Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
3 Dampak Kolonialisme di Indonesia dan Relevansinya di Masa Kini
24 Juli 2024 21:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Bagaimana Dampak Kolonialisme di Indonesia dan Relevansinya di Masa Kini. Sumber: Unsplash.com/Irfan Bayuaji](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01j3ja6b5b891118cd36cat5mj.jpg)
ADVERTISEMENT
Bagaimana dampak kolonialisme di Indonesia dan relevansinya di masa kini? Kolonialisme memberi dampak terhadap berbagai bidang kehidupan di Indonesia, baik itu di bidang ekonomi, sosial, maupun budaya.
ADVERTISEMENT
Contoh dampak kolonialisme adalah membuat Indonesia mengetahui berbagai macam komoditas ekspor, misalnya kopi. Belanda membawa kopi dari Malabar, India ke Pulau Jawa pada tahun 1696.
Bagaimana Dampak Kolonialisme di Indonesia dan Relevansinya di Masa Kini?
Kolonialisme merupakan paham tentang penguasaan suatu negara oleh bangsa lain. Indonesia pernah mengalami kolonialisme selama ratusan tahun oleh Bangsa Eropa, yakni Belanda.
Kurun waktu kolonialisme yang panjang tersebut membuat Indonesia memperoleh banyak dampak. Bagaimana dampak kolonialisme di Indonesia dan relevansinya di masa kini?
Berikut adalah beberapa contoh dampak kolonialisme di Indonesia serta relevansinya di masa kini yang mencakup bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
1. Dampak di Bidang Ekonomi
Indonesia pernah mengalami monopoli pada bidang ekonomi pada masa pendudukan Belanda. Pada masa itu, kebijakan monopoli VOC sangat merugikan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Reaktualisasi Semangat Kebangkitan Nasional 1908 karya Mustikorini (2023: 64), VOC menerapkan kebijakan ekstirpasi untuk mendukung monopolinya. Kebijakan ekstirpasi adalah menebang kelebihan jumlah tanaman.
Tujuan penebangan, yaitu supaya produksinya tidak berlebihan sehingga harga jual tetap dapat dipertahankan. Keadaan seperti itu membuat bangsa Indonesia belajar bahwa sistem monopoli bukan sistem yang cocok untuk kehidupan ekonomi negeri.
Indonesia sebagai negara yang merdeka lebih memilih sistem ekonomi Pancasila daripada monopoli. Selain memberi dampak pada penerapan sistem ekonomi, pengalaman kolonialisme di masa lalu juga membuat Indonesia mengenal ragam komoditas ekspor.
Salah satu di antaranya adalah kopi. Belanda membawa kopi ke Pulau Jawa pada tahun 1969 dengan tujuan untuk melakukan budi daya supaya tanaman tersebut dapat menjadi komoditas ekspor.
ADVERTISEMENT
2. Dampak di Bidang Sosial
Kolonialisme juga memengaruhi bidang sosial bangsa Indonesia. Kolonialisme membuat kehidupan sosial bangsa Indonesia menjadi kian beragam.
Salah satu keberagaman itu terjadi karena kolonialisme turut menyebarkan agama. Penyebaran agama itu dapat terjadi karena bangsa Portugis dan Spanyol memiliki dorongan berupa semangat penaklukan (reconquista).
Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Kelas VIII karya Supriatna, dkk. (2007: 82), semangat tersebut membuat bangsa Portugis dan Spanyol ingin menaklukkan alam, menaklukkan orang-orang yang berbeda kepercayaan dan keyakinan dengannya, ingin menyebarkan agama, serta menaklukkan bangsa-bangsa yang dianggap sebagai penghalang.
Sejak masuknya bangsa Portugis di Indonesia, masyarakat negeri ini mulai mengenal agama Kristen. Agama tersebut bahkan terus berkembang sampai sekarang dan hidup secara berdampingan serta rukun dengan berbagai agama yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
3. Dampak di Bidang Budaya
Kolonialisme membuat Indonesia mengenal berbagai macam budaya, termasuk di antaranya bahasa. Beberapa kata dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa asing, contohnya:
Jadi, bagaimana dampak kolonialisme di Indonesia dan relevansinya di masa kini? Dampak kolonialisme di Indonesia mencakup berbagai macam bidang kehidupan, seperti ekonomi, sosial, serta budaya . (AA)