Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Puasa dan Solidaritas kepada Sesama
20 April 2023 7:35 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rofiq Mahfudz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ramadhan bulan yang mulia ini hampir usai. Sudah selayaknya sebagai umat Islam kita terus meningkatkan kualitas ibadah kehadirat Allah SWT Ramadhan menjadi bulan penuh Rahmat bagi umat Islam di mana pun berada. Disebutkan dalam satu riwayat:
ADVERTISEMENT
أوله رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار
Artinya: “Awalnya (Ramadhan) adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan sementara akhirnya terbebas dari api neraka”
Puasa Ramadhan juga disebut sebagai ibadah yang mana Allah Swt. sendiri langsung yang bakal mengganjarnya.
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Artinya: “Dari Abi Hurairah RA. Beliau berkata Rasulullah bersabda: “Allah Swt. berfirman: semua amal ibadah anak Adam untuk mereka sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya”.
Hadis di atas menunjukkan betapa puasa merupakan ibadah yang begitu agung hingga Allah SWT. sendiri yang akan mengganjarnya. Imam Mawardi menerangkan mengapa ibadah puasa menempati posisi khusus ketimbang ibadah lain:
ADVERTISEMENT
Selain mengandung unsur transendental, puasa Ramadhan sejatinya juga membawa pesan sosial kepada kita semua. Ibadah puasa Ramadhan ini tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan solidaritas sosial umat Islam bahkan melebihi itu, solidaritas kemanusiaan.
Kita tahu bahwa perintah berpuasa turun pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriyah. Nabi Muhammad saw. dalam masa ini sedang membangun pusat pemerintahan Islam yang kokoh dan masyarakat Islam yang solid.
Mengapa ibadah puasa baru diperintahkan setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah? Sebab periode Makkah merupakan periode pengukuhan akidah umat Islam mulai prinsip-prinsip tauhid, iman serta akhlak.
ADVERTISEMENT
Pasca hijrah, umat Islam sudah menjadi sebuah entitas masyarakat. Pada tahun ini pula jihad fii sabilillah disyaratkan. Oleh sebab itu banyak ayat Al-Qur’an didahului dengan seruan:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman”
Dari sini kemudian dapat dipahami pentingnya puasa untuk membentuk karakter manusia yang dapat menerima dan menjalankan amanat-amanat agung dan suci, maka dibutuhkanlah solidaritas dan saling tolong menolong antar umat Islam.
Menjadi pemurah dan dermawan menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan, apalagi di bulan Ramadhan. Meski sebenarnya kedermawanan merupakan amal yang tidak terbatas waktu dan tempat. Namun kita dapat mencontoh Nabi yang dalam sebuah hadis diterangkan bahwa Nabi Muhammad saw. bertambah dermawan di bulan Ramadhan.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Quran. Dan kedermawanan Rasulullah SAW melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhori)
Puasa sudah selayaknya dapat melatih umat Islam agar menjadi manusia yang mampu berempati dan turut merasakan derita sesamanya sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi. Menahan lapar sejak terbitnya matahari sampai tenggelam, menjadikan hati manusia menjadi lembut. Dorongan hasrat kesenangan duniawi yang hanya muncul pada saat perut kenyang, di bulan puasa mereda.
Sikap ta’awun, yakni semangat tolong menolong, diharapkan menjadi buah yang dapat kita petik dari ibadah puasa di bulan Ramadhan. Zakat, rukun Islam yang keempat, wajib ditunaikan sebelum berakhirnya bulan Ramadhan. Zakat sejatinya mengajarkan kepada kita untuk menolong sesama.
ADVERTISEMENT
Orang kaya berbagi dengan saudaranya yang fakir dan miskin. Orang yang berilmu berbagi pengetahuannya dengan orang lain dan tidak sombong. Dan orang yang sedang memegang amanah kekuasaan, sepatutnya untuk berlaku adil terutama terhadap mereka yang mustadl’afiin.
Ibadah yang sifatnya transendental (hablum minallah) seperti puasa, sudah selayaknya juga dikonversikan ke bumi, kepada sesama yang mewujud menjadi sifat kemanusiaan (hablum minan-naas) berupa semangat bersolidaritas kepada yang lain terutama yang papa. Iman dan ketauhidan sudah seharusnya melahirkan rasa kepedulian berupa solidaritas sosial antar sesama manusia. Wallahu’alam bis-shawaab.