Konten dari Pengguna

Mikroplastik di Lautan: Efek pada Organisme dan Lingkungan Ekosistem

Savanna Anastasya Ramadhania
Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan - Jurusan Tadris Biologi.
20 Juni 2024 17:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Savanna Anastasya Ramadhania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mikroplastik di Lautan. Sumber: Pribadi/ Savanna Anastasya Ramadhania
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mikroplastik di Lautan. Sumber: Pribadi/ Savanna Anastasya Ramadhania
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam beberapa dekade terakhir, perhatian terhadap pencemaran plastik di lautan terus meningkat. Dari botol air hingga kantong plastik, limbah plastik telah menjadi pemandangan umum di banyak pantai di seluruh dunia. Namun, salah satu ancaman terbesar datang dari sesuatu yang jauh lebih kecil dan seringkali tak terlihat oleh mata telanjang: mikroplastik.
ADVERTISEMENT
Mikroplastik: Apa dan Dari Mana Asalnya?
Mikroplastik adalah partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter. Mereka dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pecahan plastik yang lebih besar yang terurai di laut, atau produk-produk yang sengaja dibuat dengan ukuran kecil seperti manik-manik plastik dalam produk perawatan tubuh dan serat sintetis dari pakaian.
Pencemaran mikroplastik dimulai dari daratan, sering kali melalui pencucian pakaian, pelapukan produk plastik, atau pembuangan limbah industri. Aliran air hujan dan sungai membawa partikel-partikel ini ke laut, di mana mereka menyebar luas dan menjadi bagian dari rantai makanan laut.
Dampak Mikroplastik pada Organisme Laut
Ilustrasi Mikroplastik di Lautan. Sumber: Pribadi/ Savanna Anastasya Ramadhania
Keberadaan mikroplastik dalam ekosistem laut telah terbukti memiliki dampak yang merugikan bagi organisme laut. Banyak spesies, mulai dari plankton mikroskopis hingga ikan besar dan burung laut, mengonsumsi mikroplastik. Partikel-partikel ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyumbatan saluran pencernaan, penurunan nafsu makan, dan berkurangnya reproduksi.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, studi menunjukkan bahwa ikan-ikan kecil yang menelan mikroplastik sering kali mengalami penurunan kemampuan berenang dan perubahan perilaku, yang pada akhirnya mengurangi peluang mereka untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Selain itu, mikroplastik dapat bertindak sebagai pembawa racun, mengakumulasi polutan kimia dari air laut dan kemudian melepaskannya ke dalam tubuh hewan yang memakannya.
Risiko bagi Manusia dan Lingkungan Lebih Luas
Dampak mikroplastik tidak terbatas pada hewan laut. Ketika manusia mengonsumsi seafood, ada potensi bahwa mikroplastik dan racun yang terkandung di dalamnya juga masuk ke dalam tubuh manusia. Meskipun penelitian masih dalam tahap awal, ada kekhawatiran bahwa paparan mikroplastik bisa berdampak negatif pada kesehatan manusia, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu lama.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, mikroplastik juga mengganggu fungsi ekosistem laut secara keseluruhan. Misalnya, mikroplastik yang mengapung di permukaan air dapat mengganggu fotosintesis fitoplankton, yang merupakan dasar dari rantai makanan laut dan penting bagi produksi oksigen di bumi.
Tindakan Global dan Lokal untuk Mengatasi Masalah
Untuk mengatasi masalah mikroplastik, diperlukan tindakan kolaboratif dari berbagai sektor. Di tingkat global, ada peningkatan upaya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan praktik daur ulang. Banyak negara dan kota telah melarang atau membatasi penggunaan produk plastik tertentu untuk mengurangi sumber polusi mikroplastik.
Di Indonesia, pemerintah dan berbagai organisasi lingkungan hidup terus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik dan mengelola limbah dengan lebih baik. Program edukasi dan inisiatif pembersihan pantai menjadi bagian dari strategi untuk mengurangi jumlah mikroplastik yang masuk ke laut.
ADVERTISEMENT
Harapan untuk Masa Depan Laut yang Lebih Bersih
Meski tantangan yang dihadapi oleh ekosistem laut sangat besar, ada harapan bahwa dengan tindakan yang tepat, kita dapat melindungi dan memulihkan kesehatan laut. Setiap langkah kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik dan mendukung kebijakan ramah lingkungan, dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih bersih dan sehat bagi lautan kita.
Sebagai warga global yang peduli, menjadi tanggung jawab kita semua untuk memastikan bahwa keindahan dan keanekaragaman hayati laut tetap terjaga untuk generasi mendatang. Dengan meningkatkan kesadaran dan beraksi sekarang, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif mikroplastik dan menjaga ekosistem laut tetap hidup dan berfungsi dengan baik.