Konten dari Pengguna

Karyawan Nyaman: Manajemen Membentuk Lingkungan Kerja yang Menyenangkan

Satriawan
Mahasiswa program studi Bisnis Digital Universitas AMIKOM Purwokerto
5 Juli 2023 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Satriawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi lingkungan kerja. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/tiga-wanita-duduk-di-kursi-putih-di-depan-meja-2041627/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lingkungan kerja. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/tiga-wanita-duduk-di-kursi-putih-di-depan-meja-2041627/)

Lingkungan Kerja itu Apa sih?

ADVERTISEMENT
Lingkungan kerja itu adalah kehidupan fisik, sosisal, dan sikologi dalam suatu perusahaan yang tentunya sangat berpengaruh dengan kinerja dan produktivitas karyawan dalam suatu perusahaan. Ada juga ahli yang berpendapat bahwa lingkungan kerja itu menyerupai alat atau perkakas yang harus dihadapi karyawan, seperti lingkungan, metode kerja dan aturan kerja sebagai seorang individu atau kelompok.
ADVERTISEMENT

Mengapa Lingkungan Kerja yang Menyenangkan itu Penting?

Ilustrasi karyawan bahagia. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/pengusaha-wanita-yang-tertawa-bekerja-di-kantor-dengan-laptop-3756679/)
mengapa penting? Lingkungan kerja yang menyenangkan adalah hal yang perlu dan sangat penting dalam dunia bisnis modern. Karena lingkungan yang menyenangkan dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kepuasan karyawan. Sehingga karyawan dapat meningkatkan kinerjanya dengan baik. Untuk itu manajemen perusahaan perlu memikirkan strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan. Dalam artikel ini, mari kita bahas beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi para karyawan.

Strategi untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan:

1. Lingkungan Fisik yang Nyaman

Ilustrasi ruangan yang nyaman. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-kreatif-kantor-kaca-6899543/.pexels.com/id-id/foto/cahaya-kreatif-kantor-kaca-6899543/)
Selain aspek-aspek interpersonal, lingkungan fisik tempat kerja yang nyaman juga harus diperhatikan oleh perusahaan. Dari ilustrasi di atas, bagaimana jika Anda memiliki lingkungan kerja seperti pada ilustrasi di atas. Bagaimana perasaan Anda dalam bekerja? Tentunya akan merasa sangat semangat, bahagia, dan terasa nyaman. Hal tersebut dapat diciptakan oleh lingkungan kerja yang nyaman, dengan memperhatikan desain interior yang menarik, pencahayaan yang baik, suhu yang nyaman, terdapat area terbuka hijau untuk sirkulasi udara, fasilitas istirahat atau tempat bersantai serta fasilitas dapur bersama. Dengan tersedianya fasilitas yang mendukung kenyamanan dan kesejahteraan karyawan, hal tersebut dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas karyawan.
ADVERTISEMENT

2. Memperhatikan Kesejahteraan Emosional

Ilustrasi mengobrol. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/dua-wanita-berbaju-hitam-duduk-di-kursi-dekat-meja-1181605/)
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, perusahaan juga perlu memperhatikan kesejahteraan emosional karyawan. Sebagai contoh jika Anda bekerja lalu memiliki kinerja yang bagus dan membanggakan, namun perusahaan tidak menghargai dari hasil usaha kerja keras anda tanpa adanya apresiasi, bagiamana perasaan Anda? Mungkin Anda merasa sedih dan kecewa karena tidak dihargai. Hal yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan mengakui dan menghormati perasaan dan kebutuhan sikologis karyawan. Seperti memberikan apresiasi terhadap prestasi dari kinerja mereka, membangun kepercayaan dengan mendengarkan dengan empati, memberikan dukungan untuk menghadapi tantangan, dan menyediakan sumber daya untuk kesehatan mental yang dapat membantu karyawan merasa dianggap dan dihargai.

3. Komunikasi yang Terbuka dan Transparan

Ilustrasi dua orang sedang berkomunikasi. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-pasangan-orang-orang-kantor-4101143/)
Anda sebagai atasan harus menciptakan komunikasi yang terbuka dan transparan antara Anda dan bawahan Anda. Sebagai atasan Anda harus bisa membuat karyawan merasa nyaman untuk menyampaikan masalah, ide-ide, atau masukan mereka tanpa takut dihakimi atau diabaikan. Dengan menciptakan komunikasi yang baik, akan terbangun hubungan yang solid antara tim. Sehingga dapat mengatasi masalah dengan cepat, dan mencegah terjadinya konflik yang tidak perlu.
ADVERTISEMENT

4. Fleksibilitas dan Kesimbangan Kerja

Ilustrasi bekerja di luar kantor. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-muda-etnik-menggunakan-laptop-sambil-menikmati-minuman-enak-di-kafe-jalanan-modern-3768894/)
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, Anda sebagai atasan juga perlu memperhatikan fleksibilitas dan keseimbangan kerja karyawan. Anda dapat memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja, seperti bekerja dari rumah atau jam kerja yang fleksibel, hal ini dapat meningkatkan kepuasan kerja dan membantu karyawan mencapai keseimbangan antara kegiatan pribadi dan profesi.

5. Jenjang Karir yang Menjanjikan

Ilustrasi CEO. (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/pengusaha-senior-yang-bahagia-memegang-uang-di-tangan-saat-mengerjakan-laptop-di-meja-3823487/)
Anda sebagai karyawan pasti menginginkan posisi karir yang lebih baik. Hal tersebutlah yang memotivasi Anda untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Jika di dalam perusahaan tempat Anda bekerja tidak terdapat jenjang karier yang menjanjikan untuk naik jabatan, kemungkinan Anda akan kurang termotivasi untuk bekerja dengan optimal dan berfikir untuk pindah perusahaan lain. Jika hal tersebut bisa diartikan lingkungan kerja yang menyenangkan belum dapat tercipta dengan baik.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan adalah keputusan yang cerdas bagi suatu perusahaan. Lingkungan kerja yang menyenangkan akan menghasilkan karyawan yang lebih produktif, inovatif, dan bahagia. Dengan menerapkan strategi tadi yang sudah kita bahas, diharapkan dapat membentuk lingkungan kerja yang menyenangkan agar memiliki manfaat jangka panjang bagi perusahaan dan karyawan mereka. Namun, hal tersebut tergantung dari kebutuhan dan sistem yang ada dalam suatu perusahaan.
Satriawan, mahasiswa semester 2, Univeristas AMIKOM Purwokerto, program studi Bisnis Digital, angakatan 2022