Konten dari Pengguna
4 Mitos Waduk Bunder Gresik yang Menjadi Buah Bibir Warga
25 Juni 2025 23:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kiriman Pengguna
4 Mitos Waduk Bunder Gresik yang Menjadi Buah Bibir Warga
Inilah mitos Waduk Bunder Gresik yang menjadi buah bibir warga. Sejarah dan Sosial
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mitos Waduk Bunder Gresik menambah deretan tempat yang tak hanya kaya fungsi secara teknis, tetapi juga sarat makna dalam kepercayaan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Waduk ini dikenal memiliki cerita-cerita mistis yang dipercaya oleh sebagian warga, menjadikannya lebih dari sekadar tempat penampungan air.
Dikutip dari jurnal Mengungkap Makna Gendhing-Gendhing: Tradisi dalam Kearifan Lokal Waduk Bunder Gresik (Rosyadah, dkk., 2024:144), di Waduk Bunder, gendhing dan wayang digunakan sebagai hiburan sekaligus ritual sakral untuk menghormati leluhur.
Mitos Waduk Bunder Gresik
Letak yang strategis dan akses yang mudah membuat waduk ini kerap dikunjungi baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah. Berikut mitos Waduk Bunder Gresik yang menjadi buah bibir warga dan masih dipercaya hingga kini:
Pulau Gemuk, Pusat Kerajaan Jin dan Siluman
Di tengah Waduk Bunder terdapat pulau kecil bernama Gemuk atau Bagending yang dianggap sangat sakral.
Masyarakat meyakini pulau ini sebagai pusat kerajaan jin dan dikuasai dua siluman, yakni siluman naga (ular raksasa) dan siluman buaya.
ADVERTISEMENT
Gemuk sering disebut sebagai tempat jin bermain gamelan, sebab warga kerap mendengar suara gamelan misterius dari pulau itu, terutama di malam-malam tertentu.
Ketika suara itu dicari, tidak ditemukan apa pun selain tanah dan rerumputan yang tinggi, menambah aura mistis Gemuk.
Jelmaan Ular Raksasa dan Keanehan Alam
Ada kepercayaan bahwa Gemuk adalah jelmaan kepala ular raksasa bangsa gaib. Cerita warga menyebut tenggorokan ular itu berada di Waduk Desa Pandu Cerme, perutnya di Waduk Desa Ngabetan Cerme, dan ekornya di Waduk Sumengko Duduk Sampeyan.
Selain itu, fenomena aneh juga terjadi: saat musim kemarau dan air waduk surut, Gemuk tidak tampak semakin tinggi, dan saat musim hujan serta air meninggi, pulau itu tidak tenggelam. Hal ini dianggap sebagai pertanda kekuatan gaib yang menjaga waduk.
ADVERTISEMENT
Tradisi Wayang Sebelum Panen Ikan
Sebelum memanen ikan, pengelola waduk selalu mengadakan pergelaran wayang sebagai bentuk persembahan atau penghormatan pada penunggu gaib.
Jika tradisi ini diabaikan, sering terjadi hal-hal ganjil seperti hasil panen ikan yang sangat sedikit dan justru muncul banyak ular kecil di sekitar waduk.
Kejadian ini semakin memperkuat keyakinan warga akan pentingnya menjaga adat dan tradisi di Waduk Bunder.
Larangan dan Kesakralan
Warga sekitar percaya, siapa pun yang berkunjung ke Waduk Bunder harus menjaga sikap dan tidak berkata atau berbuat sembarangan, terutama di sekitar Pulau Gemuk.
Tempat ini disakralkan dan diyakini sebagai pusat kerajaan gaib, sehingga segala bentuk pelecehan atau pelanggaran adat bisa mendatangkan kejadian aneh atau kesialan.
Mitos Waduk Bunder Gresik ini hidup berdampingan dengan fungsi Waduk Bunder sebagai sumber air dan destinasi wisata, sekaligus menambah daya tarik dan nuansa mistis di balik keindahan alamnya. (Fikah)
ADVERTISEMENT

