Konten dari Pengguna

4 Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional dan Dampaknya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
19 November 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kelemahan sistem ekonomi tradisional. Unsplash.com/Devi-Puspita-Amartha-Yahya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelemahan sistem ekonomi tradisional. Unsplash.com/Devi-Puspita-Amartha-Yahya
ADVERTISEMENT
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada kebiasaan, adat istiadat, dan tradisi turun-temurun. Meskipun memiliki keunggulan, ada beberapa kelemahan sistem ekonomi tradisional yang dapat berdampak signifikan pada kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari repositori.kemdikbud.go.id, Sistem Ekonomi Tradisional Daerah Jawa Tengah, sistem ekonomi ini diterapkan di masyarakat pedesaan atau komunitas terpencil yang mengandalkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional dan Dampaknya pada Kehidupan

Ilustrasi kelemahan sistem ekonomi tradisional. Unsplash.com/Devi-Puspita-Amartha-Yahya
Berikut ini adalah beberapa kelemahan sistem ekonomi tradisional beserta dampaknya yang terjadi pada kehidupan:

1. Ketergantungan pada Alam

Salah satu kelemahan utama sistem ekonomi tradisional adalah ketergantungan yang tinggi pada sumber daya alam. Hasil panen, perburuan, atau penangkapan ikan sangat bergantung pada kondisi cuaca dan lingkungan.
Jika terjadi bencana alam seperti banjir, kekeringan, atau gagal panen, masyarakat yang bergantung pada sistem ini akan mengalami kesulitan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Dampaknya adalah ketergantungan pada alam ini dapat menyebabkan ketidakpastian pendapatan dan tingkat kesejahteraan yang rendah. Terutama saat terjadi perubahan iklim atau kerusakan ekosistem.
ADVERTISEMENT

2. Teknologi dan Inovasi yang Terbatas

Sistem ekonomi tradisional biasanya tidak mengadopsi teknologi modern atau inovasi baru. Hal ini terjadi karena masyarakatnya cenderung mempertahankan cara-cara lama yang sudah menjadi tradisi.
Keterbatasan ini menghambat produktivitas dan efisiensi kerja. Hasil produksi yang rendah membuat masyarakat sulit bersaing dengan sistem ekonomi modern, sehingga terjadi stagnasi dalam pembangunan ekonomi.

3. Tidak Ada Diversifikasi Ekonomi

Kegiatan ekonomi dalam sistem tradisional biasanya terbatas pada sektor tertentu, seperti pertanian, perikanan, atau peternakan.
Diversifikasi usaha jarang dilakukan karena masyarakat fokus pada kebutuhan sehari-hari tanpa memikirkan pengembangan usaha jangka panjang.
Ketergantungan pada satu sektor ekonomi membuat masyarakat rentan terhadap perubahan eksternal. Jika sektor utama terganggu, ekonomi komunitas tersebut akan terpuruk.

4. Minimnya Akses ke Pasar Global

Masyarakat dengan sistem ekonomi tradisional sering kali sulit menjangkau pasar yang lebih luas karena minimnya infrastruktur dan konektivitas.
ADVERTISEMENT
Kesempatan untuk meningkatkan pendapatan melalui perdagangan luar wilayah menjadi sangat terbatas. Akibatnya, perekonomian tetap terisolasi dan sulit berkembang.
Kelemahan sistem ekonomi tradisional memiliki dampak besar pada kehidupan masyarakat. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya modernisasi yang tetap menghormati tradisi lokal agar masyarakat dapat berkembang. (AYAA)