Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
3 Situs Sejarah Kepulauan Riau dan Nenek Moyangnya
20 Januari 2025 19:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kepulauan Riau, yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaya, memiliki sejarah yang kaya dan mempesona. Situs-situs sejarah Kepulauan Riau menjadi bukti peradaban nenek moyang yang berakar pada tradisi, agama, dan perdagangan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, wilayah ini dikenal sebagai kawasan strategis perdagangan maritim dan sebagai saksi perjalanan budaya dan peradaban Melayu.
Situs Sejarah Kepulauan Riau dan Nenek Moyangnya
Berikut ini beberapa situs sejarah Kepulauan Riau dan nenek moyangnya.
1. Pulau Penyengat
Pulau Penyengat adalah salah satu situs paling ikonik di Kepulauan Riau. Terletak di dekat Kota Tanjungpinang, pulau ini menjadi pusat kebudayaan Melayu pada masa Kesultanan Riau-Lingga.
Masjid Raya Sultan Riau, yang dibangun dari campuran putih telur sebagai bahan perekat, adalah peninggalan bersejarah yang menggambarkan keunikan arsitektur Melayu-Islam.
Pulau ini juga menyimpan manuskrip dan naskah kuno, seperti karya Raja Ali Haji, pencipta Gurindam Dua Belas.
2. Benteng Bukit Kursi di Pulau Tambelan
Benteng Bukit Kursi adalah saksi bisu perjuangan nenek moyang dalam menghadapi serangan musuh. Terletak di Pulau Tambelan, benteng ini dibangun untuk melindungi wilayah strategis dari ancaman bajak laut dan kolonial.
ADVERTISEMENT
Keberadaan benteng ini menunjukkan pentingnya Kepulauan Riau sebagai jalur perdagangan internasional.
3. Kompleks Makam Raja-Raja Riau di Daik Lingga
Daik Lingga adalah pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga. Di sini terdapat makam para sultan dan keluarga kerajaan, yang menjadi situs ziarah dan refleksi sejarah Melayu.
Keindahan arsitektur makam serta peninggalan naskah kuno menunjukkan kejayaan budaya dan agama pada masa itu.
Nenek moyang Kepulauan Riau adalah pelaut ulung dan pedagang yang memainkan peran penting dalam perdagangan Asia Tenggara.
Mereka membawa pengaruh budaya dari India, Arab, dan Cina yang membentuk identitas Melayu.
Selain itu, tradisi lisan seperti pantun dan gurindam diwariskan dari generasi ke generasi, memperkuat kekayaan budaya setempat.
Situs-situs sejarah ini menggambarkan kejayaan masa lalu dan menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah.
ADVERTISEMENT
Situs sejarah Kepulauan Riau adalah cermin dari peradaban Melayu yang kaya. Mengunjunginya adalah bagian dari perjalanan mengenal akar budaya yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan. (Aya)