Konten dari Pengguna

4 Upaya Bangsa Indonesia untuk Melawan Kekejaman Para Penjajah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
19 September 2024 16:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi upaya bangsa Indonesia untuk melawan kekejaman para penjajah. Unsplash.com/Refhad
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi upaya bangsa Indonesia untuk melawan kekejaman para penjajah. Unsplash.com/Refhad
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan penuh dengan kisah heroik dan pengorbanan. Ada banyak sekali upaya bangsa Indonesia untuk melawan kekejaman para penjajah pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari ejournal.warmadewa.ac.id, Bahasa Indonesia dan Perjuangan Bangsa, selama lebih dari tiga abad, Indonesia mengalami penjajahan oleh bangsa asing, terutama Belanda, yang mengeksploitasi sumber daya alam dan rakyat Indonesia.
Penjajahan ini memicu berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan, mulai dari yang bersifat lokal hingga perjuangan nasional yang akhirnya membuahkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Upaya Bangsa Indonesia untuk Melawan Kekejaman Para Penjajah

Ilustrasi upaya bangsa Indonesia untuk melawan kekejaman para penjajah. Unsplash.com/Refhad
Apa saja upaya yang dilakukan bangsa kita untuk melawan kekejaman para penjajah? Berikut jawabannya.

1. Perlawanan Lokal

Sebelum adanya pergerakan nasional, berbagai kerajaan dan kelompok masyarakat di Nusantara melakukan perlawanan terhadap penjajah.
Salah satu yang paling terkenal adalah perlawanan Sultan Agung dari Mataram pada abad ke-17 yang menentang kekuasaan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
ADVERTISEMENT
Selain itu, perjuangan Pangeran Diponegoro (1825–1830) dalam Perang Jawa menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap penindasan Belanda. Perang Aceh (1873–1904) juga merupakan contoh nyata perjuangan gigih rakyat Aceh melawan kolonialisme Belanda.

2. Pergerakan Nasional

Pergerakan nasional mulai muncul pada awal abad ke-20 seiring dengan meningkatnya kesadaran rakyat Indonesia akan pentingnya persatuan untuk melawan penjajahan.
Organisasi seperti Budi Utomo (1908) menjadi tonggak awal kebangkitan nasional. Gerakan ini lebih menekankan pada pendidikan dan peningkatan kesadaran politik rakyat Indonesia.
Pada 1927, Soekarno bersama tokoh-tokoh muda lainnya mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lebih radikal dalam menuntut kemerdekaan.
Pada masa ini, berbagai tokoh nasional seperti Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Ki Hajar Dewantara turut berjuang melalui pendidikan, politik, dan diplomasi untuk melawan penjajah.
ADVERTISEMENT

3. Proklamasi Kemerdekaan dan Revolusi Fisik

Setelah Jepang menduduki Indonesia selama Perang Dunia II, momentum kemerdekaan semakin dekat. Pada 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Namun, perjuangan belum berakhir. Belanda yang tidak mau melepaskan Indonesia kembali mencoba menjajah dengan Agresi Militer I dan II.
Perlawanan terhadap agresi ini melibatkan rakyat dan tentara Indonesia dalam berbagai pertempuran, seperti peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Perlawanan gigih rakyat Indonesia selama Revolusi Nasional (1945–1949) akhirnya memaksa Belanda untuk mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949.

4. Diplomasi Internasional

Selain perlawanan fisik, bangsa Indonesia juga melakukan diplomasi internasional untuk mendapatkan pengakuan dunia atas kemerdekaannya.
Delegasi Indonesia aktif dalam konferensi internasional, seperti Konferensi Asia-Afrika 1955 yang menjadi langkah penting dalam memperkuat dukungan internasional terhadap kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih terjajah.
ADVERTISEMENT
Apa saja upaya yang dilakukan bangsa kita untuk melawan kekejaman para penjajah?
Upaya bangsa Indonesia dalam melawan penjajah dilakukan melalui perlawanan fisik dan diplomasi. Perjuangan ini akhirnya membuahkan hasil proklamasi kemerdekaan pada 1945.