Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
4 Siasat Atasi Blokade Belanda yang Terjadi setelah Indonesia Merdeka
9 Maret 2024 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Belanda masih berusaha mengambil alih negeri ini dengan upaya blokade. Indonesia pun akhirnya melakukan berbagai macam siasat atasi blokade Belanda.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya Indonesia adalah melakukan diplomasi ke India dengan cara mengirimkan bantuan berupa 500.000 ton beras. Selain itu, Indonesia juga mengadakan hubungan perdagangan luar negeri guna mengatasi blokade Belanda.
4 Siasat Atasi Blokade Belanda saat Indonesia Telah Merdeka
Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, momen proklamasi tersebut tidak serta-merta membuat Indonesia benar-benar bebas dari ancaman bangsa penjajah.
Setelah Indonesia merdeka, bangsa penjajah masih ingin menguasai negeri ini. Salah satu contoh adalah Belanda, yakni bangsa yang belum mengakui kemerdekaan Indonesia sejak 1945 sampai dengan 1949.
Belanda melakukan berbagai macam cara untuk kembali menguasai Indonesia, contohnya blokade. Blokade secara bahasa mempunyai arti sebagai pengepungan atau penutupan suatu daerah sehingga menutup kebebasan akses keluar masuk.
ADVERTISEMENT
Ketika mendapat perlakuan tersebut, Indonesia tentu tidak tinggal diam. Berikut adalah empat siasat atasi blokade Belanda yang dilakukan oleh Indonesia:
1. Diplomasi ke India
Mengutip dari buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan untuk SMP/MTs Kelas IX, Tim Ganesha Operation (2020: 113), salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menembus blokade ekonomi adalah melakukan diplomasi ke India. Indonesia mengirimkan bantuan sebanyak 500.000 ton beras.
2. Hubungan Perdagangan melalui BTC
Selain melakukan diplomasi melalui pemberian bantuan, Indonesia juga menjalin hubungan perdagangan dengan luar negeri. Hubungan perdagangan itu berlangsung melalui BTC (Banking and Trading Corporation).
3. Membentuk Perwakilan Resmi
Mengutip dari buku yang sama, Tim Ganesha Operation (2020: 113), Indonesia juga membentuk perwakilan resmi di Singapura. Perwakilan tersebut bernama Indonesia Office (Indoff).
Pemimpin badan perwakilan tersebut adalah Mr. Oetojo Ramelan. Adapun staf yang bertugas adalah Soerjono Daresman, Mr. Zairin Zain, Dr. Tamtomo, Dr. Soeroso, dan Thaharudin Ahmad.
ADVERTISEMENT
4. Menggunakan Perahu Layar dan Kapal Motor Cepat
Upaya lain yang dilakukan oleh Indonesia adalah menggunakan perahu layar dan kapal motor cepat untuk menembus blokade Belanda. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan yang relatif dekat, seperti Singapura dan Malaysia.
Setelah menyimak penjelasan di atas, diketahui bahwa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki prinsip kuat. Prinsip tersebut terlihat dari siasat atasi blokade Belanda dan mempertahankan kemerdekaan negeri ini, Indonesia. (AA)