Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Dampak Politik Etis bagi Indonesia saat Masa Penjajahan Belanda
7 Maret 2024 21:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh adalah memunculkan golongan terpelajar di negeri ini. Walaupun demikian, kebijakan dari penjajah Belanda tentu tidak sepenuhnya benar-benar menguntungkan Indonesia sebagai negeri jajahan.
4 Dampak Politik Etis bagi Indonesia
Politik etis merupakan kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang pernah berlangsung saat menjajah Indonesia . Kebijakan tersebut muncul karena tulisan Mr. C. Th. Van Deventer yang mengusulkan perbaikan nasib kaum pribumi.
Mengutip dari buku Sejarah untuk Kelas XI SMA, Supriatna (2008: 92), menurut Van Deventer, ada tiga cara untuk melaksanakan utang budi, yakni memajukan pengajaran (edukasi), memperbaiki pengairan (irigasi), serta melakukan perpindahan penduduk (transmigrasi).
Pemikiran Van Deventer tersebut mendapat respons dari pemerintah kolonial Belanda sehingga muncul program Trias Van Deventer atau politik etis. Kebijakan tersebut memunculkan sejumlah dampak positif bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Top One Bedah Kisi-Kisi Terlengkap UTBK SBMPTN SOSHUM 2020, Tim Guru Indonesia (2019: 755), berikut adalah dampak politik etis bagi Indonesia:
Titik Awal Kemunculan Politik Etis
Walaupun memiliki sejumlah dampak positif bagi Indonesia, politik etis tidak secara serta-merta muncul dengan mudah. Kebijakan tersebut terjadi setelah Belanda melakukan eksploitasi yang masif terhadap alam dan tenaga kerja Indonesia.
Titik awal kemunculan politik etis adalah tulisan Mr. C. Th. Van Deventer. Kembali mengutip dari Supriatna (2008: 92), pada 1899, Van Deventer memaparkan gagasannya dalam majalah de Gids.
ADVERTISEMENT
Gagasan tersebut terkait dengan utang budi Belanda kepada Indonesia yang harus dilunasi guna menjaga kehormatan. Pemerintah Belanda pada masa itu tidak secara langsung menerima gagasan Van Deventer.
Seiring dengan waktu, pemerintah kolonial Belanda pun akhirnya menerima gagasan tersebut. Kemudian membuat program politik etis yang dikenal sebagai Trias Van Deventer.
Jadi, jelas bahwa ada banyak dampak politik etis bagi Indonesia. Walaupun demikian, kebijakan tersebut tidak terjadi secara serta-merta karena Indonesia telah lebih dulu mengalami banyak tindakan eksploitatif sebelum kebijakan itu muncul. (AA)