Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
4 Alasan Perlawanan terhadap Belanda Sering Mengalami Kegagalan
8 Februari 2024 22:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Mengapa Berbagai Bentuk Perlawanan terhadap Belanda Sering Mengalami Kegagalan. Sumber: Pexels.com/Budgeron Bach](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hp4av3w82nc8sprm309fnf0h.jpg)
ADVERTISEMENT
Rakyat Indonesia sudah banyak melakukan perlawanan selama masa penjajahan Belanda , tetapi banyak perlawanan yang mengalami kegagalan. Mengapa berbagai bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan?
ADVERTISEMENT
Kegagalan dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda terjadi karena berbagai macam faktor. Salah satunya adalah karena perjuangan masih bersifat kedaerahan alias tidak serentak sehingga Belanda mudah menguasai titik-titik perlawanan.
Mengapa Berbagai Bentuk Perlawanan terhadap Belanda Sering Mengalami Kegagalan?
Saat mendengar fakta bahwa Indonesia mengalami penjajahan selama ratusan tahun oleh Belanda, beberapa orang bisa saja menanyakan tentang perlawanan dari rakyat Indonesia. Faktanya, rakyat Indonesia telah gencar melakukan perlawanan kepada Belanda.
Perlawanan-perlawanan rakyat Indonesia bahkan juga terjadi selama ratusan tahun. Namun, banyak dari perlawanan tersebut mengalami kegagalan.
Mengapa berbagai bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan? Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut, empat di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Masih Bersifat Kedaerahan
Mengutip dari buku Lorong Waktu, Yodi (2021: 15), salah satu alasan bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan adalah perjuangan bersifat kedaerahan. Hal itu berarti bahwa perlawanan tidak terjadi secara serentak.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut membuat Belanda mudah menguasai titik-titik perlawanan. Misalnya, di wilayah A terjadi di perlawanan dan di wilayah B tidak sehingga Belanda bisa memusatkan balasan di wilayah A sambil meningkatkan kewaspadaan di wilayah B.
2. Masih Bergantung pada Pimpinan
Alasan lain dari banyaknya perlawanan yang mengalami kegagalan adalah karena perlawanan masih bergantung kepada pimpinan. Jika pemimpin perlawanan tertangkap atau gugur, perlawanan pun terhenti.
3. Persenjataan
Faktor persenjataan juga turut menjadi penyebab kegagalan dalam melakukan perlawanan. Persenjataan penjajah yang lebih memadai dalam segi kuantitas dan kualitas membuat perlawanan rakyat menjadi sulit berhasil.
4. Politik Adu Domba
Faktor keempat adalah politik adu domba Belanda. Mengutip dari buku Bahas Tuntas 1001 Soal IPS SD, Forum Tentor (2009: 91), Belanda mengadu domba raja-raja di daerah sehingga terhasut dan terjadi perang saudara beserta perebutan tahta kerajaan.
ADVERTISEMENT
Jadi, pertanyaan mengapa berbagai bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan memiliki empat jawaban. Jawabannya adalah faktor perlawanan yang bersifat kedaerahan, bergantung pada pemimpin, persenjataan, dan politik adu domba. (AA)