Konten dari Pengguna

4 Isi Konferensi Meja Bundar pada 1949 yang Penting Bagi Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
14 Januari 2024 21:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi konfrensi meja bundar (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi konfrensi meja bundar (Unsplash)
ADVERTISEMENT
Salah satu isi Konferensi Meja Bundar kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan atas wilayah Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat. Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949 menjadi tonggak sejarah yang membawa dampak besar bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT

Isi Konferensi Meja Bundar pada 1949

ilustrasi konfrensi meja bundar (Unsplash)
Dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Tim Ganesha Operation, dijelaskan bahwa Den Haag, Belanda menjadi lokasi penyelenggaraan Konferensi Meja Bundar, yang berlangsung dari tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Sejumlah perwakilan dari Pemerintah Indonesia dan Belanda turut ambil bagian dalam konferensi ini. Adapun perwakilan dari Pemerintah Indonesia yakni Moh. Hatta, sedangkan perwakilan Belanda dipimpin oleh Maarseveen.
KMB bertujuan untuk menyelesaikan masalah status politik dan kedaulatan Hindia Belanda, yang kemudian menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS).
Berikut ini berbagai isi Konfrensi Meja Bundar yang penting bagi masa depan Indonesia pasca kemerdekaan:

1. Penyerahan Kedaulatan Hindia Belanda

Salah satu poin utama Konferensi Meja Bundar adalah penyerahan sepenuhnya kedaulatan Hindia Belanda kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
ADVERTISEMENT
Kesepakatan ini menandai akhir dari dominasi kolonial Belanda di Indonesia. Proses penyerahan kedaulatan dijadwalkan paling lambat pada 30 Desember 1949, dan keputusan ini bersifat final serta tidak dapat dicabut kembali.

2. Pembahasan Irian Barat

Isu terkait Irian Barat menjadi salah satu fokus Konferensi Meja Bundar. Pembahasan tentang masa depan Irian Barat dijadwalkan akan dilakukan setahun setelah penyerahan kedaulatan.
Sementara itu, RIS dan Kerajaan Belanda terlibat dalam keterikatan Uni Indonesia-Belanda yang dipimpin oleh Ratu Belanda.

3. Penarikan Kapal-kapal Perang Belanda

Konferensi ini juga menetapkan penarikan kapal-kapal perang Belanda dari wilayah Indonesia.
Sebagian kapal korvet kecil akan diserahkan kepada RIS sebagai langkah konkret dalam menjalin hubungan yang lebih damai dan bersahabat antara kedua negara.

4. Pemilihan Presiden RIS

Sebagai tindak lanjut Kesepakatan, diadakan pemilihan Presiden RIS pada 16 Desember 1949.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Ir. Soekarno terpilih sebagai Presiden RIS. Pelantikannya dilakukan pada 17 Desember 1949, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin tertinggi di era baru Republik Indonesia.
Isi Konferensi Meja Bundar pada 1949 menciptakan fondasi yang kuat bagi kemerdekaan Indonesia.
Konferensi ini tidak hanya mencerminkan perubahan politik, tetapi juga menandai awal dari kemandirian dan kedaulatan penuh bagi Republik Indonesia Serikat.