Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
10 Tradisi Tahun Baru di Korea yang Membawa Keberuntungan
28 Desember 2024 10:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tradisi tahun baru di Korea merupakan momen yang penuh makna dan warna, dipenuhi dengan berbagai perayaan yang menggambarkan budaya Korea. Kegiatan perayaan ini bertujuan menghormati leluhur dan menyambut tahun baru dengan harapan baik.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu tradisi penting dalam budaya Korea, perayaan tahun baru tidak hanya melibatkan perayaan keluarga, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijaga selama berabad-abad.
Mengutip situs instiki.ac.id, perayaan tahun baru bukan hanya tentang berkumpul bersama keluarga dan sahabat, tetapi juga melibatkan aktivitas yang khas dan bermakna.
Tradisi tahun baru di Korea
tahun baru merupakan momen istimewa yang dirayakan hampir di seluruh dunia, termasuk Korea. Berikut adalah tradisi tahun baru di Korea yang dianggap membawa keberuntungan:
1. Sebae (Penghormatan kepada Orang Tua dan Kerabat)
Anak-anak dan generasi muda memberikan penghormatan kepada orang tua dan kerabat dengan melakukan sebae, yaitu membungkukkan badan sebagai bentuk penghormatan. Setelahnya, anak-anak biasanya menerima amplop uang yang disebut sebaetdon.
Sebae melambangkan rasa hormat, rasa syukur, dan harapan untuk keberuntungan serta kesehatan bagi keluarga di tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
2. Makan Tteokguk (Sup Kue Beras)
Salah satu makanan wajib di tahun baru adalah tteokguk, sup kue beras yang terbuat dari irisan kue beras dengan kuah kaldu bening.
Makan tteokguk melambangkan usia yang bertambah satu tahun dan awal baru yang bersih serta penuh harapan. Kue beras yang berbentuk bulat juga dianggap membawa keberuntungan dan kemakmuran.
3. Jeongwol Daeboreum (Berbagi Makanan Khas tahun baru)
Pada tahun baru, masyarakat Korea berbagi makanan tradisional seperti kacang-kacangan dan nasi campur (boribap) untuk merayakan persatuan dan keberuntungan.
Tradisi ini melambangkan hubungan sosial yang erat serta harapan untuk panen melimpah dan kehidupan yang harmonis.
4. Bermain Permainan Tradisional
Pada hari tahun baru, keluarga dan komunitas sering bermain permainan tradisional seperti yutnori (permainan papan dengan tongkat) atau jegichagi (seperti permainan bulu tangkis).
Permainan ini melambangkan kebersamaan, kebahagiaan, dan semangat positif dalam menyambut tahun baru.
ADVERTISEMENT
5. Membuat Harapan di Bawah Bulan Purnama
Pada malam tahun baru, beberapa orang Korea memandang bulan purnama sambil membuat harapan atau doa untuk keberuntungan. Bulan purnama dipercaya membawa energi positif dan berkah untuk memulai tahun baru dengan baik.
6. Memakai Hanbok Baru
Saat tahun baru, orang Korea sering mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea, terutama untuk upacara formal atau saat melakukan sebae. Hanbok baru melambangkan awal baru dan kemurnian hati dalam menyambut tahun yang baru.
7. Upacara Leluhur (Charye)
Keluarga Korea biasanya mengadakan charye, sebuah upacara untuk menghormati leluhurnya. Dalam upacara ini, makanan diletakkan di meja altar, dan doa dilakukan untuk meminta perlindungan serta keberuntungan dari leluhur.
Tradisi ini menunjukkan penghormatan terhadap leluhur serta harapan untuk berkah dan perlindungan bagi keluarga di tahun yang akan datang.
ADVERTISEMENT
8. Membersihkan Rumah
Sebelum tahun baru, orang Korea membersihkan rumahnya secara menyeluruh. Pembersihan ini melambangkan mengusir energi buruk dari tahun sebelumnya dan menciptakan ruang untuk keberuntungan dan keberkahan di tahun yang baru.
9. Mengunjungi Tempat Suci
Banyak orang Korea mengunjungi kuil atau tempat suci pada hari pertama tahun baru untuk berdoa. Kegiatan ini bertujuan untuk memohon keberuntungan, kesehatan, dan kesuksesan dalam tahun yang baru.
10. Menggantung Gochujang dan Doenjang
Beberapa keluarga menggantung kendi gochujang (pasta cabai) dan doenjang (pasta kacang kedelai) di luar rumah sebagai simbol kesuburan dan keberuntungan. Pasta-pasta ini dipercaya membawa berkah dan menjaga keharmonisan keluarga sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT
Live Update