Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Pengaruh Kebudayaan Bacson-Hoabinh terhadap Nusantara
5 Desember 2024 17:38 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengaruh kebudayaan Bacson-Hoabinh terhadap Nusantara merupakan bagian penting dalam pembentukan sejarah awal peradaban di wilayah ini.
ADVERTISEMENT
Kebudayaan Bacson-Hoabinh, yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, terkenal dengan tradisi alat batu yang khas dan gaya hidup berburu serta meramu.
Kebudayaan ini berkembang sekitar 10.000 tahun lalu dan memberikan kontribusi besar pada pembentukan budaya di Nusantara.
Pengaruh Kebudayaan Bacson-Hoabinh terhadap Nusantara
Berikut ini adalah tiga pengaruh kebudayaan Bacson-Hoabinh terhadap Nusantara .
Teknologi Alat Batu
Salah satu pengaruh kebudayaan Bacson-Hoabinh terhadap Nusantara adalah pengenalan teknologi alat batu yang dikenal sebagai sumatralith. Alat ini berbentuk seperti kapak genggam dengan satu sisi yang diasah tajam.
Dikutip dari buku Indonesian Prehistory and Archaeology, Peter Bellwood, 1985:92, disebutkan bahwa alat ini banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, menunjukkan penyebaran pengaruh Bacson-Hoabinh.
Penggunaan alat ini memungkinkan masyarakat prasejarah Nusantara untuk meningkatkan efisiensi dalam berburu dan mengolah bahan makanan, yang menjadi dasar kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku The Prehistory of Indonesia, P.V. van Stein Callenfels, 1945:112, dijelaskan bahwa pengaruh Bacson-Hoabinh membawa perkembangan teknologi alat batu dan cara hidup yang kemudian diserap oleh masyarakat prasejarah Nusantara.
Pola Hidup Berburu dan Meramu
Selain alat batu, pengaruh kebudayaan Bacson-Hoabinh terhadap Nusantara juga terlihat pada pola hidup berburu dan meramu.
Dikutip dari buku The Stone Age of Indonesia, H. R. van Heekeren, 1972:56, dijelaskan bahwa kebiasaan berburu hewan liar dan mengumpulkan hasil hutan menjadi gaya hidup utama masyarakat prasejarah di Nusantara.
Pola ini bertahan lama hingga akhirnya digantikan oleh kehidupan agraris pada masa berikutnya.
Hubungan Sosial dan Spiritual
Kebudayaan Bacson-Hoabinh juga memengaruhi struktur sosial dan kepercayaan spiritual di Nusantara.
Kebudayaan ini membawa tradisi hidup berkelompok dalam gua-gua atau tempat perlindungan alami lainnya.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini diduga melahirkan bentuk awal dari ritual kepercayaan, seperti penghormatan terhadap leluhur atau benda-benda alam yang dianggap sakral.
Pengaruh kebudayaan Bacson-Hoabinh terhadap Nusantara tidak hanya terlihat dalam aspek teknologi alat batu, tetapi juga pada pola hidup dan hubungan sosial. Kebudayaan ini menjadi fondasi penting bagi perkembangan masyarakat awal di Nusantara.
Jejak kebudayaan Bacson-Hoabinh yang masih dapat ditemukan menunjukkan betapa besar dampaknya pada pembentukan identitas budaya wilayah ini. (Mona)
Baca Juga: 5 Manfaat Sosial Ekonomi dari Terumbu Karang