Bantu Teman Jangan Kelamaan Mikir!

Konten dari Pengguna
6 Oktober 2017 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Satria Perdana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bantu Teman Jangan Kelamaan Mikir!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Gue sama lo punya hobi yang sama, kayaknya sayang kalau kita cuma ngobrol gini sih. Bisa bantu gue gak jadiin bisnis ini?”
ADVERTISEMENT
Kira-kira begitu lah sedikit cuplikan obrolan saya dan teman saya, Amos, yang meminta bantuan membangun sebuah bisnis media. Obrolan tersebut kebetulan terjadi akhir Desember 2016 dan saat itu saya sedang jenuh-jenuhnya bekerja di kantor lama, sebuah media juga sih.
Waktu itu saya nggak pakai pikir panjang. Langsung saja saya “iya” kan untuk membantunya. Toh lagi jenuh juga dan yang namanya berbuat baik itu kan kapan saja, mudah lagi.
Saya pun langsung aja ngajakin Amos buat langsung tancap gas. Membantu seorang teman, yang lagi butuh bantuan jelas mulia. Kita nggak cuma dapet pahala, tapi juga membangun trust alias kepercayaan kan...
Step by step, bisnis yang dibangun Amos pun mulai menambah anggota. Meskipun ada bongkar pasang dan juga sedikit konflik, nggak pernah saya berhenti untuk terus memotivasi teman saya itu agar bisnisnya dapat berjalan terus.
ADVERTISEMENT
Di mana-mana kalau bikin bisnis dari awal itu jelas banget ada pahit manisnya. Lebih banyak pahitnya jelas. Bisa dibilang Amos itu orang yang emang agak sulit kerja di bawah tekanan, tepatnya masa-masa pahit. Berkali-kali curhat, ya dengerin saja. Nggak cuma dengerin, tapi jelas juga kasih solusi.
Melewati masa pahit, nggak lama kami pun meraih manisnya juga. Perlahan anggota bisnis ini mulai bertambah. Mereka anak-anak muda dan masih kuliah yang kebetulan punya hobi dan minat yang sama.
Di titik ini, rasanya nggak cuma bantuin Amos aja sih. Saya juga harus meng-educate teman-teman yang baru gabung gimana caranya nulis sampai gimana caranya kenalan dan ngobrol dengan narasumber mereka.
Ya, kebaikan nyata yang saya dan juga Amos lakukan bisa dibilang membuka lapangan pekerjaan buat mereka yang udah bergabung dengan bisnis kecil kami juga. Meskipun belum dibayar, tapi setelah mereka jalan di bisnis ini ada aja hal-hal yang menarik perhatian saya.
ADVERTISEMENT
Beberapa hal menariknya seperti ada salah satunya bernama Acil, yang sekarang jadi berani ngomong dengan orang baru yang asing buatnya. Dia berani menambah kenalan dengan orang-orang yang lebih tua darinya. Sering dia curhat soal keraguannya kenalan sama orang, tapi saya bilang saja “Lo pasti bisa cil. Yang penting kenalan sama orang itu berani aja dan sopan.”.
Nggak henti-hentinya juga saya share pengalaman saya kepada mereka, nggak cuma Acil. Soalnya memang mereka-mereka ini masih kuliah juga, jadi butuh bantuan gimana mereka baiknya mengembangkan diri mereka. Apalagi nggak lama mereka akan memasuki dunia kerja.
Kalau dipikir-pikir lagi, sampai saat ini selalu dorongan di mana saya harus bantu mereka, bukan nunggu mereka minta bantuan ke kita. Dalam kasus saya ketika membantu teman saya, Amos dan juga membuka lapangan pekerjaan yang masih kecil, berbagi pengalaman itu sebuah kebaikan yang nggak cuma mudah, tapi juga nyata, nggak ngomong doang.
Bantu Teman Jangan Kelamaan Mikir! (1)
zoom-in-whitePerbesar
Saya senang ketika berbagi pengalaman saya kala masih di kantor media yang lama, berbagi ilmu tentang bagaimana caranya mewawancarai artis, sampai meluangkan waktu mendengarkan keluhan dan curhatan kehidupan sehari-hari mereka, mulai dari yang penting sampai yang bener-bener nggak penting!
ADVERTISEMENT
Saat ini, bisnis yang digagas Amos tersebut uda mulai bisa mengembangkan sayapnya. Seneng rasanya ngeliat teman seneng, senyum, ya.. happy lah pokoknya. Nggak cuma happy bisa berkontribusi membuat bisnis, tapi juga membuat sesuatu yang positif dan berdampak kepada orang banyak.
Saya percaya, semakin sering berbuat baik, sekecil apa pun itu, tentu akan membuat kita jadi orang yang semakin baik pula.
Berbuat baik tuh mudah, jangan ditunda. Kalau bisa sekarang, nggak perlu kelamaan mikir lagi!