Konten dari Pengguna

4 Bentuk Penjajahan Jepang di Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Juni 2023 21:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bentuk Penjajahan Jepang di Indonesia. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bentuk Penjajahan Jepang di Indonesia. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ada berbagai bentuk penjajahan Jepang di Indonesia yang sudah pasti sangat memengaruhi kehidupan rakyat pada zaman itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Aristoteles Socrates Plato, perang dan ketidakadilan dari penjajahan merupakan bentuk kejahatan yang harus dituntaskan karena menyebabkan penderitaan berarti bagi rakyat. Maka dari itu, penjajahan harus dihapuskan.
Penderitaan tersebut juga tercipta dari berbagai bentuk penjajahan Jepang di Indonesia. Lantas, apa saja bentuk tersebut?

Bentuk Penjajahan Jepang di Indonesia

Ilustrasi Bentuk Penjajahan Jepang di Indonesia. Sumber: Unsplash
Berikut ini adalah berbagai bentuk penjajahan Jepang di Indonesia, antara lain:

1. Romusha

Romusha merupakan bentuk penjajahan Jepang di Indonesia yang sangat kejam. Bagaimana tidak, Jepang memaksa rakyat untuk melakukan banyak hal, mulai dari membangun berbagai bangunan hingga turun ke medan perang.
Saat menjalankan kerja paksa, rakyat diberi pakaian berupa karung goni dan dipaksa melakukan berbagai tugas berat tanpa makanan dan istirahat yang cukup. Meski tubuh mereka lelah, mereka tetap dipaksa bekerja.
ADVERTISEMENT

2. Penjara

Jepang sangat senang membangun penjara yang tidak manusiawi. Contohnya adalah penjara bawah tanah di Lawang Sewu, Semarang.
Awalnya, bangunan tersebut adalah kantor kereta api di masa Belanda. Namun, dijadikan penjara ketika Jepang berkuasa.
Ada dua jenis penjara di Lawang Sewu, yaitu penjara berdiri yang berukuran 1 x 1 meter dan penjara duduk yang berbentuk seperti bak dengan tinggi 50 sentimeter.

3. Virus

Para penjajah Jepang memakai senjata biologis untuk memenangkan Perang Dunia II, yaitu operasi Unit 731. Untuk melakukan uji coba, mereka akan menyuntikkan obat, bakteri, maupun virus pada manusia.
Misalnya, menyuntikkan bakteri sifilis pada wanita hamil, membedah tahanan tanpa bius, hingga meledakkan bom untuk melihat efeknya.

4. Mandor Berdarah

Tragedi Mandor Berdarah merupakan pembantaian yang dilakukan Jepang pada 28 Juni 1944. Bermula ketika rakyat berpura-pura bekerja sama dengan pemerintah Jepang karena rasa benci yang memuncak, Jepang membentuk sebuah organisasi bernama Nissinkai.
ADVERTISEMENT
Berada di dalam organisasi tersebut, rakyat menggunakan organisasi sebagai media memata-matai Jepang. Namun, karena gerakan mereka ketahuan, seluruh tokoh hingga keluarga maupun kerabatnya diciduk.
Mereka dibunuh dengan cara ditembak mati atau dipenggal di tempat tersembunyi. Akibatnya, terdapat ribuan orang yang menjadi korban.
Itu dia sekilas penjelasan mengenai bentuk penjajahan Jepang di Indonesia.(LAU)