Olahraga Sebagai Ujung Tombak Diplomasi Publik Indonesia

Satrio Widiasmoro
Diplomat Indonesia. Peserta Diklat Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (SESDILU) Angkatan 72 Kementerian Luar Negeri RI
Konten dari Pengguna
22 Mei 2022 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Satrio Widiasmoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia sering kali melakukan upaya diplomasi publik untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia melalui berbagai keberagaman yang dimiliki antara lain kebudayaan, kuliner dan bahasa.
Tari Piring Bagian dari Kebudayaan Indonesia. Sumber : Freedomsiana
Diplomasi publik melalui olahraga perlu untuk mulai dikembangkan secara optimal oleh Pemerintah Indonesia. Olahraga berfungsi sebagai alat diplomasi yang efektif. Olahraga memiliki nilai-nilai yang menjunjung tinggi persahabatan, sportivitas dan kerja sama sehingga dapat diterima secara luas dan juga semakin mempererat hubungan antar negara dan bangsa.
ADVERTISEMENT
Sebelum beranjak lebih jauh, ada baiknya dapat dilihat tujuan dari suatu negara melakukan Diplomasi Publik itu sendiri. Diplomasi publik bertujuan agar negara dapat berinteraksi dengan publik asing, untuk membangun atau meningkatkan kesadaran, pengakuan, persepsi kedekatan dengan kebudayaannya serta keramahan terhadap suatu negara.
Diplomasi Publik ini kerap dikaitkan dengan konsep soft power yang diperkenalkan oleh Josep Nye, Profesor Harvard Kennedy School Amerika Serikat. Soft power adalah kemampuan suatu negara untuk mempengaruhi pihak lainnya dengan menggunakan daya tariknya, dan bukan menggunakan penekanan atau pemaksaan.
Nye berpendapat bahwa negara melakukan diplomasi publik sebagai sarana untuk meningkatkan soft powernya. Secara khusus Nye berpendapat bahwa soft power bertumpu pada tiga variabel, budaya, nilai politik dan politik luar negeri. Di masa depan olahraga juga memainkan peran yang kuat dalam membentuk citra negara di tingkat internasional.
ADVERTISEMENT
Beberapa negara-negara maju sudah mempunyai konsep diplomasi olahraga yang terarah dan jelas. Sebagai gambaran negara tetangga kita, Australia telah mempunyai konsep diplomasi olahraga dengan visi 2030 memperkuat bidang olahraga Australia dan memberikan kesempatan untuk para atlet di seluruh dunia untuk mengeluarkan potensi secara maksimal untuk mendukung kepentingan nasional Australia.
Terdapat empat fokus prioritas dari strategi Australia adalah pertama, memberdayakan olahraga Australia untuk mewakili Australia secara global, kedua, membangun hubungan dengan negara-negara tetangga (Indo-Pasifik), ketiga, memaksimalkan kesempatan hubungan perdagangan, pariwisata dan investasi, terakhir, meningkatkan hubungan komunitas di Indo-Pasifik dan lainnya.
Pemerintah Australia juga akan bermitra dengan para pelaku industri olahraga Australia untuk mewujudkan visi diplomasi olahraga 2030. Suatu badan Bernama Sport Diplomacy Advisory Council akan menjadi penjuru untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para pelaku industri olahraga di Australia untuk menjalankan visi Australia tersebut.
ADVERTISEMENT
Australia memang telah memiliki peta jalan dan visi yang jelas untuk memulai langkah diplomasi olahraganya akan tetapi bukan berarti Indonesia hanya bisa tinggal diam, sebenarnya Indonesia mempunyai modal dan potensi yang kuat dalam bidang diplomasi olahraga yang dapat dijadikan instrumen diplomasi publik, melalui cabang olahraga bulutangkis dan pencak silat.
Bulutangkis
Sejak tahun 1950-an hingga sekarang Indonesia selalu menghasilkan atlet-atlet bulutangkis yang berprestasi di level tertinggi dan sudah menjadi bagian dari tradisi untuk menjadi juara di berbagai kompetisi baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dari prestasi individu di kejuaraan seperti All England, Kejuaraan Dunia hingga turnamen beregu seperti Sudirman Cup, Thomas Cup dan Uber Cup selalu diraih atlet-atlet bulutangkis Indonesia. Sejak bulutangkis mulai dipertandingkan di Olimpiade Barcelona tahun 1992 hingga terakhir di Olimpiade Tokyo 2020, bulutangkis selalu menjadi cabang andalan Indonesia dalam meraih medali.
