Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Budaya Keberagaman Nyepi Pada Adat Bali
9 Desember 2024 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Satrio Santoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Budaya Nyepi adalah salah satu hari raya suci yang dirayakan oleh umat Hindu, khususnya di Bali. Perayaan ini memiliki makna mendalam sebagai momen introspeksi diri, penyucian alam, dan pembaharuan kehidupan. Nyepi berasal dari kata "sepi" yang berarti hening atau sunyi. Sebagaimana namanya, hari ini diwarnai dengan suasana yang hening tanpa aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Makna dan Filosofi Nyepi
Nyepi merupakan bagian dari rangkaian Tahun Baru Saka yang biasanya jatuh pada bulan Maret atau April. Hari ini menjadi waktu bagi umat Hindu untuk melakukan evaluasi diri dan memurnikan pikiran dari segala hal negatif. Dalam filosofi Hindu, Nyepi adalah kesempatan untuk kembali menyelaraskan hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), sesama manusia (Pawongan), dan alam (Palemahan).
Rangkaian Upacara Nyepi
Perayaan Nyepi terdiri dari beberapa tahap yang dimulai beberapa hari sebelumnya:
Melasti
Upacara Melasti dilakukan sebelum Nyepi, di mana umat Hindu melakukan ritual penyucian di sumber air, seperti pantai atau danau. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin.
Tawur Kesanga
Sehari sebelum Nyepi, umat Hindu mengadakan upacara Tawur Kesanga. Ritual ini bertujuan untuk mengusir roh jahat (Bhuta Kala) agar tidak mengganggu manusia. Tawur Kesanga biasanya diakhiri dengan pawai ogoh-ogoh, patung besar yang melambangkan Bhuta Kala.
ADVERTISEMENT
Catur Brata Penyepian
Pada hari Nyepi, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan yang harus ditaati:
Amati Geni: Tidak menyalakan api atau lampu.
Amati Karya: Tidak melakukan aktivitas fisik atau bekerja.
Amati Lelungan: Tidak bepergian.
Amati Lelangunan: Tidak mencari hiburan.
Suasana di Bali selama Nyepi benar-benar sunyi. Bandara, jalan raya, dan tempat-tempat umum ditutup untuk menghormati tradisi ini. Semua orang, termasuk wisatawan, diminta untuk menghormati kesunyian ini.
Ngembak Geni
Keesokan harinya, umat Hindu merayakan Ngembak Geni sebagai tanda berakhirnya Nyepi. Pada hari ini, mereka saling bermaafan dan memulai lembaran baru dalam kehidupan.
Dampak Positif Nyepi
Nyepi tidak hanya memiliki dampak spiritual, tetapi juga manfaat lingkungan. Dalam satu hari tanpa aktivitas, polusi udara dan suara di Bali menurun drastis. Hal ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan alam.
ADVERTISEMENT
Walaupun tradisi Nyepi berasal dari ajaran Hindu, perayaannya menjadi simbol toleransi dan keberagaman di Indonesia. Wisatawan dan penduduk non-Hindu di Bali ikut menghormati kesunyian ini sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya lokal.
Nyepi mengajarkan nilai-nilai universal tentang introspeksi, pengendalian diri, dan harmoni. Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, hari raya ini menjadi pengingat akan pentingnya jeda untuk kembali fokus pada hal-hal esensial dalam kehidupan.