Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Belajar Seluk-Beluk E Commerce Bersama Komunitas Sahalam
10 Agustus 2018 11:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Sebangsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan industri e-commerce membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia Untuk itu pemahaman tentang bisnis wajib dikuasai oleh para entrepreneur. E-commerce dapat menjadi jawaban bagi para pelaku UMKM karena memberi berbagai kemudahan seperti jangkauan konsumen yang lebih luas hingga penghematan biaya tempat dan distribusi.
ADVERTISEMENT
Untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang e-commerce, Sebangsa menggelar workshop bertajuk “Sukses Membangun Bisnis Digital” di Studio 39, Kebayoran Baru Jumat, 20 Juli 2018 kemarin. Dalam kelas ini, Sebangsa mengundang founder dan Presiden Sahalam, Bayu Aji Pangestu untuk membagi pengetahuannya tentang bisnis daring dan hingga kiat-kiat menguasai digital marketing.
Bayu menjelaskan Sahalam adalah organisasi yang fokus pada pengembangan industri digital yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Organisasi yang memiliki misi #TechnologyForSocialChange ini aktif memberikan pengetahuan tentang e-commerce dan literasi digital untuk mahasiswa, komunitas, dan kelompok masyarakat. “Kami percaya teknologi dapat membawa perubahan sosial bagi masyarakat khususnya bagi UMKM,” ujarnya.
Bayu mengatakan teknologi diciptakan untuk mempermudah, bukan sebaliknya. Sayangnya masih banyak masyarakat yang masih anti-teknologi karena khawatir teknologi dapat menggantikan pekerjaan yang biasa dilakukan manusia.
ADVERTISEMENT
Revolusi digital yang telah memasuki gelombang ketiga dianggap memberikan peluang yang lebih besar terhadap bisnis digital. Apalagi penetrasi pengguna internet di Indonesia semakin meningkat dan selaras dengan perbaikan infrastruktur internet. “Pengguna internet saat ini telah lebih dari setengah penduduk Indonesia. Sehingga kalau kita membuat bisnis digital maka peluangnya akan semakin besar,” terang Bayu.
Dalam workshop yang diikuti puluhan peserta itu, Bayu menerangkan tentang berbagai model bisnis digital yang saat ini belum banyak dilirik. Menurutnya dalam membuat inovasi bisnis yang baru, entrepreneur harus memperhitungan masyarakat disekitarnya. Singkatnya dalam membangun, start-up harus fokus pada 2 hal, yakni profit dan social impact.
Selama dua jam, peserta workshop aktif mengajukan pertanyaan tentang ide bisnisnya dan trik untuk menjaring konsumen yang lebih luas. Selain dialog secara offline, workshop yang disiarkan langsung lewat platform ARENA.ID itu juga membuka kesempatan bagi peserta workshop online untuk mengajukan pertanyaan.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, Bayu mengingatkan bahwa dalam dunia start-up, kompetisi adalah hal yang sangat mungkin, untuk itu mematangkan konsep bisnis menjadi hal yang mutlak. (*)
Live Update