Konten dari Pengguna

Kinerja Geologi Mengevaluasi Potensi Uranium sebagai Bahan Baku Energi Nuklir

Sayid Muhammad Ryan Hidayat
Mahasiswa Teknik Geologi Insitut:Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
31 Desember 2023 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sayid Muhammad Ryan Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Gambar : Dokumentasi Pribadi , Desain Pribadi ,Undur reaktor nuklir. ( Sumber : Istimewa )
zoom-in-whitePerbesar
Gambar : Dokumentasi Pribadi , Desain Pribadi ,Undur reaktor nuklir. ( Sumber : Istimewa )

Uranium adalah unsur kimia dalam tabel periodik dengan simbol U dan nomor atom 92. Ini adalah logam berat yang terjadi secara alami dan memiliki sifat radioaktif. Uranium adalah salah satu bahan bakar nuklir yang paling umum digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir.

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Uranium memiliki beberapa isotop, tetapi isotop yang paling umum adalah uranium-238 (U-238) dan uranium-235 (U-235). U-235 adalah isotop yang penting karena dapat mengalami reaksi fisi nuklir, di mana inti atomnya terbelah menjadi dua inti yang lebih kecil, melepaskan energi yang besar. Proses ini merupakan dasar dari pembangkit listrik tenaga nuklir.
ADVERTISEMENT
kalimantan Timur khususnya sangat memiliki potensi terbesar di masa depan degan sumber energi yang melimpah degan bermacam potensi sumber daya yang sangt di perlukan di masa depan.Tentunya seorang ahli geologi mampu memaksimalkan dan memberikan saran maupun kritik terhadap pemerintah atau pemilik daerah agar terjadinya pemeliharan yang bersekala regional yang dapat di kembangkan dan di maksimalkan secara bersama.
Hasil prospeksi pendahuluan di Kalimantan Timur menemukan beberapa lokasi anomali radioaktivitas batuan di hulu sungai Mahakam seluas 25 km2 pada batuan gunung api asam. Penelitian ini bertujuan mengetahui tatanan geologi dan karakter mineralisasi uranium secara rinci. Metoda yang digunakan adalah pemetaan geologi, radioaktivitas dan geokimia bersekala 1:10.000. Litologi daerah Kawat tersusun oleh satuan batulempung hitam, satuan batupasir feldspatik, satuan riolit Nyaan, satuan andesit bawah, satuan riolit Kawat, satuan andesit atas, dan satuan batupasir tufan. Sesar yang berkembang adalah sesar geser menganan dan sesar normal. Sesar geser menganan berarah barat-timur dan barat daya-timur laut, sementara sesar normal berarah barat-timur dan barat daya-timur laut. Pada daerah ini terdapat dua kali periode pembentukan uranium, yaitu yang berhubungan dengan terbentuknya riolit Nyaan dan yang berhubungan dengan riolit Kawat. Mineralisasi uranium dikelompokkan menjadi dua yaitu mineralisasi uranium kelompok Nyaan dan mineralisasi uranium kelompok Kawat. Mineralisasi U terbentuk pada tahap proses hidrotermal dan termasuk cebakan U vulkanogenik klas pneumatogenik. Diperoleh dua sektor potensial uranium yaitu sektor Nyaan dengan luas sekitar 6 km2 dan sektor Kawat dengan luas sekitar 10 km2.
ADVERTISEMENT
foto : Dokumtasi pribadi , Desain Pribadi ( Sumber : Istimewa )
BATAN telah bekerjasama dengan CEA Perancis melakukan eksplorasi uranium pada tahap pendahuluan di Kalimantan Timur. Hasil eksplorasi mendapatkan daerah potensial uranium seluas 25 km2 terletak di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Daerah potensial uranium tersebut disebut daerah Kawat dan dicirikan oleh adanya beberapa anomali radioaktivitas batuan yang mempunyai nilai berkisar antara 1500 hingga 15.000 c/s SPP 2 NF [1] . Anomali-anomali tersebut terkonsentrasi pada batuan gunung api berkompisisi asam hingga menengah yang berumur Tersier[2].Dengan adanya anomali-anomali radioaktivitas batuan yang mencapai 15.000 c/s pada batuan gunung api, maka merupakan suatu indikasi yang sangat kuat terdapat mineralisasi uranium yang cukup prospek untuk diteliti lebih lanjut. Tatanan geologi secara rinci dan karakteristik mineralisasi uranium di daerah ini belum diketahui secara pasti. Guna mengetahui tatanan geologi secara rinci dan karakteristik mineralisasi uranium daerah Kawat maka dilakukan eksplorasi detil pada daerah seluas 25 km2 dengan cara pemetaan geologi, pemetaan radioaktivitas batuan, pemetaan geokimia batuan, lumpur dan mineral berat. Adanya mineralisasi uranium pada suatu daerah akan ditunjukkan oleh anomali radioaktivitas batuan, anomali kadar uranium batuan, anomali kadar uranium mobil lumpur dan mineral berat.
ADVERTISEMENT
Gambar : Dokumentasi Pribadi , Desain Pribadi , ( Sumber : Istimewa )

Kinerja geologi dalam mengevaluasi potensi uranium sebagai bahan baku energi nuklir melibatkan serangkaian studi dan analisis untuk mengidentifikasi, memetakan, dan memahami deposit uranium yang ada di bumi. Berikut adalah beberapa aspek penting dari kinerja geologi dalam evaluasi potensi uraniuwm:

