Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
2 Dampak Kurang Diprioritaskannya Kebijakan dalam Pendidikan dan Kesehatan
13 Desember 2024 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dampak jika pemerintah kurang memprioritaskan kebijakan dalam bidang pendidikan dan kesehatan tidak hanya dirasakan pada sektor tersebut, tetapi juga pada pembangunan sosial dan ekonomi jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Kurangnya prioritas pemerintah dalam kebijakan pendidikan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Dampak Kurang Diprioritaskannya Kebijakan dalam Pendidikan dan Kesehatan
Mengutip dari Journal of Education Sciences and Teacher Training, Yusri M Daud (2024:115-131), berikut dua dampak kurang diprioritaskannya kebijakan dalam pendidikan dan kesehatan.
1. Penurunan kualitas pendidikan
Ketidakjelasan dalam pengelolaan kebijakan pendidikan menjadi salah satu alasan utama terjadinya penurunan kualitas.
Kesulitan adaptasi kurikulum. Perubahan kebijakan yang terlalu cepat dan tidak terencana, seperti sistem zonasi dalam PPDB, sering kali menghambat pemerataan kesempatan belajar.
Hal ini berdampak pada ketidakmerataan kualitas pendidikan, terutama di wilayah yang kurang berkembang.
Beban berlebih pada guru. Tanpa pelatihan yang memadai, guru sering kali merasa kesulitan mengikuti perubahan kebijakan.
ADVERTISEMENT
Hal ini tidak hanya menurunkan efektivitas pengajaran tetapi juga memengaruhi semangat kerja mereka, yang pada akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa.
Dampak yang dirasakan pada sektor ini mencakup hilangnya potensi generasi muda untuk bersaing di tingkat global.
2. Akses terbatas terhadap layanan kesehatan
Kebijakan yang tidak memprioritaskan sektor kesehatan menyebabkan berbagai tantangan serius.
Masyarakat di daerah terpencil sering kali kesulitan mendapatkan layanan kesehatan dasar.
Ketidakmerataan alokasi sumber daya seperti tenaga medis dan fasilitas kesehatan memperburuk kondisi ini, meningkatkan angka kematian dan penyebaran penyakit.
Kualitas layanan kesehatan menurun dimana banyak fasilitas kesehatan menghadapi kekurangan peralatan medis dan obat-obatan yang memadai.
Kurangnya investasi pemerintah dalam infrastruktur kesehatan membuat masyarakat tidak mendapatkan pelayanan yang optimal.
Jika tidak segera diatasi, dampak jika pemerintah kurang memprioritaskan kebijakan dalam bidang pendidikan dan kesehatan dapat memperparah ketimpangan sosial dan memperlambat kemajuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Dengan menempatkan pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama, pemerintah dapat menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, sehat, dan berdaya saing.
Prioritas yang tepat dalam kedua sektor ini adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh lapisan masyarakat. (Echi)