4 Tujuan Supersemar pada 1966 yang Menarik Dipelajari

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
13 Januari 2024 23:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi Supersemar (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Supersemar (Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Supersemar, atau Surat Perintah Sebelas Maret, adalah sebuah dokumen bersejarah yang mencakup tujuan-tujuan khusus.
ADVERTISEMENT
Walaupun keberadaan dokumen tersebut masih menjadi misteri, namun hal tersebut yang memberikan landasan bagi berbagai tindakan Letnan Jenderal Soeharto pada tahun 1966.

Pengertian Supersemar

ilustrasi Supersemar (Pexels)
Mengutip situs kubutambahan.bulelengkab.go.id, Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret merupakan surat perintah yang diteken oleh Presiden Indonesia Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.
Dokumen ini memberikan kewenangan kepada Letnan Jenderal Soeharto, Panglima Angkatan Darat, untuk mengambil tindakan yang dianggap "diperlukan" guna mengembalikan ketertiban selama peristiwa pemberontakan PKI di Indonesia pada periode 1965–1966.

Berbagai Tujuan Supersemar pada 1966

Dalam melihat tujuan Supersemar, kita dapat merinci aspek-aspek penting yang mencirikan konteks dan maksud di balik penerbitan surat perintah tersebut.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pembuatan Supersemar yang menarik untuk dipelajari:
ADVERTISEMENT

1. Sebagai Landasan bagi Soeharto untuk Memulihkan Keamanan

Salah satu tujuan Supersemar adalah memberikan fondasi hukum dan otoritas kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memulihkan keamanan, terutama setelah terjadinya gerakan pemberontakan G30S/PKI.

2. Pembatas bagi Soeharto untuk Bersifat Teknis Bukan Politis

Supersemar juga dirancang untuk membatasi peran Letnan Jenderal Soeharto agar bersifat teknis dalam penanganan situasi, dan bukan bersifat politis.
Hal ini bertujuan untuk menjaga agar tindakan yang diambil lebih berfokus pada pemulihan ketertiban tanpa campur tangan berlebihan dalam urusan politik.

3. Agar Soeharto Selalu Berkoordinasi dengan Presiden Soekarno

Dalam konteks pembersihan yang melibatkan gerakan G30S/PKI, Supersemar memiliki tujuan untuk memastikan bahwa Letnan Jenderal Soeharto selalu berkoordinasi dengan Presiden Soekarno.
Ini adalah langkah yang diambil untuk memastikan keselarasan dalam langkah-langkah yang diambil terkait pembersihan tersebut.

4. Menjaga Kestabilan Politik Pasca G30S/PKI

Tujuan terpenting dari Supersemar adalah menjaga stabilitas politik Indonesia pasca-gerakan G30S/PKI.
ADVERTISEMENT
Dokumen ini bertujuan untuk memberikan dasar hukum yang kuat bagi tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam upaya merestorasi ketertiban dan menjaga kestabilan politik di tengah ketidakpastian pasca-pembantaian tersebut.
Dengan memahami tujuan Supersemar pada 1966, siapa saja dapat menggali lebih dalam konstelasi peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Dokumen ini mencerminkan dinamika politik dan keamanan yang kompleks, sekaligus mengilustrasikan peran yang dimainkan oleh Letnan Jenderal Soeharto dalam menjaga stabilitas nasional pasca pemberontakan berdarah pada 30 September 1965. (AZZ)