Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Belajar Pengelolaan Regional Komunitas bersama Founder Blood4Life
31 Mei 2018 14:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Sebangsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: (Kiri) Founder Blood For Life Indonesia, Valencia Mieke Randa bersama Content dan Event Coordinator Sebangsa Citra Andinna
ADVERTISEMENT
Platform Aktivitas Komunitas Sebangsa kembali menyelengarakan program Community Development 17 Mei 2018 kemarin di Studio 39, Kebayoran Baru Jakarta. Dalam program bertujuan untuk mengembangkan kapasitas anggota komunitas, itu, Sebangsa mengundang Founder Blood for Life Indonesia, Valencia Mieke Randa untuk membahas Strategi Perluasan dan Pengelolaan Regional Komunitas.
Menurut Valen, membangun komunitas regional membutuhkan ketekunan dan kemampuan komunikasi yang baik. Untuk itu dibutuhkan adanya standar operasional yang baik serta panduan organisasi yang jelas. “S.O.P ini menjadi guidance untuk para penggiat komunitas di regionalnya,” ujar dia.
Dalam acara yang dihadiri puluhan penggiat komunitas itu, Valen menceritakan ide awal terbentuknya Blood for Life. Komunitas ini terbentuk pada tahun 2009. Gerakan sosial ini memiliki misi membantu pihak-pihak yang kesulitan mendapatkan donor darah.
ADVERTISEMENT
Awalnya Blood for Life memanfaatkan jaringan internet mailing list (milis) Google Groups untuk menyebarkan permintaan donor darah dan informasi terkait lainnya. Seiring perkembangan teknologi, Blood for life mulai menggunakan platform sosial media. Kedepan, Valen ingin dapat mengembangkan aplikasi sendiri yang berisi informasi kebutuhan darah dan tempat pendonoran darah terdekat.
Di sesi penutup, Founder Komunitas Blood for Life berharap akan ada lebih banyak komunitas baru yang tubuh untuk memecahkan berbagai masalah sosial saat ini. Baginya, dengan berkomunitas Kita juga ikut andil untuk membantu sesama. “Jangan sampai kita bikin komunitas hanya untuk kumpul-kumpul doang. Lebih baik bikin komunitas yang ada social impact-nya,” pungkasnya.
Nah, mau kan komunitasmu ikut dalam sesi pelatihan komunitas selanjutnya? Yuk, ikuti seri-seri kelas pelatihan komunitas dari Sebangsa dan KomunitaID selanjutnya!
ADVERTISEMENT