Konten dari Pengguna

Kampung Wayang Kepuhsari, Warisan Budaya yang Tetap Berjaya

Apsari KumalaDewi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Mercubuana Yogyakarta
7 Januari 2025 12:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Apsari KumalaDewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengrajin Wayang Kulit di Desa Kepuhsari, Manyaran. Foto : Apsari KumalaDewi, 2024 (Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pengrajin Wayang Kulit di Desa Kepuhsari, Manyaran. Foto : Apsari KumalaDewi, 2024 (Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Wonogiri, Jawa Tengah – Kampung Wayang Manyaran merupakan sebuah desa yang berfokus pada pelestarian seni dan budaya wayang kulit. Di sini, warga setempat tidak hanya menggelar pertunjukan wayang kulit, tetapi juga mengajarkan keterampilan membuat wayang dan memainkan gamelan, alat musik tradisional yang menjadi pengiring pertunjukan wayang.
ADVERTISEMENT
Sejak lama kampung ini dikenal sebagai sentra pembuatan wayang kulit. Keberadaan kampung wayang ini menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya Indonesia, khususnya seni pewayangan, masih tetap hidup dan berkembang.
Seni pembuatan wayang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kepuhsari. Hampir setiap rumah memiliki setidaknya seorang pengrajin wayang. Proses pembuatan wayang dilakukan secara tradisional, mulai dari pemilihan kulit yang berkualitas hingga proses penatah dan pewarnaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Kampung Wayang Kepuhsari sudah mengenal wayang sejak abad ke-17. Artinya, tradisi ini sudah berusia ratusan tahun dan tetap lestari hingga kini. Dahulu, wayang masuk desa kepuhsari melalui para wali dalam penyebaran agama islam.
Pengrajin Wayang Kulit di Desa Kepuhsari, Manyaran. Foto : Apsari KumalaDewi, 2024 (Dokumen Pribadi)
Mereka mempertahakan sampai saat ini dengan tujuan utamanya untuk melestarikan warisan budaya Jawa yang semakin terlupakan oleh generasi muda. Seiring berjalannya waktu, Kampung Wayang Manyaran semakin dikenal, baik di tingkat lokal maupun nasional, karena keberhasilannya menggabungkan tradisi dengan modernitas dalam bentuk edukasi dan pariwisata.
ADVERTISEMENT
Terletak di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Desa ini mudah dijangkau dan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pecinta seni dan budaya.
Alasan seni pembuatan wayang di Kepuhsari tetap bertahan. Pertama, adanya warisan budaya yang kuat dari generasi ke generasi. Kedua, permintaan pasar yang cukup tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri. Ketiga, upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat setempat dan pemerintah.
Untuk menarik wisatawan, Kampung Wayang Manyaran menawarkan berbagai program, seperti workshop pembuatan wayang kulit, pertunjukan wayang kulit. Pengunjung juga dapat merasakan langsung suasana kampung yang kental dengan nuansa budaya Jawa, serta membeli oleh-oleh berupa wayang kulit buatan tangan para pengrajin setempat.
Dengan berbagai inisiatif dan kolaborasi, Kampung Wayang Manyaran menjadi contoh sukses dalam melestarikan budaya tradisional sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat melalui sektor pariwisata dan edukasi.
ADVERTISEMENT