Johari Zein Foundation dan 99 Masjid di 8 Penjuru Dunia

Konten dari Pengguna
22 Oktober 2019 23:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Satto Raji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Djohari Zein Pendiri Johari Zein Foundation
Apa yang terpikirkan oleh kalian saat mendengar kata Masjid? Rumah Allah? Tempat ibadah? tempat suci? atau apa?
ADVERTISEMENT
Saya lebih sreg kalau memposisikan Masjid sebagai rumah Allah, bukan hanya sebuah tempat ibadah atau sebuah bangunan suci.
Dan saat minggu lalu (17/10) hadir pada acara launching program Indonesia Berseri, Johari Zein Foundation di hotel Fairmount, Jakarta, saya semakin yakin dengan pemikiran tersebut.
Layaknya sebuah rumah, Masjid adalah pusat dimana peradaban dimulai. Tentu bisa dipahami, bahwa pembentukan awal budaya atau peradaban hampir semua manusia dimulai dari rumah atau pun keluarga.
Jadi tidak heran kalau masjid harus menjadi the centre of excellentnya masayarakat.
Kalau hanya sebagai tempat ibadah saja, maka masjid hanya akan hidup di 5 waktu dan kemungkinan hanya ramai di dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha).
ADVERTISEMENT
Kalau hanya menjadi tempat suci, maka masjid hanya menjadi simbol sebuah tempat yang harus selalu bersih, harus lepas alas kaki saat memasukinya, bukan tempat untuk anak-anak dan bagi wanita yang berhalangan di larang masuk kedalam Masjid.
Tapi fungsi masjid sebagai pusat kebudayaan lebih besar dari itu semua. Masjid kini harus menjadi pusat pendidikan, pusat kebudayaan dan bahkan pusat kesehatan masyarakat (kalau bisa).
Dengan membuka pintu masjid sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umat, maka fungsi masjid sebagai pusat kebudayaan akan semakin kuat.
Karena itulah Johari Zein Foundation bercita-cita membangun, mengembangkan dan memakmurkan 99 Masjid di 8 penjuru dunia.
Angka 99 diambil dari nama-nama baik Allah (Asmaul Husna) dan 8 penjuru dunia (menurut saya) diambil dari 8 arah mata angin yaitu, Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut.
ADVERTISEMENT
Johari Zein Foundation akan terus mengembangkan kebudayaan melalui masjid, setelah 99 masjid tahap pertama di bangun, maka akan disusul 99 masjid berikutnya, InsyaAllah.
Saat ini sudah dan sedang dalam proses pembangunan 3 masjid, Zeinurrahman di Batu, Zeinurrahim di desa Medana Lombok Utara lalu ZeinulMalik di daerah Banten. Dan Johari Zein Foundation akan terus berupaya sampai 99 Asmaul Husna nama masjid terbangun di 8 penjuru dunia.
Tentunya Johari Zein Foundation tidak bisa bergerak sendiri, salah satunya dengan program Indonesia Berseri (Indonesia Bersedekah Jariah) dan membentuk komunitas Relawan Bangun Masjid (RBM). Kedua program ini diharapkan bisa membuka jalan agar terwujudnya pembangunan manusia yang unggul dan berakhlak yang dimulai dari rumah Allah (Masjid).
Deklarasi Relawan Bangun Masjid
“Untuk menyongsong peradaban yang unggul, dan beradab di negeri ini, setiap elemen masyarakat perlu terlibat aktif menyiapkannya. Untuk itu Johari Zein Foundation mengajak orang-orang baik, untuk bersama-sama mewujudkan peradaban yang unggul dan berakhlakul karimah melalui masjid”. Ujar Fahrul Jamal ketua yayasan Johari Zein Foundation.
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Muhammad Nuh yang hadir saat itu, berharap, Johari Zein Foundation tidak sekedar membangun masjid biasa, tapi masjid yang memiliki fungsi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan juga peradaban.
Saat pak Muhammad Nuh, berbicara seperti ini, pikiran saya terbang jauh, membayangkan sebuah Masjid yang dinamis. Tidak hanya ramai saat adzan memanggil, tidak hanya jadi tempat sakral yang ditakuti anak-anak.
Hadir pula di acara launching program Indonesia Berseri, Adiwarman Karim, KH. Cholil Nafis dan Dik Doang.
Membayangkan semua orang ringan dan bahagia berjalan menuju masjid, karena di masjid kita bisa leluasa bersilaturahmi dengan sang khalik pun dengan sesama manusia.
Kalau sekarang di Mall, di café sudah di sediakan tempat untuk yang baik untuk shalat, kenapa tidak kalau sekarang di masjid juga ada tempat untuk rehat sejenak, bertemu kolega, belajar ataupun untuk pertemuan bisnis, sehingga kita tidak khawatir terlambat atau bahkan melewatkan ibadah kita.
ADVERTISEMENT
Tentu itu mimpi saya, entah sesuai hukum atau aqidah agama atau tidak, tapi dalam pikiran saya, kalau itu hal positif, kenapa tidak.
Seperti kata pak Djohari Zein pendiri Johari Zein Foundation,
“Kalau sudah mengenal Al-Quran, Insya Allah kita tidak akan tersesat. Kalau sudah beriman, Insya Allah kita tidak berbuat zalim. Dan kalau hendak antarkan kebaikan, Insya Allah kita bisa mulai dengan membangun Masjid”.
Yayasan Johari Zein Foundation berdiri pada 3 Mei 2017 di Jakarta. Dengan prinsip dasar jujur, optimis, harmonis, amanah dan inovatif, lembaga filantropi ini diharapkan menjadi sebuah wasilah terwujudnya peradaban dunia yang modern.