Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
4 Cara Mengatasi Krisis Kepemimpinan agar Menjadi Lebih Baik
27 Agustus 2024 23:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara mengatasi krisis kepemimpinan mencakup banyak pilihan. Salah satu di antaranya adalah mengatasi krisis kepemimpinan dengan melakukan identifikasi penyebab.
ADVERTISEMENT
Cara tersebut penting untuk membantu organisasi memahami penyebab krisis kepemimpinan sehingga lebih mudah dalam mencari solusi untuk menyelesaikannya. Selain itu, mengatasi krisis kepemimpinan juga dapat melalui upaya perbaikan karakter.
4 Cara Mengatasi Krisis Kepemimpinan
Krisis kepemimpinan merupakan kondisi yang dapat terjadi dalam kehidupan berorganisasi atau berpolitik. Kondisi tersebut perlu segera diatasi agar tidak memberi dampak buruk bagi kepentingan umum.
Cara mengatasi krisis kepemimpinan ada banyak macamnya. Berikut empat contoh cara yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi krisis kepemimpinan:
1. Identifikasi Penyebab Krisis
Salah satu pilihan cara untuk mengatasi krisis kepemimpinan adalah melakukan identifikasi penyebab. Identifikasi penyebab dapat membantu mengatasi krisis kepemimpinan karena merupakan sarana mencari solusi terbaik dari masalah tersebut.
Contohnya adalah ketika mengetahui bahwa penyebab krisis kepemimpinan adalah sistem organisasi yang tidak tepat. Kondisi itu dapat membuat organisasi mencoba memperbaiki sistem sehingga masalah kepemimpinan dapat teratasi.
ADVERTISEMENT
2. Perkuat Etika Kepemimpinan
Mengutip dari buku berjudul Buku Ajar Kepemimpinan karya Haro, dkk. (2024: 24), etika kepemimpinan menjadi dasar untuk membangun budaya organisasi yang sehat, memperkuat kepercayaan antara pemimpin dengan anggota tim, serta memberikan dasar yang kuat bagi keberhasilan jangka panjang organisasi.
Berdasarkan kegunaan tersebut, memperkuat etika kepemimpinan juga dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah kepemimpinan. Jadi, kepemimpinan dapat berlangsung lebih sehat, baik bagi pemimpin, anggota, maupun orang di luar organisasi.
3. Perbaiki Karakter
Mengutip dari buku Krisis Budaya? Oasis Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI karya Sarumpaet, dkk. (2016: 151), krisis kepemimpinan merupakan salah satu kemerosotan moral yang berkaitan dengan watak (atau) karakter yang dapat menyebabkan hilangnya jati diri bangsa.
Berdasarkan kondisi itu, memperbaiki karakter juga dapat menjadi cara untuk mengatasi krisis kepemimpinan. Cara tersebut penting untuk menjadikan kepemimpinan lebih baik.
ADVERTISEMENT
4. Dukung Partisipasi Aktif
Pilihan cara lainnya adalah mendukung partisipasi aktif dari anggota organisasi serta masyarakat. Tujuannya, agar kepemimpinan dapat berjalan efektif, baik dalam pembentukan kebijakan maupun pengawasan terhadap kebijakan oleh masyarakat.
Setelah menyimak pemaparan di atas, diketahui bahwa ada banyak pilihan cara mengatasi krisis kepemimpinan. Hal itu dapat terjadi karena krisis kepemimpinan merupakan masalah bersama dan mempunyai pengaruh terhadap kepentingan umum. (AA)