikir, kebiasaan dalam hati, dan kebiasaan dalam tindakan. Karakter kita terbentuk dari kebiasaan yang biasa dilakukan. Kebiasaan yang terbentuk semasa kanak-kanak hingga remaja seringkali bertahan hingga dewasa. Orang tua dapat memengaruhi pembentukan kebiasaan anak dari hal yang baik maupun yang buruk.
ADVERTISEMENT
Lingkungan keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Jika seorang anak tumbuh di lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang, maka anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang periang, ceria dan mampu mengendalikan emosi dengan baik. Namun, akan sangat berbeda dengan anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang penuh dengan amarah dan kekerasan, maka anak tersebut akan tumbuh menjadi personal yang seperti itu juga. Oleh karena itu, orang tua atau lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak.
Pembentukan karakter anak di lingkungan keluarga dapat dilakukan orang tua dengan cara :
1. Anak harus dibiasakan dengan perbuatan yang baik serta dijauhkan dari perbuatan yang buruk. Hal yang harus ditanamkan dalam diri anak, yaitu sifat-sifat pemberani, sabar, dan rendah hati.
ADVERTISEMENT
2. Karakter dan perbuatan yang baik pada anak harus didukung agar dapat berkembang. Selain itu anak juga harus selalu dimotivasi untuk berani berbuat baik dan berkarakter mulia. Jika anak telah melakukan perbuatan baik seharusnya orang tua memberi pujian atau bahkan hadiah agar anak merasa senang dan didukung karena telah melakukan hal yang baik, hal ini dilakukan agar anak mau melakukan perbuatan baik sehingga anak dapat terbiasa melakukan perbuatan baik.
3. Orang tua tidak boleh berkata kasar atau umpatan dan celaan di depan anak. Kerena kebiasaan orang tua yang berkata atau berbicara kasar di depan anak dapat menyebabkan anak menirunya. Karena itu orang tua harus dapat mengendalikan emosinya saat berada di dekat anak.
ADVERTISEMENT
4. Kepada anak-anak yang sudah mulai remaja hingga dewasa hendaknya diajarkan hukum-hukum syariah dan masalah-masalah keagamaan. Hal ini dilakukan agar anak paham tentang aturan-aturan hidup yang ada. Selain itu pengetahuan agama juga sangat penting diberikan kepada anak, karena dengan pondasi agama yang kuat sejak kecil anak tidak akan mudah terpengaruh dengan hal yang dianggap tidak baik atau hal yang dilarang oleh agama.
Kita tentunya tahu, bahwa penanaman karakter yang baik pada anak pasti memiliki banyak kendala. Kendala orang tua dalam menanamkan karakter yang baik pada anak, diantaranya :
1. Perubahan zaman dan gaya hidup
2. Pengaruh televisi dan media lainnya pada gaya komunikasi anak
3. Perbedaan tipe kecerdasan anak
4. Kondisi sosial ekonomi yang kurang baik
ADVERTISEMENT
Meskipun mengalami kendala-kendala tersebut orang tua tidak boleh melepas tanggung jawabnya untuk menanamkan Pendidikan karakter pada anak. Dari berbagai kendala tersebut, orang tua harus berusaha meningkatkan pengetahuan dan harus lebih mengenal anak-anak agar penanaman karakter pada anak dapat berhasil. Selain itu, orang tua harus bisa menciptakan lingkungan keluarga yang positif agar anak dapat terhindar dari perilaku negatif.
Dari uraian di atas sangat jelas, bahwa orang tua atau keluarga bertanggung jawab dan sangat berperan dalam pembentukan karakter anak. Orang tua harus bisa meluangkan waktunya untuk berkomunikasi dengan anak, karena dengan adanya perkembangan zaman yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai kebudayaan dalam masyarakat, dikhawatirkan hal ini dapat melunturkan moral dan etika anak. Dengan adanya orang tua dalam pertumbuhan anak diharapkan anak dapat tumbuh dengan moral dan etika yang baik.
ADVERTISEMENT
Pembentukan karakter anak ini tidak akan berhasil dengan baik dan tidak akan berarti apa-apa, apabila keluarga melepaskan tanggung jawab pembentukan karakter hanya kepada sekolah. Peran keluarga dalam pendidikan anak sangat besar. Keluarga merupakan unsur terkecil dalam masyarakat, dari keluarga pula anak belajar berperilaku dan bersikap sebagai anggota masyarakat yang bermartabat.