Ini Saatnya Wisata Olahraga Indonesia Berjaya!

Indonesia saat ini tengah menggerakan kembali sektor pariwisata, setelah 2 tahun lebih dilanda pandemi COVID-19. Kondisi pandemi semakin menyadarkan para pemangku kepentingan di sektor pariwisata dalam negeri bahwa dibutuhkan promosi pariwisata Indonesia yang lebih segar dan sesuai perkembangan terkini yang mengedepankan wisata alam dan olahraga, salah satunya melalui sport tourism.

Wisata Olahraga (Sport Tourism) Indonesia mempunyai potensi yang sangat luar biasa. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf) memperkirakan bahwa pertumbuhan sport tourism di Indonesia dapat mencapai Rp 18,790 triliun pada 2024 mendatang.

Sport Tourism sendiri memiliki kategorisasi yang luas dan beragam. Menurut H.J Gibson, kategorisasi sport tourism terdiri dari event sport tourism, active sport tourism dan nostalgia sport tourism. Indonesia sudah melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan sport tourism dan mempunyai potensi yang besar untuk semakin dilirik para wisatawan dalam negeri maupun mancanegara dan juga para pelaku usaha.

Event Sport Tourism

Indonesia sudah menjadi tuan rumah, perhelatan olahraga besar (event sport tourism) dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun ini telah dilaksanakan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk pertama kalinya. Presiden Joko Widodo sendiri yang langsung menyambut para pembalap MotoGP di Istana Merdeka, Jakarta dan juga kemudian menyerahkan piala kepada juara pertama, Miguel Oliviera dari (Red Bull KTM Factory Racing).

MotoGP di Sirkuit Mandalika berjalan sukses walaupun dengan berbagai tantangan dalam persiapannya. Sirkut Mandalika di Lombok diperkirakan menelan investasi sebesar Rp 3,8 triliun. Diharapkan kedepannya Sirkuit Mandalika dapat digunakan untuk berbagai kegiatan olahraga otomotif berskala nasional maupun internasional. Ajang internasional terdekat yang akan diadakan di Mandalika adalah Superbike World Championship di bulan November tahun 2022.

Dampak dari penyelenggaraan MotoGP ini signifikan terhadap kenaikan pendapatan dan usaha bagi sektor ekonomi. Diperkirakan adanya multiplier effect sebesar Rp 500 milyar. Selain itu juga membuka lapangan pekerjaan baru dan menggerakan kembali sektor pariwisata di NTB dan sekitarnya.

Sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat Sumber Dokumentasi : Pribadi

Beberapa tahun sebelumnya di tahun 2018, Indonesia juga sukses menjalankan peran selaku tuan rumah Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang. Acara pembukaan Asian Games ke-18, di Stadion Gelora Bung Karno, membuka mata dunia bahwa Indonesia dapat memberikan suguhan tampilan tarian yang kolosal dan indah dan juga dibarengi kesuksesan prestasi dengan posisi ke-4 di klasemen akhir perolehan medali dan juga kesuksesan sebagai tuan rumah yang baik.

Foto Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Pasca Renovasi untuk Penyelenggaraan Asian Games ke-18 Sumber : Dokumentasi Pribadi

Perhelatan olahraga besar seperti MotoGP di Mandalika, NTB dan Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang tidak hanya membawa keuntungan ekonomi tapi juga mengangkat citra Indonesia di mata internasional. Indonesia dipandang mampu untuk menjalankan peran sebagai penyelenggara acara olahraga besar yang pasti memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Kedepannya Indonesia juga akan menjadi tuan rumah berbagai even olahraga besar antara lain tuan rumah Piala Dunia Sepakbola U-20 di tahun 2023 yang tertunda di tahun 2021 karena pandemi COVID-19 dan juga Piala Dunia Bola Basket tahun 2023 bersama dengan Filipina dan Jepang. Berbagai persiapan tengah dilakukan dan diharapkan Indonesia dapat juga sukses selaku tuan rumah dan dari segi prestasi dapat membanggakan negara.

Active Sport Tourism

Indonesia juga memiliki potensi yang sangat baik dalam pengembangan Active Sport Tourism. Active Sport Tourism ini juga memiliki kategori yang luas. Kegiatan olahraga yang sifatnya kompetisi dan non-kompetisi dan dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Untuk Indonesia kategori wisata ini sangat cocok dikembangkan karena terdapat berbagai tempat wisata alam yang dapat dikemas dan diolah untuk tujuan pariwisata active sport.

