Virtual Tour di Brussel, Bisa Dilihat Tak Bisa Dipegang

Sasi Hemawardhani
proud member of Sesdilu SA75ET . francophone . suka jalan-jalan di pikiran dan di dunia nyata .
Konten dari Pengguna
23 September 2023 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sasi Hemawardhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konon katanya kalau lagi kepepet orang jadi lebih kreatif. Mungkin itu juga yang terjadi pada teman saya, Cuni. Sejak pandemi melanda, bisnis agen wisata destinasi Eropa yang baru dirintisnya ikut terdampak. Di tengah ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir, Cuni putar otak agar bisnisnya tetap jalan.
ADVERTISEMENT
Sejenak saya bertanya-tanya apa itu Virtual Tour, yang saya tahu selama ini Room Tour atau House Tour. Cuni akhirnya menjelaskan bahwa Virtual Tour adalah semacam berwisata dengan dipandu guide secara on-line dimana peserta mengikuti via aplikasi Zoom.
Kalian pasti langsung berpikir apa asyiknya traveling virtual ketika kita tidak bisa lihat langsung obyek wisata yang dikunjungi.
Iya paham… Virtual Tour memang solusi bagi para pelancong yang hasrat travelingnya sudah tidak terbendung lagi. Terbukti sejak pertama kali diadakan pada Agustus 2020, Virtual Tour ini selalu ada peminatnya.
Poster untuk promosi Virtual Tour di Brussel (dokumentasi Candrika Travel)
Sabtu, 6 Februari 2021, tibalah hari dimana saya akan memandu para “wisatawan on-line” berkeliling kota Brussel. Virtual Tour hari itu dijadwalkan pukul 14.00 waktu Brussel atau pukul 19.00 WIB. Sejak pagi cuaca mendung. Ada setitik harap semoga semakin siang cuaca akan semakin cerah apalagi Brussel terkenal dengan cuacanya yang galau, kadang cerah, kadang mendung, kadang berangin.
ADVERTISEMENT
Sudah mendekati pukul 14.00, peralatan tempur sudah saya siapkan. Berbeda dengan guide offline, perlengkapan saya adalah handphone full charge, power bank, dan monopod dengan stabilizer yang sengaja saya beli supaya peserta Tour tidak pusing melihat video yang diambil selama keliling Brussel. Cuaca di bulan Februari masih cukup dingin, saya mengenakan jaket bulu angsa supaya hangat, tak lupa menenteng payung, just in case
Tepat pukul 13.50, saya menjejakkan kaki di Parc du Cinquantenaire, Tugu Peringatan 50 Tahun Kemerdekaan Belgia, yang menjadi titik awal Virtual Tour. Breesssss… Hujan saudara-saudara…
No turning back. Saya membuka payung dan menyiapkan perangkat. Maju terus pantang mundur.
Parc du Cinquantenaire, Brussel setelah hujan reda (dokumentasi pribadi).
Saya mengawali Tour dengan menjelaskan situasi pandemi di Belgia. Saat itu tercatat tambahan kasus positif COVID-19 sekitar 721.432 kasus dalam dua minggu terakhir dengan rata-rata peningkatan kasus 2.347/hari. Angka yang cukup tinggi di antara negara-negara Eropa di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Saya infokan juga beberapa peraturan yang diterapkan Pemerintah Belgia untuk menekan jumlah kasus seperti penutupan restoran, kewajiban Tes PCR bagi warga yang kembali dari traveling, dan penutupan perbatasan untuk warga asing.
Sembari menjelaskan berbagai spot menarik di Brussel, tak lupa saya sisipkan pesan sponsor sebagai Pejabat Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Brussel agar WNI yang bepergian ke luar negeri dapat mengunduh aplikasi Safe Travel yang berisi informasi dan panduan berkunjung ke luar negeri termasuk fitur pelindungan cepat ketika dalam kondisi darurat.
Tidak terasa sudah hampir 2 jam saya memandu Virtual Tour ditemani rintik hujan. Grand Place menjadi lokasi terakhir Virtual Tour setelah sebelumnya saya ajak peserta melihat icon Brussel, Manneken Pis (Little Pissing Man) yang sungguh plot twist. Ada yang tau kenapa?
ADVERTISEMENT
Saya menutup Virtual Tour dengan memberikan kuis untuk para peserta dengan hadiah kartu pos dari Brussel sebagai kenang-kenangan. Beberapa minggu kemudian, dua peserta mengabarkan bahwa mereka telah menerima kartu pos dari saya sembari menaruh harap semoga mereka bisa beneran jalan-jalan ke Brussel dan kita bisa bertemu di dunia nyata.
Kartu pos bergambar Grand Place Brussel yang aku kirimkan untuk salah satu peserta Virtual Tour. (dokumentasi pribadi)
Hingga Maret 2022, Candrika Travel milik Cuni ini sudah mengadakan Virtual Tour setidaknya di 27 kota di Eropa, dari Tallin di Estonia hingga Nice di Prancis selatan, bahkan Kraków di Polandia. Bayangin aja kalian bisa jalan-jalan keliling Eropa versi hemat karena sistem pembayarannya ‘pay as you wish’ alias seikhlasnya. Lumayan kan buat bahan obrolan sama gebetan, dijamin kalian akan dianggap Si Paling Eropa.
ADVERTISEMENT
Dua tahun berlalu sejak Virtual Tour yang saya pandu, pandemi berangsur menjadi endemi, ekonomi perlahan pulih begitupun aktivitas pariwisata. Virtual Tour mungkin tidak lagi relevan walaupun dalam beberapa hal bisa menjadi solusi misalnya untuk persiapan studi ke luar negeri atau sekedar familiarisasi sebelum berkunjung ke suatu negara.
Meskipun demikian, saya tidak akan lupa pengalaman sebagai guide Virtual Tour yang juga menjadi bagian dari upaya dan kreativitas pelaku bisnis wisata untuk bertahan di masa pandemi. Saya yakin semangat itulah yang akan membuat para pelaku bisnis seperti Cuni Cuni lainnya mampu bangkit dan pulih pasca pandemi.