Konten dari Pengguna

4 Senjata Tradisional dari Sulawesi Tengah, Biasa Digunakan untuk Upacara Adat

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
24 Februari 2025 16:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi senjata tradisional dari Sulawesi Tengah. Pixabay/Rihaij.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi senjata tradisional dari Sulawesi Tengah. Pixabay/Rihaij.
ADVERTISEMENT
Senjata tradisional dari Sulawesi Tengah menjadi warisan budaya yang cukup filosofis. Bahkan, hingga kini beberapa di antaranya masih digunakan dalam upacara adat dan ritual sakral sebagai bagian dari tradisi masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari disperindag.sigikab.go.id, senjata tradisional Sulawesi Tengah cukup beragam. Selain untuk senjata pertahanan diri, keberadaan senjata-senjata ini mencerminkan nilai-nilai budaya suku-suku di Sulawesi Tengah, seperti suku Kaili, Lore, dan Pamona.
Setiap senjata memiliki bentuk, fungsi, serta makna yang unik sesuai dengan adat dan kepercayaan masyarakat. Penggunaan dalam upacara adat sering kali berkaitan dengan penghormatan terhadap leluhur, penyambutan tamu, atau simbol kekuatan dan keberanian.

Senjata Tradisional dari Sulawesi Selatan

Ilustrasi senjata tradisional dari Sulawesi Tengah. Pixabay/Cheppopovich.
Apa saja senjata tradisional dari Sulawesi Tengah yang masih digunakan dalam upacara adat? Berikut ini empat di antaranya yang memiliki nilai budaya tinggi.

1. Pasatimpo

Pasatimpo adalah senjata tradisional berbentuk parang yang berasal dari suku Lore. Senjata ini sering digunakan dalam upacara adat sebagai lambang keberanian dan kehormatan bagi para pemimpin atau tokoh adat.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa ritual, Pasatimpo digunakan sebagai bagian dari tarian perang atau penyambutan tamu kehormatan.
Selain itu, senjata ini juga berperan dalam prosesi pemberian gelar adat, di mana seorang pemimpin atau pejuang diberikan Pasatimpo sebagai tanda kehormatan.

2. Guma

Guma merupakan perisai khas Sulawesi Tengah yang terbuat dari kayu keras dan sering dihiasi dengan ukiran khas suku Kaili.
Meskipun awalnya digunakan untuk bertahan dalam pertempuran, Guma kini lebih sering hadir dalam upacara adat sebagai simbol perlindungan dan kekuatan.
Dalam beberapa tradisi, perisai ini digunakan dalam ritual penyucian desa atau perlindungan dari roh jahat. Para pemimpin adat biasanya membawa Guma saat melakukan doa atau prosesi sakral yang melibatkan komunitas.

3. Tombak Toba

Tombak Toba merupakan senjata khas yang memiliki ujung runcing dari logam dan gagang panjang dari kayu. Senjata ini sering digunakan dalam upacara adat yang berkaitan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme suku-suku di Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Tombak Toba biasanya dihadirkan dalam ritual pengorbanan atau persembahan untuk roh leluhur. Beberapa komunitas adat juga menggunakan Tombak Toba dalam upacara panen sebagai simbol harapan untuk hasil pertanian yang melimpah.

4. Sumpit

Sumpit adalah senjata tradisional berupa tabung panjang yang digunakan untuk menembakkan anak panah kecil beracun.
Meskipun lebih dikenal sebagai alat berburu, sumpit juga memiliki peran dalam berbagai upacara adat, terutama yang berkaitan dengan perburuan ritual atau prosesi penyucian.
Dalam beberapa suku, sumpit digunakan oleh dukun atau tetua adat dalam ritual untuk mengusir roh jahat. Selain itu, dalam beberapa acara budaya, pertunjukan sumpit sering menjadi bagian dari perayaan sebagai penghormatan terhadap warisan nenek moyang.
Itulah beberapa senjata tradisional dari Sulawesi Tengah yang biasa digunakan dalam upacara adat. Menarik, bukan? (rudin)
ADVERTISEMENT