Konten dari Pengguna

Saung Angklung Udjo Menggemparkan Stockholm

1 Agustus 2017 14:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Saung Angklung Udjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saung Angklung Udjo Menggemparkan Stockholm
zoom-in-whitePerbesar
Stockholm, Jum’at (28 Juli 2017). Pertunjukan kelompok musik Indonesia dari Bandung di siang hari Jum’at telah mencengangkan publik yang melewati lapangan terbuka Kungsträdgården. Serentak penonton Swedia mendekat ke depan panggung dan ikut memainkan angklung, ketika mendengarkan lagu ABBA ”I Have a Dream”. Di bawah alunan angklung lagu ini penonton Swedia tidak saja sekadar mendengar, tetapi juga memainkan angklung di bawah aba-aba dirijen Saung Angklung Mang Udjo.
ADVERTISEMENT
Karena sudah senang dan akrab dengan lagu pertama, penonton meminta untuk dicoba lagu lainnya. Berikutnya disajikan lagu terkenal karya Elvis Presley ”Can’t Help Falling in Love with You”. Masih belum puas dengan dua lagu, penonton disuguhi dengan permainan angklung dengan lagu ”All My Loving” karya the Beatles.
Wakil Walikota Bandung yang hadir, Oded Muhamad Danial mewakili Walikota Bandung Ridwan Kamil menyatakan bahwa Saung Angklung Udjo berhasil melestarikan alat musik Angklung hingga ke mancanegara. Getaran-getaran bambunya yang sederhana bisa menghasilkan alunan lagu yang merdu. Hal ini, menurut Wakil Walikota sesuai dengan harmoni masyarakat Swedia Masyarakat yang memiliki persamaan dengan masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat.
”Bentuknya yang ramping dan mudah dijangkau oleh jari-jari, serta cara memainkannya yang hanya dengan menggetarkan tabung-tabung bambunya mampu menghasilkan alunan musik khas pasundan. Keharmonisan nada-nada bambu ini sukses membuat semua orang yang menyaksikan pertunjukan orkestra Saung Angklung Udjo”, imbuh Oded Muhamad Danial.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sajian musik Mang Udjo, sajian nasi goreng kampung dicampur fermentasi ikan Haring racikan Master Chef Indonesia, William Wongso juga mampu membuat para penonton berebut mengicipi sampel makanan yang diedarkan. Pengunjung masih dimanjakan dengan sampel masakan khas Indonesia lainnya, yaitu: sate marangi dengan daging ala rusa Swedia (rain deer) dan sate ayam Madura.
Kesempatan Festival ini juga menampilkan foto-foto yang menyajikan keindahan Indonesia hasil bidikan Fotografer Jurnalistik Indonesia, Ebbie Vebri Adrian.
Selain penampilan seni budaya di panggung utama, di sekitar panggung didirikan area stand Kampung Indonesia, yang diisi oleh beberapa restoran Indonesia di Stockholm, yakni Restoran Warung dan Erna’s Bistro, produk kerajinan tangan dan batik khas Indonesia, biro perjalanan dan paket wisata ke Indonesia oleh Orient Tours dan Asien Paradisresor, area permainan tradisional anak, maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Singapore Airlines, dan stand informasi tentang Indonesia oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dan KBRI Stockholm.
ADVERTISEMENT
Duta Besar Indonesia untuk Swedia merangkap Latvia Bagas Hapsoro menyampaikan bahwa acara Festival Indonesia ini merupakan kesempatan untuk berinteraksi dengan kebudayaan, keramah-tamahan, dan keindahan Indonesia. Indonesia berharap bahwa berbagai ragam seni budaya, keindahan alam dan kecantikan obyek pariwisata, juga ditujukan untuk meningkatkan arus masuk wisatawan khususnya dari Swedia untuk berlibur ke Indonesia.
Dalam kegiatan ini, Dubes RI juga menyatakan apresiasinya atas dukungan dan kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain Kementerian Pariwisata RI, Pemerintah Kota Bandung, Bekraf, Bank Mandiri, Garuda Indonesia, Singapore Airlines, dan Be Wish International Tour.
Direktur Pengembangan Pemasaran Wilayah Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika, Nia Niscaya mengatakan manfaat data yang dilakukan perwakilan RI di Stockholm. Tingkat kehadiran turis Swedia ke Indonesia dari tahun 2016 menjadi 2017 menunjukkan kenaikan yang signifikan, 20%. Disamping itu para wisman ini juga memberikan perhatian kepada lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
Tidak lupa Nia Niscaya mengingatkan bahwa Indonesia mempromosikan 10 destinasi baru (meliputi Danau Toba di Sumatera Utara, Gunung Bromo di Jawa Timur, Mandalika Tenggara di Nusa Tenggara Barat, Tanjung Lesung di Banten, Morotai di Maluku, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Yogyakarta, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Pulau Belitung di Bangka Belitung).
Nia Niscaya mengakhiri sambutannya bahwa Indonesia menunggu lebih banyak lagi wisman dari Swedia. Pesan yang disampaikan adalah bahwa ”Wonderful Indonesia” sepenuhnya meliputi aspek ”keselarasan”, yaitu: unik, otentik, cantik, dinamis dan ajeg (sustainable).
Stand Indonesia mengangkat tema "Wonderful Indonesia" menarik perhatian kalangan profesional dan masyarakat umum yang menganggumi penampilan tim Malang Flower Carnival dan menikmati hadiah door prize sponsor Garuda Indonesia, Singapore Airlines.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan pertunjukan yang berakhir Sabtu malam besok (28 Juli 2017) akan ditonton oleh ribuan orang yang ingin menikmati hangatnya sinar matahari di kota Stockholm. Festival Indonesia di Kungsträdgården, yang terletak di kawasan bergengsi kota Stockholm dan merupakan salah satu pusat keramaian yang biasa dipadati oleh masyarakat Swedia dan turis-turis manca negara yang sedang berlibur ke Swedia.
Rasa bangga sebagai orang Indonesia pun terselip ketika masyarakat diaspora Indonesia yang bermukim di negara Skandinavia ini menyaksikan secara langsung pertunjukan orkestra angklung Saung Udjo di panggung internasional. Saung Angklung Udjo telah berhasil mempromosikan angklung ke mancanegara.
(Sumber: KBRI Stockholm).