Bahas Manfaat Mangrove, Kemangteer Gelar Diskusi Online di Sebangsa

Sebangsa
Platform Aktivitas Komunitas di Indonesia untuk Berbagi Inspirasi
Konten dari Pengguna
15 Januari 2018 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sebangsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bahas Manfaat Mangrove, Kemangteer Gelar Diskusi Online di Sebangsa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Komunitas KeMANGTEER Jakarta menggelar diskusi online bertajuk “Tanam Mangrove, cegah Abrasi!” di platform komunitas, Sebangsa pada Jumat Malam 12 Januari 2018 kemarin. Ketua KeMANGTEER Jakarta, Nathasi Fadhlin menjadi pembicara pada diskusi tesebut.
ADVERTISEMENT
Dalam pengantar diskusi, Nathasi menjelaskan bahwa mangrove adalah tumbuhan yang hidup di pesisir yang dipengaruhi pasang surut air laut. Tanaman ini terbagi atas 3 zona, yakni zona mayor, minor, asosiasi. “Mangrove itu ibarat sebutan untuk keseluruhan, sedangkan salah satu spesiesnya ada Bakau ,nama lokal yang biasa dikenal di Indonesia,” jelas dia.
Fungsi utama mangrove yakni sebagai green belt atau sabuk hijau penahan abrasi. Menanam mangrove atau bakau di daerah pesisir dapat menjaga garis pantai agar tetap stabil. Selain iu, tanaman ini juga mampu menjadi pengendali banjir, mengolah limbah, memelihara kualitas air, serta mengurangi risiko bahaya tsunami.
Nathasi menambahkan disamping fungsi ekologis, mangrove juga memiliki fungsi ekonomis. Menurutnya saat ini beberapa warga pesisir telah berhasil mengolah buah Mangrove menjadi cemilan. Selain buahnya, daun Rhizipora (Bakau) juga bisa bisa dijadikan obat gatal.
Bahas Manfaat Mangrove, Kemangteer Gelar Diskusi Online di Sebangsa (1)
zoom-in-whitePerbesar
“Spesies Bruguire sp (Lindur) bisa diolah jadi tepung yang dapat dijadikan olahan seperti peyek, kerupuk, kue bolu, dll. Sedangkan spesies Sonneratia (Pidada) bisa dijadikan dodol, jus dan sirup,” ujar Nathasi.
ADVERTISEMENT
Diskusi online bejalan cair dan dinamis. Meski peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tanya jawab tetap berjalan dengan lugas dan spontan layaknya diskusi secara langsung atau tatap muka. Pemilik akun @KarinaSonia bertanya tentang hambatan yang kerap dialami Kemangteer dalam pelestarian mangrove. “Adakah hambatan selama menanam mangrove? misal mendapat penolakan dari warga atau ijin kegiatan yang dipersulit?,” tanya Karina
Menjawab pertanyaan itu, Nathasi mengaku pernah beberapa kali mengalami hambatan dari warga setempat. Hal itu terjadi karena warga kurang sosialisasi pentingnya peran Mangrove bagi kehidupan. “Dikalangan masyarakat pesisir, ada yang beranggapan kalau Mangrove bisa mengurangi ikan bertelur, padahal sebaliknya,” ujarnya.
Bahas Manfaat Mangrove, Kemangteer Gelar Diskusi Online di Sebangsa (2)
zoom-in-whitePerbesar
Dalam diskusi itu, Nathasi membagikan foto tentang kegiatan Kemangteer. Ia menjelaskan, sejak didirikan di Semarang, kemangteer saat ini telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Penyelamatan hutan Mangrove menjadi fokus utama Kemangteer. Selain itu Kemangteer juga terlibat dalam konservasi hutan mangrove, edukasi dan campaign seputar isu Mangrove. (*)
ADVERTISEMENT