Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Fakta "Banyak Anak, Banyak Rezeki" & Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Islam
10 Maret 2025 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari saskiaaroja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keluarga Berencana (KB) alat kontrasepsi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk merencanakan kehamilan. Dalam Islam, perencanaan keluarga bukanlah sesuatu yang dilarang selama tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariat. Salah satu keyakinan yang berkembang di masyarakat adalah pepatah "banyak anak, banyak rezeki" yang sering dikaitkan dengan ajaran Islam. Namun, bagaimana Islam sebenarnya memandang pemasangan alat kontrasepsi dan konsep rezeki dalam kaitannya dengan jumlah anak?
Banyak anak maka banyak pula rezeki, pepatah tersebut sudah sangat tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Pepatah ini bahkan menjadi sebuah dokrin terutama di daerah pedesaan atau komunitas yang lebih tradisional. Hal ini membuat beberapa kasus kemiskinan masyarakat Indonesia yang hanya berpegang pada kepercayaan tersebut tanpa memikirkan faktor lainnya. Tentu sangat sulit membesarkan seorang anak tanpa memiliki kesiapan dalam beberapa aspek.
ADVERTISEMENT
Adapun fakta dalam islam bahwasannya tidak ada dalil yang secara eksplisit menyebutkan ‘banyak anak, banyak rezeki’. Namun, ada beberapa ayat Al-Qur'an dan hadist yang dapat dikaitkan dengan konsep bahwa anak merupakan bagian dari rezeki yang diberikan oleh Allah. Salah satunya dalam (QS. Al-Isra’: 31) "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.". Islam menegaskan bahwa anak adalah karunia Allah dan rezeki setiap anak sudah dijamin oleh-Nya. Selain itu, banyak anak juga bisa menjadi sumber keberkahan dan kebahagiaan bagi keluarga.
Ungkapan "banyak anak, banyak rezeki" adalah sebuah keyakinan yang berkembang di masyarakat, terutama di kalangan yang percaya bahwa anak membawa keberkahan tersendiri. Namun, jika dilihat dari berbagai perspektif (agama, ekonomi, sosial, dan psikologi), ada beberapa fakta yang bisa mendukung atau membantah pernyataan ini. Jadi, konsep "banyak anak, banyak rezeki" bukan hanya soal jumlah anak, tetapi bagaimana orang tua mendidik, mengelola keuangan, dan membangun keluarga yang harmonis.
ADVERTISEMENT
Pada zaman ini sudah banyak Masyarakat yang terbuka atau tidak hanya berpegang pada kalimat ‘banyak anak, banyak rezeki’ dan memilih untuk menerapkan Keluarga Berencana (KB). Program KB sendiri diterapkan oleh Pemerintah sejak era Orde Baru, yang bertujuan menurunkan angka kelahiran di Indonesia.
Dalam Islam, penggunaan alat kontrasepsi diperbolehkan dengan syarat tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan tidak bertujuan untuk menolak keturunan secara permanen. Namun seiring berjalannya waktu KB memiliki banyak resiko dalam hal kesehatan.
Efek samping yang dirasakan banyak terjadi pada wanita, karena umumnya di masyarakat yang menggunakan alat kontrasepsi adalah wanita. Contoh efek samping dan resiko yang akan diderita adalah gangguan hormon dan efek samping jangka panjang, risiko penggumpalan darah dan stroke, meningkatkan risiko kanker, gangguan kesuburan setelah berhenti menggunakan KB, dampak psikologis dan emosional.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kesadaran masyarakat dan program KB mengurangi kepercayaan terhadap pepatah bahwa ‘banyak anak,banyak rezeki’. Tetapi perlu juga pemahaman dan konsultasi kepada ahli agar terhindar dari efek samping yang ditimbulkan karena penggunaan alat kontrasepsi.