Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Meningkatkan Kepuasan Kerja Melalui Pendekatan Competency-based Approad
5 November 2024 12:20 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Saskia Melati Qur'annia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
A. Kepuasan Kerja & Competency-Based Approach
Kepuasan Kerja menurut Edy Sutrisno (2019) adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis.
Competency-Based Approach adalah pendekatan yang digunakan dalam penggelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memaksimalkan kinerja serta kesejahteraan karyawannya melalui penggembangan dan pemanfaatan kompetensi individu yang ada didalam organisasi. Pendekatan ini memberikan kepastian kepada para karyawannya untuk memiliki kompetensi agar menunjang kinerja untuk mencapai tujuan organisasi.
ADVERTISEMENT
Hubungan kepuasan kerja dan competency-based approach sangat erat, karena hal ini mampu mempengaruhi produktivitas kinerja dan motivasi karyawan disuatu organisasi. Karena dengan adanya penggembangan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan karyawan dapat menunjang dan mencapai kinerja yang maksimal.
Competency-based approach juga memudahkan seorang atasan melihat karyawannya dalam mengidentifikasi kebutuhan dukungan atau penggembangan apa saja yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dalam pekerjaannya agar tujuan organisasi akan cepat tercapai.
B. Jenis-jenis pelatihan berbasis kompetensi
Pelatihan yang dilakukan langsung saat bekerja, sehingga laryawan langsung mempraktikan keterampilannya yang dipelajari ditempat kerja.
Pelatihan yang dilakukan diluar tempat kerja, seperti seminar, workshop, atau training center.
ADVERTISEMENT
Pelatihan yang diberikan ditempat kerja menggunakan perangkat tertentu. Metode ini digunakan untuk berlatih dengan situasi yang lebih terkontrol dan realistis.
Pelatihan melalui pendamping atau pembinaan langsung oleh atasan atau mentor khusus yang ahli dalam bidangnya.
C. Cara menerapkan Competency-based approach dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan
Competency based Approach adalah pendekatan yang biasanya digunakan oleh organisasi-organisasi swasta ataupun publik. Setiap organisasi akan selalu ada pendekatan yang dilakukan kepada karyawannya untuk meningkatkan kepuasan kerja. Selain itu, pendekatan yang dilakukan oleh organisasi akan membentuk tenaga kerja yang adaptif, menyelaraskan tujuan individu dan organisasi, dan juga dapat memperbaiki lingkungan dan budaya kerja.
Bagi organisasi yang menerapkan Competency-based approach, biasanya ada proses yang harus dilewati agar pendekatan ini sukses dilakukan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Langkah yang pertama adalah menetapkan kompetensi inti dalam organisasi. Ini merujuk pada kompetensi yang harus bisa dilakukan oleh semua karyawan, dimana hal ini menjadi prioritas dari sebuah organisasi agar kompetensi ini menjadi ciri khas atau keunggulan yang membedakan dengan organisasi yang lain. Biasanya kompetensi ini mendukung nilai dan visi dari organisasi tersebut. Misalnya yaitu kompetensi dalam layanan konsumen yang sangat baik, sehingga hal ini menjadi nilai yang menojol dari organisasi pesaing.
Kompetensi ini lebih merajuk pada bidangnya masing-masing. Kompetensi yang diberikan akan menunjang kinerja karyawan agar lebih meningkat menjadi lebih baik dan menggurangi kesalahan dalam bekerja. Hal ini membuat proses kegiatan didalam suatu organisasi menjadi lebih efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Setelah menentukan kompetensi, tahap selanjutnya adalah mengguraikannya menjadi sebuah deskripsi pekerjaan. Pada tahap ini atasan membuat rincian tugas dan tanggung jawab untuk para karyawannya, sehingga memudahkan mereka untuk memahami perannya dalam organisasi.
Setelah membuat deskripsi pekerjaan, akan timbul kesenjangan keterampilan dalam tim, hal ini wajar terjadi didalam organisasi. Biasnya untuk melihat kesenjangan tersebut akan dilakukan penilaian kinerja, sesi pelatihan atau konsultasi pribadi untuk membantu menekankan apa yang di butuhkan karyawan untuk menunjang perkerjaannya agar bisa meningkatkan kemampuannya didalam tim tersebut. Sehingga, seorang atasan bisa melihat kebutuhan yang perlu diberikan agar proses kegiatan organisasi bisa berjalan dengan semestinya.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai tujuan organisasi dengan mudah, maka karyawan harus memiliki kompetensi yang sesuai pada bidangnya masing-masing. Maka dari itu, organisasi harus menyiapkan program pelatihan dan penggembangan. Contohnya penggembangan soft skills seperti, team work, komunikasi, manajeman waktu, kepemimpinan dll.
Dengan adanya program pelatihan dan penggembangan menjadi penghubung kesenjangan keterampilan didalam organisasi. Sehingga nantinya akan mudah melihat karyawan yang memang memiliki kualitas yang bagus dan prestasi yang tinggi.
Selalu lakukan evaluasi dengan rutin. Hal ini membantu organisasi melihat progres yang telah dilakukan, dan mengetahui karyawan-karyawan yang pantas dipertahakan karena kinerjanya yang baik memuaskan. Dengan begitu, organisasi akan terus berkembang jika siklus ini terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
D. Kelebihan Competency-based Approad
Penerapan competency-based approach dibandingkan dengan pendekatan lainnya yaitu:
Dengan dibekalinya kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan, membuat karyawan melakukan tugasnya dengan lebih efektif, cepat dan efisien. Sehingga meningkatkan produktivitas organisasi secara keseluruhan.
Pelatihan dan penggembangan yang diberikan oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan ini akan meningkatkan rasa kepercayaan dirinya akan tugas-tugas yang dikerjakannya. Karena mereka diberikan kemampuan dan pengetahuan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara efektif.
Karyawan yang diberikan pelatihan dan penggembangan biasanya akan cenderung lebih terlihat dalam pekerjaan mereka.