Konten dari Pengguna

Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja Sekolah

Sabrina Aulia Romadon
Mahasiswa Universitas Pamulang
31 Maret 2022 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sabrina Aulia Romadon tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi : sumber (Pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : sumber (Pixabay.com)
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Di Indonesia sendiri terdapat 718 bahasa daerah dan bahasa utama yaitu bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahasa di Indonesia mengalami beberapa perubahan yang dicampur dengan bahasa daerah, dan bahasa ini sering digunakan oleh kalangan remaja dan sering disebut sebagai bahasa gaul.
Akan tetapi, perubahan ini ada pengaruh buruknya juga, karena ada beberapa kata yang dianggap kasar yang seharusnya tidak dipakai oleh para remaja terutama remaja sekolah, Contoh : Saya = Gua, Kamu = Lu, kata-kata ini berasal dari bahasa Betawi yang sering digunakan para remaja untuk berkomunikasi sebagai bahasa gaul.
Tidak jarang juga kita dengar kata-kata ini diselingi dengan kata-kata kasar yang terdengar negatif seperti Asu, Anjing, Goblok, Babi, Tolol, Bangsat, dan bahasa kasar lainnya. Walaupun kata-kata ini terdengar tidak sopan, tapi menurut para remaja kata-kata ini dianggap biasa. Para remaja, biasa menggunakan kata-kata ini untuk bercanda dengan teman sebaya dan terkadang digunakan juga untuk menyerang atau menindas orang lain.
ADVERTISEMENT
Akibatnya bahasa ini menjadi bahasa sehari-hari yang mereka gunakan, dan lambat laun bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin terlupakan. Hal ini juga berakibat memudarnya moral para remaja karena kebebasan berbahasa, contohnya dalam bersosial media.
Kebebasan berbahasa dan berkomentar menjadi salah satu masalah yang perlu ditangani, karena tidak adanya batasan umur dalam bersosial media menyebabkan banyaknya anak remaja yang belum paham cara menggunakan sosial media yang baik dan benar. Sehingga, mereka dengan bebas berkomentar dengan menggunakan bahasa yang kurang pantas pada orang yang belum mereka kenal, dan tidak jarang juga terjadi perselisihan atau salah paham karena hal ini.
Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas dikalangan remaja, seharusnya para remaja bisa menenamkan kecintaan di dalam diri mereka sebagai generasi bangsa yang bangga terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan dari penulis, dengan adanya kebebasan berbahasa seperti bahasa gaul kita jadi lebih mudah berkomunikasi, tetapi kita juga harus mengerti apa yang kita ucapkan dan kepada siapa kita berucap.