Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
3 Peran Kabinet Burhanuddin Harahap dalam Upaya Pengembalian Irian Barat
14 Februari 2025 12:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Peran Kabinet Burhanuddin Harahap dalam Upaya Pengembalian Irian Barat. Pexels/Werner Pfennig](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm1ezg9vr6br8e2wp82n90fq.jpg)
ADVERTISEMENT
Bagaimana peran Kabinet Burhanuddin Harahap dalam upaya pengembalian Irian Barat? Kabinet ini berperan penting melalui diplomasi, persiapan militer, dan penguatan dukungan rakyat.
ADVERTISEMENT
Peran Kabinet Burhanuddin Harahap dalam upaya pengembalian Irian Barat merupakan langkah strategis dalam sejarah perjuangan kedaulatan Indonesia.
Upaya yang dilakukan mencakup jalur diplomasi internasional, persiapan militer, serta penguatan dukungan dari rakyat Indonesia.
Peran Kabinet Burhanuddin Harahap dalam Upaya Pengembalian Irian Barat
Meski masa pemerintahannya singkat, peran Kabinet Burhanuddin Harahap memberikan pondasi kuat bagi perjuangan diplomatik dan militer Indonesia.
Kabinet yang berkuasa dari Agustus 1955 hingga Maret 1956 ini menempatkan isu Irian Barat sebagai agenda nasional yang penting.
Berikut ini merupakan tiga peran Kabinet Burhanuddin Harahap dalam upaya pengembalian Irian Barat.
1. Upaya Diplomasi Internasional
Salah satu peran Kabinet Burhanuddin Harahap dalam upaya pengembalian Irian Barat adalah melalui diplomasi internasional. Kabinet ini memanfaatkan momentum Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung untuk menggalang dukungan negara-negara Asia dan Afrika.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Diplomasi Indonesia di Era Kabinet Parlementer, Muhammad Rizal, 2018:115, dukungan dari negara-negara peserta konferensi menjadi tekanan internasional bagi Belanda agar segera menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
Selain itu, delegasi Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus memperjuangkan isu Irian Barat dalam sidang-sidang internasional.
Peran ini memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara yang konsisten memperjuangkan hak kedaulatannya melalui jalur damai.
2. Persiapan Militer
Selain diplomasi, Kabinet Burhanuddin Harahap juga mulai mempersiapkan langkah militer sebagai bagian dari strategi politik.
Kementerian Pertahanan melakukan modernisasi persenjataan dan melatih pasukan khusus yang disiapkan untuk menghadapi potensi konflik di Irian Barat.
Dikutip dari buku Sejarah Militer Indonesia, Hendro Wibowo, 2020:87, persiapan ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan nasional.
ADVERTISEMENT
Langkah militer tersebut menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi kolonial Belanda dan memberikan pesan kuat kepada dunia bahwa Indonesia tidak segan menggunakan kekuatan jika jalur diplomasi menemui jalan buntu.
3. Penguatan Dukungan Rakyat
Bagaimana peran Kabinet Burhanuddin Harahap dalam upaya pengembalian Irian Barat? Kabinet ini juga berupaya memperkuat dukungan dari dalam negeri.
Kampanye nasional melalui media dan berbagai forum publik digunakan untuk meningkatkan kesadaran rakyat akan pentingnya Irian Barat sebagai bagian dari NKRI.
Dukungan luas dari masyarakat memberikan legitimasi yang kuat bagi langkah-langkah diplomatik dan militer yang diambil pemerintah.
Dikutip dari buku Politik dan Kedaulatan Wilayah Indonesia, Setyo Budi, 2019:134, partisipasi aktif rakyat membantu membangun solidaritas nasional yang semakin kokoh.
Peran Kabinet Burhanuddin Harahap dalam upaya pengembalian Irian Barat menjadi pijakan penting bagi perjuangan kabinet-kabinet berikutnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun Irian Barat baru resmi kembali ke pangkuan Indonesia pada 1963, langkah-langkah strategis kabinet ini menjadi fondasi yang kuat bagi keberhasilan perjuangan tersebut. (Phonna)