1.Pemetaan dan survei geologi: Geologis melakukan survei dan pemetaan wilayah tertentu untuk mengidentifikasi potensi deposit uranium. Mereka mempelajari struktur geologi, komposisi batuan, dan lingkungan geologis yang berpotensi mengandung uranium.
2.Analisis mineralogi: Geologis melakukan analisis mineralogi untuk mengidentifikasi mineral-mineral yang mengandung uranium. Mereka menggunakan teknik seperti spektroskopi, mikroskopi, dan analisis kimia untuk mengidentifikasi mineral-mineral tersebut.
3.Penilaian kualitas deposit: Geologis melakukan penilaian kualitas deposit uranium dengan memperhatikan konsentrasi uranium, ukuran deposit, dan karakteristik fisik dan kimia batuan yang mengandung uranium. Mereka juga memperhitungkan faktor-faktor seperti aksesibilitas, ekonomi, dan potensi produksi.
4.Pemodelan dan estimasi cadangan: Geologis menggunakan teknik pemodelan dan estimasi untuk menghitung cadangan uranium yang ada di suatu wilayah. Mereka menggunakan data geologi, data pengeboran, dan informasi lainnya untuk memperkirakan jumlah uranium yang dapat diekstraksi secara ekonomis.
ADVERTISEMENT
5.Evaluasi lingkungan: Geologis juga melakukan evaluasi lingkungan untuk memahami dampak ekstraksi uranium terhadap lingkungan. Mereka mempelajari potensi pencemaran air, tanah, dan udara, serta dampak terhadap ekosistem dan kesehatan manusia.
6. Aspek Lingkungan dan Kesehatan: Geologi juga memainkan peran kunci dalam memahami dampak lingkungan dan kesehatan dari eksploitasi uranium. Melalui pemahaman mengenai interaksi antara geologi, hidrologi, dan lingkungan, para ahli geologi dapat membantu dalam merancang strategi ekstraksi yang bertanggung jawab.
Dengan melibatkan keahlian geologi dalam eksplorasi, penilaian, dan eksploitasi sumber daya uranium, peran ini memegang peranan yang sangat penting dalam menyediakan bahan baku bagi energi nuklir, serta memastikan bahwa kegiatan eksploitasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.Kinerja geologi dalam mengevaluasi potensi uranium sebagai bahan baku energi nuklir sangat penting untuk memahami dan mengelola sumber daya ini dengan bijaksana. Informasi yang diperoleh dari kinerja geologi ini membantu dalam pengambilan keputusan tentang eksploitasi dan penggunaan uranium sebagai sumber energi nuklir.
ADVERTISEMENT
Gambar : Dokumentasi Pribadi , Desain Pribadi , ( Sumber : Istimewa )
penting dalam melibatkan kinerja geologis dalam mengevaluasi uranium sebagai bahan nuklir:
1. Identifikasi dan pemetaan deposit uranium: Geologis memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam mengidentifikasi dan memetakan deposit uranium. Mereka dapat mengenali tanda-tanda geologi yang mengindikasikan adanya potensi uranium, seperti formasi batuan tertentu atau struktur geologi yang sesuai. Dengan pemetaan yang akurat, dapat diketahui lokasi dan sebaran deposit uranium yang berpotensi.
2. Estimasi cadangan dan potensi produksi: Melalui kinerja geologis, dapat dilakukan estimasi cadangan uranium yang ada di suatu wilayah. Geologis menggunakan data geologi, pengeboran, dan teknik pemodelan untuk menghitung jumlah uranium yang dapat diekstraksi secara ekonomis. Informasi ini penting dalam perencanaan produksi dan pengelolaan sumber daya uranium.
3. Evaluasi lingkungan dan keberlanjutan: Geologis juga berperan dalam evaluasi lingkungan terkait dengan ekstraksi uranium. Mereka mempelajari dampak ekstraksi terhadap air, tanah, udara, dan ekosistem sekitarnya. Dengan melibatkan kinerja geologis, dapat dilakukan penilaian risiko dan pengelolaan yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan memastikan keberlanjutan ekstraksi uranium.
ADVERTISEMENT
4. Keamanan dan mitigasi risiko: Kinerja geologis juga penting dalam memastikan keamanan operasi dan mitigasi risiko terkait dengan ekstraksi uranium. Geologis dapat mengidentifikasi potensi geologi yang berisiko, seperti gempa bumi atau longsor, yang dapat mempengaruhi kegiatan ekstraksi. Dengan pemahaman yang baik tentang kondisi geologi, dapat dilakukan perencanaan dan tindakan mitigasi yang tepat untuk menjaga keamanan operasi.
5. Pengembangan teknologi dan inovasi: Kinerja geologis juga berkontribusi pada pengembangan teknologi dan inovasi dalam ekstraksi uranium. Melalui pemahaman yang mendalam tentang karakteristik geologi dan mineralogi, geologis dapat berkontribusi dalam pengembangan metode ekstraksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dengan melibatkan kinerja geologis dalam mengevaluasi uranium sebagai bahan nuklir, dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik tentang potensi sumber daya, dampak lingkungan, dan keberlanjutan ekstraksi. Hal ini penting dalam pengambilan keputusan yang bijaksana dan pengelolaan yang bertanggung jawab terhadap sumber daya uranium.
ADVERTISEMENT
Gambar : Dokumentasi Pribadi , Desain Pribadi , ( Sumber : Istimewa )