Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Suku Nusa Tenggara Timur dan Fakta Menariknya
3 Mei 2023 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak suku Nusa Tenggara Timur yang tersebar di berbagai wilayahnya dan memiliki beragam kebiasaan menarik.
ADVERTISEMENT
Menurut Doko, Suwitra, dan Sudibya dalam Tradisi Kawin Tangkap (Piti Rambang) Suku Sumba Di Nusa Tenggara Timur, sah satu suku yang terkenal di Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah Suku Sumba.
Layaknya masyarakat adat pada umumnya, Suku Sumba juga memiliki sederet kebiasaan unik. Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, baca artikel ini hingga tuntas.
Suku Nusa Tenggara Timur
Terdapat beragam suku Nusa Tenggara Timur yang hidup secara berkelompok dan menyebar di berbagai wilayah NTT. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa suku Nusa Tenggara Timur.
1. Suku Sumba
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Suku Sumba adalah salah satu masyarakat etnis asal Nusa Tenggara Timur.
Suku Sumba tinggal di Pulau Sumba. Pulau ini juga dikenal dengan berbagai keindahan alamnya yang patut diacungi jempol.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Sumba memiliki sejumlah tradisi unik, misalnya adalah tradisi cium hidung atau biasa juga disebut dengan pudduk.
Tradisi ini adalah bentuk persahabatan dan rasa kekeluargaan yang sangat kental pada orang Sumba.
Selain itu, masyarakat Sumba juga memiliki tradisi makan sirih pinang (happa). Makan sirih ini merupakan simbol dari bentuk kekerabatan untuk mempererat hubungan antar masyarakat.
Makan sirih pinang ini juga kerap dilakukan pada beberapa acara, seperti ritual kematian dan perkawinan.
2. Suku Bajawa
Suku Nusa Tenggara Timur berikutnya adalah Suku Bajawa. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, nenek moyang orang Bajawa berasal dari India Belakang. Mereka masuk ke Indonesia untuk berhenti di Flores.
Masyarakat Bhajawa tinggal di Bhajawa, Flores. Bhajawa berarti piring dari Jawa. Maksudnya, nenek moyang mereka dahulu mengendarai sampan yang dianggap serupa dengan piring.
ADVERTISEMENT
Tradisi masyarakat Bajawa sendiri juga serupa dengan India, yaitu tradisi Ngadhu serta Bhaga.
3. Suku Deing
Suku Nusa Tenggara Timur selanjutnya adalah Suku Deing. Masyarakat Deing dapat dijumpai di kawasan Mariabang, Lebang Beengada, Bagang, serta Nadar. Keseluruhan daerah tersebut masuk ke dalam Kabupaten Alor.
Suku Deing termasuk suku kecil yang hidup di Kabupaten Alor. Meskipun demikian, mereka sangat eksis dengan tradisi, kebiasaan, serta bahasa yang dimiliki sendiri.
Untuk berkomunikasi dengan masyarakat setempat, Suku Deing menggunakan bahasa Deing. Bahasa tersebut dianggap sebagai cabang dari bahasa Austronesia.
Demikian informasi mengenai beberapa nama suku Nusa Tenggara Timur beserta dengan fakta menariknya. (ENF)