Konten dari Pengguna

3 Faktor Penyebab Aceh Menjadi Wilayah Perdagangan Penting di Selat Malaka

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
5 Juni 2024 22:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 3 faktor yang menyebabkan aceh menjadi wilayah perdagangan yang penting di kawasan selat malaka. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 3 faktor yang menyebabkan aceh menjadi wilayah perdagangan yang penting di kawasan selat malaka. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ada 3 faktor yang menyebabkan Aceh menjadi wilayah perdagangan yang penting di kawasan Selat Malaka, yaitu lokasi strategis, pelabuhan dagang memenuhi persyaratan, dan kaya akan rempah.
ADVERTISEMENT
Simak pembahasan lebih lanjut melalui artikel berikut ini tentang Aceh yang menjadi pusat perdagangan penting di Selat Malaka.

3 Faktor Penyebab Aceh Menjadi Wilayah Perdagangan Penting di Selat Malaka

Ilustrasi 3 faktor yang menyebabkan aceh menjadi wilayah perdagangan yang penting di kawasan selat malaka. Foto: Pixabay
Aceh sudah dikenal lama sebagai salah satu kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini merupakan pusat kekuatan utama pada abad ke-16 dan ke-17.
Sultan Ali Mughayat Syah merupakan sultan pertama yang dinobatkan pada tahun 1496. Namun kesultanan ini berhasil meraih puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.
Aceh mampu menjadi pusat perdagangan di wilayah Selat Malaka. Namun faktor apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi? Ada tiga faktor yang mempengaruhi, antara lain:

1. Lokasi Strategis

Lokasi Kesultanan Aceh pada saat itu terletak sangat strategis sebagai pintu gerbang pelayaran. Hal ini memungkinkan para pedagang dari berbagai negara untuk berlabuh. Aceh juga memiliki kerjasama yang luas dengan berbagai negara lain yang melancarkan kegiatan perdagangan.
ADVERTISEMENT

2. Sumber Daya Alam Melimpah

Aceh kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Lada dan rempah lainnya menjadi komoditi ekspor utama di Aceh dalam melakukan perdagangan internasional. Oleh karena itu, banyak pedagang datang untuk mendapatkannya.

3. Pelabuhan Dagang

Pelabuhan dagang Aceh saat itu merupakan salah satu yang terbaik. Pelabuhan dagang itu terlindungi dari ombak besar dari Pulau We, Pulau Nasi, dan Pulau Breueh. Pelabuhan didukung juga keamanannya oleh Angkatan Laut yang kuat.
Berbagai faktor itu semakin diperkuat saat akhirnya Malaka jatuh ke tangan Portugis. Hal itu menyebabkan pedagang Islam banyak yang singgah ke Aceh.
Hal ini juga menyebabkan Islam tersebar dengan mudah di Aceh, hingga akhirnya mendapat julukan Serambi Mekkah hingga saat ini.
Sedangkan, kemunduran Kesultanan Aceh kala itu mengalami kemunduran setelah wafatnya Sultan Iskandar Muda yang kemudian kepemimpinan dialihkan pada Iskandar Thani.
ADVERTISEMENT
Demikian adalah 3 faktor yang menyebabkan Aceh menjadi wilayah perdagangan yang penting di kawasan Selat Malaka. (SP)