Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Konsep Diri dalam Psikologi Pendidikan: “Siapakah Saya?”
10 Oktober 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sayyidatina Khaliza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan individu lainnya maupun lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman.
ADVERTISEMENT
Menurut Atwater, konsep identifikasi diri terbagi menjadi tiga bentuk, diantaranya:
Ibu Maolidah memberikan konsep diri dengan nilai positif dan nilai negatif.
Nilai positif:
Nilai negatif:
Semakin banyak nilai positif atau negatif yang dimiliki seseorang, berarti orang tersebut mengenali ‘siapa dirinya’. Pola asuh dalam keluarga, lingkungan keluarga, komunikasi antar keluarga, mempengaruhi nilai-nilai yang dimiliki seseorang.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangan konsep diri terdapat beberapa aspek diantaranya, moral, nilai, kreativitas dan sikap. Kreativitas meliputi thinking, feeling, sensing, dan intuiting.
Contoh sederhana dari kreativitas adalah ketika kue tart dianalogikan sebagai perayaan ulang tahun, namun kali ini berbeda, bagaimana jika sebuah seblak yang dikolaborasikan dengan kue tart?, hal ini membuat beberapa mahasiswa dan mahasiswi kelas 3C berpikir. Ada yang berpikir sebuah kue akan diberi lubang, lalu ditaruh semangkuk seblak, ada juga yang berpikir sebuah seblak yang sudah jadi dicetak sedemikian rupa lalu dicampur dengan gelatin.
Dari contoh sederhana tersebut, kita dapat meningkatkan kreativitas kita dalam berpikir. Kita tidak harus mengikuti ide yang sudah ada, justru, kita perlu mencetuskan inovasi atau ide yang baru.
ADVERTISEMENT