Terdapat berbagai destinasi yang bisa dikunjungi dan lakukan di Indonesia untuk active sport tourism. Sebagai contoh untuk kegiatan hiking, dapat mengunjungi destinasi wisata alam seperti Gunung Pangrango di Jawa Barat yang kondisi alamnya masih asri dan indah. Untuk selancar misalnya banyak spot wisata yang telah mendunia bahkan mungkin belum banyak orang Indonesia yang berkunjung kesana seperti di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat atau di Pulau Nias. Masih banyak lagi destinasi wisata olahraga di Indonesia yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.

Masih juga ada even kalender tahunan yang kerap dilakukan di Indonesia antara lain Tour de Singkarang, Tour de Banyuwangi Ijen dan kegiatan lain yang sangat menarik minat dari peserta dalam negeri maupun mancanegara. Pada tahun ini direncanakan ada kegiatan kompetisi internasional bertajuk Samosir Lake Toba Ultra, Borobudur Marathon, Belitung Triathlon.

Nostalgia Sport Tourism

Nostalgia Sport Tourism ini berkaitan dengan berbagai kegiatan olahraga di masa lampu yang dijadikan destinasi wisata seperti museum olahraga, tur destinasi olahraga. Kategori wisata dimaksud masih dirasa kurang mendapatkan perhatian dari pemangku kepentingan pariwisata khususnya di Indonesia.

Terdapat museum olahraga di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) namun masih perlu untuk diperbarui lagi agar lebih representatif. Indonesia masih perlu mengembangkan jenis wisata ini mengingat masih minimnya museum atau memorabilia dalam bidang olahraga yang dijadikan destinasi wisata di Indonesia. Perlu juga diusulkan membuat museum olahraga yang populer atau memiliki prestasi baik seperti cabang bulutangkis atau sepakbola.

Ada upaya untuk membuat terobosan dari Pemkot Surabaya untuk meluncurkan Museum Olahraga Surabaya di tahun 2021, hal ini perlu mendapatkan apresiasi walapun skalanya pada level kota atau provinsi. Semoga kedepannya bermunculan museum olahraga yang representatif dan menarik dikunjungi.

Inggris merupakan salah satu negara yang aktif mengembangkan nostalgia sport tourism dalam berbagai bidang olahraga salah satunya adalah sepakbola. Klub-klub sepakbola di Inggris telah mengembangkan berbagai museum yang menyimpan sejarah dan memorabilia dari baju seragam, sepatu pemain, sampai trofi yang telah diraih.

Sebagai contoh, Arsenal F.C mempunyai museum yang menyimpan berbagai kenangan dan prestasi klub London Utara tersebut, hal ini sangat bermanfaat tidak hanya untuk mendapatkan pemasukan dari pengunjung tapi juga pengingat sejarah yang menyimpan prestasi dan capaian klub meriam London.

Foto Museum Arsenal F.C Trofi Premier League Invincibles Season Sumber : Dokumentasi Pribadi

Ketiga kategori sport tourism tersebut semua dimiliki potensinya oleh Indonesia dan diharapkan dapat terus berkembang. Menparekraf RI telah menyatakan bahwa akan membuat festival olahraga baik dalam skala nasional maupun internasional seperti yang diperintahkan oleh Wakil Presiden RI. Hal ini memperlihatkan komitmen pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan sport tourism di Indonesia sebagai salah satu potensi yang dapat menghasilkan bukti nyata dan menjadi prioritas penting.

Kemenparekraf akan mengajak seluruh pemangku kepentingan seperti Kemenpora, KONI, KOI untuk mendukung kegiatan festival olahraga. Festival olahraga ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan,menggerakkan ekonomi nasional, dan mampu membuka potensi lapangan pekerjaan.

Seluruh pemangku kepentingan terkait di bidang pariwisata dan olahraga sudah pasti menyadari bahwa Indonesia memililki potensi yang luar biasa dalam sport tourism yang harus dilakukan sekarang adalah melakukan kerja sama dan sinergi yang baik sehingga secara optimal mengembangkan sport tourism menjadi salah satu andalan pariwisata Indonesia di masa mendatang.