news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dampak Media Sosial terhadap Bahasa yang Digunakan Remaja

Sabrina Aulia Romadon
Mahasiswa Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
20 Mei 2022 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sabrina Aulia Romadon tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : sumber (pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : sumber (pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia sebagai alat komunikasi dengan manusia lainnya. Sebagai alat komunikasi, bahasa meliputi kumpulan kata, klausa, dan kalimat yang diungkapkan secara lisan maupun tulisan.
ADVERTISEMENT
Maraknya penggunaan media sosial di kalangan remaja memberi dampak yang cukup besar dalam perkembangan Bahasa Indonesia, hal ini wajar terjadi, karena media sosial tidak ada batasan pemakaiannya baik itu umur, jenis kelamin, maupun negara. Hal ini sudah pasti berpengaruh juga dalam kebiasaan berbahasa. Salah satu fakta terjadinya perubahan pada Bahasa Indonesia akibat pengaruh media sosial adalah munculnya fenomena bahasa yang telah di modifikasi atau yang biasa disebut bahasa gaul. Munculnya bahasa gaul di kalangan remaja merusak kebakuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pokok yang harus dihargai dan dijunjung tinggi.
Contoh media sosial yang berpengaruh terhadap remaja salah satunya adalah YouTube. Di program media sosial ini, kita dapat menemukan jutaan video dengan berbagai macam jenis dan orang di dalamnya, game adalah salah satunya. Video orang yang sedang bermain game atau mengulas game yang biasa disebut Gamers merupakan jenis video yang paling banyak ditonton oleh kalangan remaja, entah para remaja ini memang suka dengan streamer yang membawakannya atau hanya ingin melihat game play dari game tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak jarang terdapat kata-kata tidak baku atau bahasa gaul bahkan kasar yang dilontarkan oleh streamer di dalam videonya tersebut, entah disengaja atau tidak disengaja kata-kata itu berpengaruh dan diikuti oleh para remaja sehingga kata-kata itu dituangkan dalam kebiasaan berbahasa sehari-hari, Contoh :
Ygy (ya guys ya)
Bocil ( Bocah kecil/ anak anak)
Gils (Gila).
Setelah membaca dan mempelajari tentang dampak media sosial terhadap bahasa remaja saya harap para remaja di Indonesia bisa lebih bijak lagi dalam memilih kata-kata untuk digunakan dalam berbahasa sehari-hari agar kita tidak kehilangan jati diri kita karena sebuah bahasa adalah salah satu jati diri bangsa yang harus dijunjung tinggi.
Kesimpulan dari penulis adalah media sosial memang dapat memudahkan kita dalam mendapatkan informasi. Tetapi kita juga harus bisa hindari dampak buruk dari media sosial, dengan tetap menjaga tutur bahasa yang kita gunakan.
ADVERTISEMENT