Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tangan Diplomasi di Balik Asian Games 2018
24 Agustus 2018 12:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Saud Ringo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jagat maya riuh rendah oleh berbagai suguhan penampilan dan atraksi menarik dalam rangkaian pembukaan Asian Games 2018 yang dilangsungkan dari Stadion Gelora Bung Karno, Senayan. Video Presiden RI, Joko Widodo, mengendarai sepeda motor menjadi viral bahkan menjadi buah bibir di berbagai belahan bumi.
ADVERTISEMENT
Kebanggaan kita akan Asian Games semakin membuncah tatkala satu persatu aliran medali terkumpul, mendongkrak posisi Indonesia semakin tinggi di papan perolehan medali. Tulisan ini sendiri disusun sembari menyaksikan kecepatan spiderwoman Indonesia, Aries Rahayu Susanti, dari cabang olahraga panjat dinding yang mempersembahkan medali emas ke-8 bagi Merah Putih.
(Foto: Aries Rahayu Susanti dalam Penerimaan Medali Emas Panjat Dinding Putri - Sumber: INASGOC )
Sungguh tidak berlebihan jika kita sebut bahwa peran komite penyelenggara (INASGOC), dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah, serta kerja keras dan persiapan para atlet menjadi penentu sukses tidaknya perhelatan akbar terbesar kedua di dunia setelah olimpiade ini.
Namun demikian, tanpa disadari banyak orang, tangan-tangan diplomasi turut bekerja menyukseskan perhelatan akbar ini.
ADVERTISEMENT
Sejak Dini, Promosi di Semua Lini
Setelah dipastikan bahwa Vietnam mengundurkan diri menjadi tuan rumah, Indonesia mengajukan diri dan kemudian oleh keputusan Dewan Eksekutif Olympic Council of Asia (OCA) pada April 2014 disahkan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Pada titik ini langkah diplomasi sudah mulai dipersiapkan. Utamanya mengingat diperkirakan 45 negara/peserta dengan sekitar 15.000 atlet terlibat dalam acara ini.
Peran diplomasi pertama yang dilakuan adalah promosi dan sosialisasi.
Ini telah dilaksanakan sejak jauh hari oleh Kemlu RI dan juga melalui seluruh perwakilan Indonesia (Kedutaan Besar RI maupun Konsulat Jenderal RI) di berbagai negara peserta. Mulai dari hal sederhana seperti pemasangan logo pada laman resmi Kemlu maupun perwakilan, penyebaran informasi terkait pelaksanaan, hingga memasang video promosi dilaksanakan dalam berbagai kesempatan.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan Asian Games 2018 juga memberi peluang pemasukan negara melalui pariwisata dan kunjungan para penikmat olahraga yang ingin menyaksikan langsung di Jakarta dan Palembang. Oleh sebab itu dalam berbagai kesempatan promosi budaya dan pariwisata, tema Asian Games pun turut diangkat oleh perwakilan RI.
Hubungan juga dijalin antara perwakilan RI terutama fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya dengan Komite Olimpiade Nasional (National Olympic Council) di masing-masing negara. Sebagai contoh di Jepang badan ini diwakili oleh Japan Olympic Committee (日本オリンピック委員会 / Nippon Orinpikku Iinkai).
Bukan hanya relasi yang hendak digali di sini namun lebih dari itu, untuk melihat kesiapan dan partisipasi negara tersebut. Sebagai informasi, Jepang saat ini menurunkan kontingen yang besar, yaitu sekitar 1.096 anggota dengan jumlah atlet mencapai 762 orang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebagai bentuk sosialisasi dan guna mempererat hubungan dengan negara setempat, kita juga telah melakukan diplomatic fun walk yang melibatkan 86 perwakilan diplomatik di Jakarta dan juga kita gencarkan di berbagai perwakilan.
(Foto: Diplomatic Fun Walk di Islamabad, Pakistan - Sumber: Dokumentasi KBRI Islamabad)
(Foto: Sosialisasi dan Fun Walk di depan Bird's Nest Stadium, Beijing - Sumber: Dokumentasi KBRI Beijing)
Dukungan Akses dan Partisipasi
Selayaknya ketika kita berkunjung ke negara lain, kunjungan WNA ke negara kita tentu saja membutuhkan visa. Dalam hal ini keterlibatan kontingen peserta Asian Games 2018 juga tidak terkecuali dan pada titik ini fungsi kekonsuleran dan keimigrasian akan menjalankan perannya.
Tidak hanya itu, event akbar seperti ini pasti mengundang peliputan dari berbagai media internasional, perwakilan RI juga berupaya memfasilitasi hal ini. Di situ, kita juga mensosialisasikan syarat dan ketentuan pengurusan visa bagi khalayak ramai guna memfasilitasi kunjungan para wisman penikmat olahraga.
(Foto: Tampilan Laman Resmi Pelayanan Visa KBRI Tokyo - Sumber: KBRI Tokyo )
ADVERTISEMENT
Sebenarnya ada satu fungsi lagi yang biasa dilaksanakan perwakilan RI dalam event serupa, yaitu memberikan pendampingan bagi atlet Indonesia yang berlaga di berbagai ajang olahraga internasional di mana perwakilan tersebut berada. Fungsi semacam ini tidak tampak dalam perhelatan Asian Games 2018 mengingat ini dilaksanakan di negara kita.
Dari Semua untuk Semua
Inti tulisan ini tidak lain untuk menunjukkan bahwa semua pihak, terlepas posisi maupun statusnya, selama ia adalah anak bangsa maka harus menyingsingkan lengan baju untuk turut menyukseskan perhelatan akbar ini. Bukan buat siapa-siapa tapi demi keharuman nama bangsa kita tercinta. Asian Games 2018 harus menjadi momen persatuan dan penebalan rasa kebanggaan akan tanah air.
Untuk itu, mesin-mesin diplomasi Indonesia akan terus bekerja dan senantiasa berjaga guna mendukung Asian Games 2018. Demi kejayaan republik tercinta.
ADVERTISEMENT