Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
4 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Aceh yang Penting untuk Diketahui
26 September 2023 23:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi penyebab runtuhnya Kerajaan Aceh (Unsplash)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hb8kt50h8mqba13mrt7cb6ew.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui apa saja penyebab runtuhnya Kerajaan Aceh, simak uraian di bawah ini.
Mengenal Kerajaan Aceh
Mengutip buku Ragam Kuliner Aceh karya Murdiati, Kerajaan Aceh Darusalam, juga dikenal sebagai Kerajaan Aceh, didirikan pada abad ke-16 di wilayah utara Sumatra, tepatnya di daerah Aceh modern.
Pada akhir abad ke-16, terjadi penggabungan kerajaan-kerajaan, seperti Lamri, Samudera Pasai, Pidie, dan Daya oleh Ali Mughayat Syah. Penggabungan ini membentuk sebuah kerajaan yang besar dan kuat, yang kemudian dikenal sebagai Kerajaan Aceh Darusalam.
Kerajaan Aceh dikenal sebagai pusat perdagangan di Selat Malaka dan menjadi salah satu kerajaan Islam terbesar di Nusantara pada masanya.
Penyebab Runtuhnya Kerajaan Aceh
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Aceh merupakan pusat perdagangan yang penting di Selat Malaka dan memiliki pengaruh besar di wilayah Nusantara.
ADVERTISEMENT
Namun, seperti banyak kerajaan besar lainnya, Kerajaan Aceh juga menghadapi berbagai peristiwa yang akhirnya mengantarkannya pada masa kepunahan.
Berikut adalah berbagai penyebab dari keruntuhan Kerajaan Aceh:
1. Konflik Internal Bangsawan
Salah satu penyebab utama runtuhnya Kerajaan Aceh adalah konflik internal di kalangan bangsawan setelah kematian Sultan Iskandar Muda tahun 1636.
Konflik suksesi yang panjang dan berlarut-larut menyebabkan keruntuhan stabilitas dalam pemerintahan Aceh. Perebutan kekuasaan di antara para bangsawan mengakibatkan lemahnya otoritas pusat dan melemahnya kerajaan.
2. Perang Saudara
Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Johan Syah (1795-1824), Kerajaan Aceh menghadapi perang saudara yang merusak.
Konflik ini menyebabkan keruntuhan lebih lanjut dalam struktur pemerintahan Aceh dan menghabiskan sumber daya yang berharga yang seharusnya digunakan untuk melindungi kerajaan dari ancaman luar.
ADVERTISEMENT
3. Trakat Sumatera
Pada 1871, Trakat Sumatera (Sumatra Treaty) dibuat yang menghasilkan perubahan signifikan dalam hubungan Aceh dengan Inggris.
Trakat ini membuat Inggris tidak lagi melindungi Kerajaan Aceh dari invasi bangsa Eropa lainnya meskipun sebelumnya telah ada perjanjian berdasarkan Trakat London tahun 1824.
Kehilangan dukungan Inggris tersebut membuka jalan invasi yang dilakukan oleh bangsa Belanda.
4. Belanda Menginvasi Aceh
Pada 1873, Belanda melancarkan invasi besar-besaran ke Aceh yang dimulai dengan serangan terhadap ibu kota kerajaan, Banda Aceh.
Perang Aceh melawan Belanda yang terjadi selama beberapa dekade adalah konflik yang sengit dan berdarah. Pada akhirnya, Belanda berhasil menguasai Aceh tahun 1904 dan menandai berakhirnya Kerajaan Aceh.
Berbagai penyebab runtuhnya Kerajaan Aceh adalah salah satu babak penting dalam sejarah Nusantara. Penyebab tersebut memberikan pelajaran berharga tentang betapa rapuhnya stabilitas politik dan dampak negatif dari konflik internal dalam sebuah kerajaan.
ADVERTISEMENT