Rudy Hartono Peraih Gelar Tunggal Putra All England terbanyak. Sumber : alchetron
Sebagai contoh prestasi yang melegenda adalah Rudy Hartono menjadi pemenang All England terbanyak untuk cabang tunggal putra sebanyak 8 kali di tahun 1960-70an rekor yang belum terpecahkan hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Regenerasi atlet juga dilakukan di cabang ini, atlet muda zaman now seperti Jonathan Christie, Anthony Ginting, pasangan "the minions" Markus Gideon dan Kevin Sanjaya saat ini menjadi andalan Indonesia di berbagai kejuaraan bulutangkis.
Indonesia selalu menghasilkan atlet berbakat dan berprestasi dari cabang bulutangkis melalui sistem pembinaan yang baik. Pemusatan atlet di PBSI banyak melatih atlet yang berprestasi. Bahkan sempat atlet top mancanegara berlatih ke Indonesia seperti Carolina Marin dari Spanyol, Kristy Gilmour (Skotlandia) dan Lee-Yong Dae (Korea Selatan).
Selain atlet-atlet berprestasi, Indonesia juga banyak menghasilkan pelatih yang bertangan dingin yang melatih di dalam dan luar negeri. Saat ini banyak pelatih Indonesia yang berkiprah di luar negeri, antara lain Hendrawan dan Rexy Mainaky (Malaysia), Mulyo Handoyo (Singapura), dan Imam Teguh (Finlandia), Davis Efraim (Irlandia), Didi Purwanto (Hungaria), dan Indra Bagus (Belgia) dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Bulutangkis Indonesia memiliki sejarah panjang dan meraih prestasi dunia yang patut dibanggakan, sudah saatnya bulutangkis Indonesia untuk dimajukan sebagai bentuk diplomasi publik Indonesia yang menyeluruh dalam bidang olahraga
Pencak Silat
Pencak Silat merupakan seni bela diri yang berasal dari wilayah Nusantara (termasuk Indonesia di dalamnya) dan diperkirakan sudah ada sejak dari abad ke-7 dan berkembang hingga saat ini.
Pencak Silat sendiri telah menjadi warisan budaya tak benda dunia (intagable cultural heritage) yang diakui oleh UNESCO pada tahun 2019 dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia.
Prestasi olahraga pencak silat Indonesia juga sangat baik dengan meraih prestasi di level internasional. Pada Asian Games tahun 2018 di Jakarta dan Palembang, kontingen pencak silat Indonesia berhasil membawa 14 medali emas dan 1 perunggu dari 16 kelas yang dipertandingkan.
ADVERTISEMENT
The Raid membuat pencak silat semakin mendunia Sumber : IMDB
Pencak silat juga semakin mendunia dengan adanya pemutaran film aksi The Raid I & II yang dibuat oleh sutradara Gareth Evans yang koreografi perkelahian nya banyak mengambil teknik bela diri pencak silat.
Aktor-aktor utama di dua film tersebut Eko Uwais dan Yayan Ruhian adalah atlet pencak silat berpengalaman dari Indonesia. Film tersebut menjadi box office di negara-negara Barat dan semakin memperkenalkan pencak silat di dunia.
Pencak silat merupakan warisan budaya Indonesia yang perlu terus dilestarikan salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah memperkenalkan nya ke luar negeri sehingga eksposure nya terasa ke seluruh dunia. Indonesia terutama generasi muda harus ikut turut berupaya untuk melestarikannya agar tidak semakin tergerus oleh pengaruh budaya luar.
ADVERTISEMENT
Saat ini memang perlu adanya kemauan dari seluruh pemangku kepentingan untuk memulai membicarakan konsep yang jelas dan terukur untuk diplomasi publik lewat olahraga.
Sinergitas diantara dari para pihak terkait memang sangat dibutuhkan setidaknya untuk mulai merancang konsep arah diplomasi publik dalam bidang olahraga. Indonesia telah memiliki modalitas yang kuat dalam bulutangkis dan pencak silat tinggal bagaimana kita dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.