4 Dampak Supersemar bagi Indonesia yang Perlu Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
10 Februari 2024 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dampak supersemar, sumber foto: Jorge Soto Farias by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dampak supersemar, sumber foto: Jorge Soto Farias by pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Supersemar atau Hari Surat Perintah 11 Maret bertujuan untuk mengamankan situasi mencekam karena demonstrasi besar-besaran yang dilakukan mahasiswa. Banyak dampak Supersemar yang hingga saat ini masih sering diabaikan.
ADVERTISEMENT
Dampak-dampak tersebut tidak sepenuhnya merugikan, namun tidak juga sepenuhnya menguntungkan. Apalagi lahirnya Supersemar ini tidak terlepas dari peristiwa G30S pada 30 September hingga tanggal 1 Oktober 1965 dini hari.

Dampak Supersemar bagi Indonesia

Ilustrasi dampak supersemar, sumber foto: Joel Santos by pexels.com
Supersemar memiliki pengaruh atau dampak yang sangat luar biasa bagi Indonesia. Dikutip dari buku Membongkar Supersemar! karya F. X. Baskara Tulus Wardaya, berikut beberapa dampak Supersemar yang perlu diketahui oleh setiap warga masyarakat Indonesia:

1. Lengsernya Soekarno dari Kursi Kepresidenan

Supersemar membuat kedudukan Soekarno sebagai Presiden RI kian tergerus, sedangkan posisi Soeharto semakin kuat. Tidak lama kemudian MPRS mencabut status Soekarno yang menjabat sebagai presiden seumur hidup pada 7 Maret 1967.
Ir. Soekarno lengser dari kursi kepresidenan, sedangkan Soeharto menjadi presiden pada 27 Maret 1968. Hal ini disebabkan oleh dualisme kekuasan dalam tubuh pemerintahan antara Soekarno dan Soeharto.
ADVERTISEMENT

2. Pembubaran PKI

Supersemar membuat Soeharto membubarkan PKI dengan pegangan tersebut. Bahkan Soeharto juga menangkap para menteri yang diduga terlibat dalam G30S yang merugikan bangsa Indonesia.

3. Kebijakan Luar Negeri Indonesia Berubah

Setelah Supersemar dikeluarkan, kebijakan luar negeri Indonesia berubah menjadi mendukung negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari menguatnya hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat.
Bahkan hubungan antara Indonesia dengan Malaysia juga kembali menguat. Padahal sebelumnya Soekarno menganggap Malaysia sebagai antek-antek Neo Kolonialisme dan Imperialisme (Nekolim).

4. Munculnya Orde Baru

Adanya Supersemar menjadi faktor kuat bagi Soeharto untuk membangun rezim Orde Baru yang bertahan hingga tahun 1998. Mengingat Soeharto telah resmi menjabat sebagai presiden pada 27 Maret 1968 melalui sidang MPRS.
Orde Baru bertujuan untuk meletakkan kembali tatanan seluruh kehidupan rakyat, negara, dan bangsa pada kemurnian Pancasila dan UUD 1945.
ADVERTISEMENT
Dampak Supersemar bagi bangsa Indonesia memang beragam, apalagi berubahnya tatanan pemerintahan. Supersemar memang tidak terlepas dari peristiwa penuh tumpah darah G30S. (DSI)